ASI Keluar Saat Hamil, Apakah Normal? Ini Penjelasannya!
:strip_icc():format(webp)/hb-article/Y9hFtXETdjnL-oBsbEYS-/original/phzg4c5uy4ofkv9aa9iokenwi6nez7de.png)
Selama kehamilan, tubuh mengalami berbagai perubahan sebagai persiapan untuk menyambut kelahiran si kecil. Salah satu perubahan yang terjadi adalah mulai diproduksinya air susu ibu (ASI). Produksi ASI ini dikendalikan oleh hormon-hormon dalam tubuh dan merupakan proses alami yang bertujuan untuk memastikan si kecil mendapatkan asupan nutrisi terbaik sejak lahir.
ASI mulai diproduksi di dalam tubuh sejak trimester kedua, biasanya sekitar usia kehamilan 16 hingga 22 minggu. Namun, pada tahap ini, yang dihasilkan adalah kolostrum, yaitu ASI pertama yang kaya akan nutrisi dan antibodi. Beberapa Mama mungkin menyadari adanya cairan yang keluar dari payudara selama kehamilan. Hal ini sering kali memunculkan pertanyaan: apakah normal jika ASI keluar saat hamil? Apakah hal ini perlu dikhawatirkan? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel ini.
Artikel lainnya: Mitos dan Fakta Seputar ASI dan Menyusui
Apakah ASI Keluar Saat Hamil Normal?
Ya, keluarnya ASI selama kehamilan adalah hal yang normal. Tubuh Mama memang sudah mulai mempersiapkan diri untuk menyusui sejak kehamilan memasuki trimester kedua. Peningkatan hormon prolaktin yang bertanggung jawab atas produksi ASI dapat menyebabkan keluarnya cairan dari payudara sebelum si kecil lahir. Ini bukan tanda bahaya dan umumnya tidak memerlukan penanganan khusus.
Pada beberapa Mama, cairan ini bisa keluar dengan sendirinya tanpa rangsangan, sementara pada yang lain, keluarnya ASI bisa dipicu oleh rangsangan pada area payudara, seperti saat mandi air hangat atau melakukan stimulasi puting secara tidak sengaja.
Jika ASI yang keluar tidak berlebihan dan tidak disertai rasa nyeri atau tanda-tanda infeksi seperti kemerahan dan bengkak, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika ada gejala yang mengganggu, sebaiknya Mama berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan saran yang tepat.
Penyebab ASI Keluar Saat Hamil
Ada beberapa faktor yang menyebabkan ASI bisa keluar sebelum persalinan, di antaranya:
1. Perubahan hormon
Selama kehamilan, kadar hormon prolaktin meningkat untuk merangsang produksi ASI. Namun, kadar estrogen dan progesteron yang tinggi menahan pelepasan ASI dalam jumlah besar. Pada beberapa kasus, ketidakseimbangan hormonal bisa menyebabkan ASI keluar lebih awal.
2. Rangsangan pada payudara
Stimulasi pada puting, baik secara langsung atau tidak langsung, dapat merangsang pelepasan ASI. Hal ini bisa terjadi saat mandi air hangat, mengenakan bra yang terlalu ketat, atau saat melakukan hubungan intim.
3. Persiapan tubuh untuk menyusui
Tubuh secara alami mempersiapkan diri untuk menyusui sejak kehamilan. Kelenjar susu mulai aktif memproduksi kolostrum, ASI pertama yang kaya akan nutrisi dan antibodi untuk melindungi si kecil dari infeksi di hari-hari pertama kehidupannya.
4. Kehamilan kembar atau kadar prolaktin yang tinggi
Mama yang mengandung anak kembar atau memiliki kadar prolaktin lebih tinggi dari rata-rata lebih mungkin mengalami keluarnya ASI sebelum melahirkan. Ini merupakan respons alami tubuh terhadap kebutuhan gizi bayi setelah lahir.
Artikel lainnya: 7 Tanda dan Gejala Hamil Kembar yang Perlu Mama Tahu
Bolehkah Memerah ASI Saat Hamil?
Memerah ASI saat hamil sebenarnya tidak dianjurkan tanpa saran dari tenaga medis. Hal ini karena stimulasi pada puting dapat memicu pelepasan hormon oksitosin, yang berperan dalam merangsang kontraksi rahim. Pada beberapa kasus, kontraksi ini bisa meningkatkan risiko persalinan prematur, terutama jika kehamilan Mama tergolong berisiko.
Namun, dalam kondisi tertentu, seperti jika Mama sedang menyusui anak sebelumnya saat hamil, tenaga medis bisa memberikan panduan khusus tentang cara menyusui atau memerah ASI dengan aman. Sebaiknya, sebelum memerah ASI saat hamil, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau bidan untuk mengetahui apakah hal ini aman bagi kondisi kehamilan Mama.
Cara Menangani ASI yang Keluar Saat Hamil
Jika ASI mulai keluar sebelum melahirkan, ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan agar tetap nyaman:
1. Menjaga kebersihan payudara
Bersihkan payudara dengan air hangat dan keringkan dengan handuk lembut. Hindari penggunaan sabun yang terlalu keras karena dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi.
2. Menggunakan bra yang nyaman
Pilih bra yang tidak terlalu ketat dan mampu menyerap keringat dengan baik. Bra khusus menyusui bisa menjadi pilihan karena memberikan kenyamanan lebih.
3. Menggunakan breast pad
Jika ASI yang keluar cukup banyak, Mama bisa menggunakan breast pad (bantalan payudara) untuk menyerap cairan agar tidak tembus ke pakaian. Pilih breast pad yang lembut dan mudah diganti agar tetap bersih dan nyaman.
4. Menghindari stimulasi berlebihan
Kurangi rangsangan pada payudara, seperti menghindari pemijatan area payudara yang berlebihan atau mengenakan pakaian yang terlalu ketat di bagian dada.
5. Memantau perubahan yang terjadi
Jika ASI yang keluar disertai dengan gejala tidak biasa, seperti nyeri, payudara terasa bengkak, atau ada tanda-tanda infeksi, segera konsultasikan dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel lainnya: Penyakit yang Dapat Menular Melalui ASI
Keluarnya ASI saat hamil adalah hal yang normal dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang mempersiapkan diri untuk menyusui si kecil setelah lahir. Selama tidak disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan.
Jika Mama ingin mendapatkan lebih banyak informasi seputar kehamilan dan menyusui, serta berbagi pengalaman dengan sesama ibu hamil, bergabunglah dengan berbagai komunitas di Hallobumil! Unduh aplikasinya sekarang untuk akses berbagai seminar kehamilan, tips kehamilan, dan dukungan dari para ahli serta calon ibu lainnya dalam perjalanan kehamilan Mama.