Manfaat Vaksin Varicella Sebelum Hamil dan Kapan Waktu Tepat
:strip_icc():format(webp)/hb-article/QLC8sc3bRXMgolevwGOcq/original/337pentingnya-vaksinasi-varicella-by-andreypopov-shutterstock.jpg)
Merencanakan kehamilan bukan hanya soal mempersiapkan mental dan nutrisi, tetapi juga memastikan tubuh terlindungi dari penyakit berbahaya. Salah satu yang kerap dilupakan adalah vaksin varicella sebelum hamil.
Infeksi cacar air sebelum hamil bisa membawa risiko serius, baik bagi Mama maupun calon janin. Karena itu, imunisasi varicella sebelum hamil menjadi langkah penting dalam daftar vaksin pra-kehamilan yang sebaiknya tidak dilewatkan.
Artikel Lainnya: Vaksinasi Saat Hamil, Seberapa Aman untuk Dilakukan?
Mengenal Varicella (Cacar Air) dan Bahayanya untuk Kehamilan
Varicella atau lebih dikenal sebagai cacar air, adalah infeksi virus yang biasanya terjadi di masa kanak-kanak. Namun, bila terjadi pada orang dewasa, khususnya ibu hamil, risikonya menjadi jauh lebih serius, termasuk pneumonia hingga potensi komplikasi fatal.
Jika Mama terkena cacar air saat hamil, terutama pada trimester awal (<20 minggu), janin berisiko mengalami congenital varicella syndrome yang dapat mencakup cacat kulit, mata, otak, hingga anggota tubuh. Bila infeksi terjadi dekat waktu persalinan, bayi bisa lahir dengan infeksi varicella berat yang mengancam nyawa.
Mengapa Vaksin Varicella Sangat Penting Sebelum Program Hamil?
Infeksi cacar air sebelum hamil tidak hanya berdampak pada kesehatan Mama, tetapi juga bisa mengancam keselamatan calon janin. Inilah alasan mengapa imunisasi varicella sebelum hamil termasuk dalam daftar vaksin pra-kehamilan yang sangat direkomendasikan:
Perlindungan untuk Mama
Bagi wanita dewasa yang belum pernah terpapar cacar air atau belum pernah mendapatkan vaksin, risiko terkena varicella jauh lebih tinggi. Saat kehamilan, kondisi daya tahan tubuh cenderung menurun, sehingga Mama lebih rentan terkena infeksi.
Cacar air kehamilan dapat menyebabkan komplikasi serius pada Mama, termasuk pneumonia varicella, yang bisa berakibat fatal bila tidak segera ditangani. Dengan mendapatkan imunisasi varicella sebelum hamil, Mama memiliki perlindungan kekebalan yang cukup untuk mencegah infeksi, sehingga proses kehamilan bisa berjalan lebih aman.
Perlindungan untuk calon janin
Infeksi cacar air pada trimester awal hingga pertengahan kehamilan dapat memicu congenital varicella syndrome, sebuah kondisi langka namun serius yang menyebabkan kelainan bawaan seperti gangguan perkembangan anggota tubuh, masalah saraf, kerusakan kulit, bahkan gangguan penglihatan.
Jika infeksi terjadi menjelang persalinan, bayi baru lahir bisa tertular varicella berat yang mengancam nyawa. Melalui vaksinasi varicella untuk wanita sebelum hamil, tubuh Mama membentuk antibodi yang tidak hanya melindungi dirinya sendiri, tetapi juga calon bayi dari risiko tersebut. Dengan kata lain, vaksinasi ini adalah bentuk perlindungan ganda, bagi Mama sekaligus buah hati yang sedang ditunggu kehadirannya.
Kapan Waktu Terbaik untuk Vaksinasi Varicella?
Vaksin varicella mengandung virus hidup yang dilemahkan, sehingga tidak boleh diberikan saat hamil. Oleh karena itu, waktu terbaik untuk mendapatkan vaksin ini adalah sebelum program hamil dimulai.
Berdasarkan CDC dan American Society for Reproductive Medicine (ASRM), dianjurkan pemberian dua dosis vaksin varicella dengan jarak minimal 4 minggu di antara keduanya. Setelah vaksinasi, Mama disarankan untuk menunda kehamilan selama minimal 1 bulan.
Hal ini dikenal dengan istilah jeda vaksin varicella sebelum hamil, yang bertujuan memberi waktu bagi tubuh untuk membentuk antibodi sekaligus memastikan tidak ada risiko paparan virus yang masih aktif. Artinya, bila seorang wanita sedang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat, sebaiknya ia memastikan status kekebalannya terhadap cacar air sejak dini.
Idealnya, vaksinasi dilakukan setidaknya 1–3 bulan sebelum mulai mencoba hamil. Dengan memperhatikan jeda vaksin varicella sebelum hamil, Mama bisa lebih tenang karena sistem kekebalan tubuh sudah siap melindungi dari infeksi cacar air di masa kehamilan.
Artikel Lainnya: Pentingnya Vaksinasi Rubella Pada Program Hamil
Perlukah Tes Titer Varicella Terlebih Dahulu?
Sebelum melakukan vaksinasi, dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan tes titer varicella atau uji antibodi (VZV IgG). Tes ini penting untuk mengetahui apakah seseorang sudah memiliki kekebalan alami, entah karena pernah terinfeksi cacar air sebelumnya atau karena sudah pernah mendapat vaksin.
Jika hasil tes menunjukkan antibodi positif, vaksin tidak lagi diperlukan. Namun bila hasilnya negatif, vaksinasi menjadi langkah wajib sebelum hamil untuk mencegah bahaya cacar air kehamilan.
Artikel Lainnya: 10 Tes Kesehatan untuk Mama yang Merencanakan Kehamilan
Prosedur Vaksinasi Varicella dan Dosis yang Dianjurkan
Menurut ASRM, orang dewasa yang belum pernah menderita cacar air atau belum pernah menerima vaksin varicella perlu mendapatkan dua dosis vaksinasi varicella dengan interval minimal 4 minggu antara dosis pertama dan kedua.
Prosedurnya sederhana namun tetap perlu pengawasan medis. Pertama, dokter biasanya akan melakukan tes titer varicella untuk memastikan status kekebalan. Jika hasilnya negatif, barulah vaksinasi dijadwalkan.
Vaksin diberikan secara injeksi di bawah kulit (subkutan), biasanya di area lengan atas. Setelah mendapatkan dosis pertama, pasien harus menunggu sekitar 4 minggu sebelum menerima dosis kedua.
Penting diingat, karena vaksin ini mengandung virus hidup yang dilemahkan, Mama perlu memperhatikan jeda vaksin varicella sebelum hamil, yaitu minimal 1 bulan setelah dosis terakhir, agar aman memulai program kehamilan.
Efek Samping Vaksin Varicella yang Mungkin Terjadi
Seperti halnya vaksin lain, vaksinasi varicella untuk wanita sebelum hamil bisa menimbulkan efek samping. Namun, umumnya, reaksi yang muncul bersifat ringan, sementara manfaat perlindungan jauh lebih besar dibanding risikonya.
Efek samping biasanya muncul dalam beberapa hari setelah penyuntikan dan akan mereda dengan sendirinya. Berikut beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah imunisasi varicella sebelum hamil:
- Reaksi lokal di tempat suntikan: Ditandai rasanyeri, kemerahan, bengkak ringan, atau rasa hangat di area penyuntikan. Ini adalah reaksi paling umum dan biasanya hilang dalam 1–2 hari.
- Demam ringan: Beberapa orang bisa mengalami peningkatan suhu tubuh ringan setelah vaksinasi. Kondisi ini normal karena tubuh sedang membentuk antibodi.
- Ruam kulit ringan: Sekitar 1 dari 25 orang bisa mengalami ruam kecil mirip cacar air dalam jumlah sedikit. Ruam ini biasanya muncul di dekat area suntikan dan tidak menular seperti cacar air asli.
- Kelelahan atau tidak enak badan: Sebagian orang melaporkan rasa lelah, pegal, atau tidak enak badan setelah vaksinasi. Gejala ini biasanya berlangsung singkat.
- Efek samping jarang terjadi: Reaksi alergi berat (anafilaksis), kejang akibat demam, atau pneumonia sangat jarang terjadi, tetapi tetap perlu diwaspadai. Risiko ini terutama pada orang dengan gangguan sistem imun.
Dengan memahami efek samping dan prosedur yang benar, vaksinasi varicella bisa dijalani dengan aman dan efektif.
Artikel Lainnya: Pentingnya Vaksinasi Hepatitis B Sebelum Hamil
Siapa Saja yang Dianjurkan Mendapatkan Vaksin Ini?
Tidak semua orang membutuhkan vaksin varicella, tetapi bagi sebagian kelompok, vaksin ini sangat penting, terutama wanita yang berencana hamil.
Mengingat bahaya cacar air kehamilan yang bisa berdampak serius pada Mama dan janin, maka vaksin pra-kehamilan ini wajib dipertimbangkan. Berikut kelompok yang dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi varicella untuk wanita sebelum memulai program hamil:
- Wanita usia subur yang belum pernah terkena cacar air: Jika tidak ada riwayat jelas pernah sakit cacar air, risiko infeksi saat hamil cukup tinggi.
- Calon Mama dengan hasil tes titer varicella negatif: Tes antibodi VZV IgG membantu memastikan apakah tubuh sudah memiliki kekebalan. Bila hasilnya negatif, vaksinasi sangat dianjurkan.
- Wanita yang belum pernah mendapatkan imunisasi varicella sebelumnya: Jika catatan imunisasi tidak lengkap atau tidak jelas, lebih aman untuk divaksin setelah pemeriksaan dokter.
- Mereka yang bekerja atau tinggal di lingkungan dengan risiko tinggi penularan: Misalnya guru, tenaga kesehatan, atau pekerja daycare yang sering berinteraksi dengan anak-anak, karena cacar air sangat mudah menular.
- Pasangan yang sedang merencanakan kehamilan bersama: Tidak hanya wanita, pasangan pria yang belum pernah mendapat vaksin juga bisa mempertimbangkan imunisasi ini, untuk mencegah risiko menularkan varicella ke calon Mama.
Dengan memahami siapa saja yang termasuk kelompok prioritas, langkah vaksinasi bisa lebih terarah. Terutama bagi wanita yang sedang mempersiapkan kehamilan, memastikan imunisasi varicella sebelum hamil adalah bentuk perlindungan terbaik bagi diri sendiri dan calon buah hati.
Untuk mendukung setiap langkah Mama, jangan ragu untuk download aplikasi HalloBumil. Di sana Mama bisa menemukan informasi seputar vaksin pra-kehamilan, bergabung dengan komunitas Hallobumil untuk saling berbagi pengalaman, hingga menggunakan health tools seperti kalkulator hitung masa subur yang praktis dan akurat.
Tidak hanya itu, Mama juga bisa mengikuti webinar HalloBumil bersama para ahli yang membahas topik penting seputar persiapan kehamilan. Yuk, mulai siapkan kehamilan dengan cerdas sekarang juga!