HIV pada Wanita: Gejala, Penularan & Pencegahan Saat Promil
:strip_icc():format(webp)/hb-article/5dvUGjHFAvgxHHaptS1QY/original/3qav6ghtiehax3yiu193zejlmz8o6q21.png)
HIV pada wanita masih menjadi isu kesehatan yang sering terlambat terdeteksi karena gejalanya bisa menyerupai kondisi kesehatan lain.
Padahal, semakin cepat infeksi HIV diketahui, semakin besar peluang wanita menjaga kualitas hidup, merencanakan kehamilan dengan aman, dan mencegah penularan kepada pasangan maupun bayi. Mari ketahui selengkapnya tentang gejala HIV pada wanita lewat artikel berikut ini.
Artikel lainnya: Kenali Apa Itu HIV dan AIDS, Gejala, Penyebab dan Pengobatan
Cara Penularan HIV pada Wanita
Penularan HIV pada perempuan umumnya terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan pasangan yang memiliki HIV, terutama karena wanita memiliki risiko biologis lebih tinggi untuk terpapar virus melalui vagina.
Virus juga dapat menular melalui berbagai cara, mulai dari berbagi jarum suntik, transfusi darah yang tidak aman, atau dari Mama ke bayi saat kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Penularan dari Mama ke anak dapat dicegah secara efektif bila wanita mengetahui status HIV sejak awal dan menjalani terapi antiretroviral (ART) secara teratur.
Gejala HIV pada Wanita
Gejala HIV pada wanita sering kali berbeda dari pria dan kadang tidak disadari karena mirip penyakit umum lainnya.
Faktor hormonal, siklus menstruasi, dan kondisi reproduksi membuat beberapa tanda lebih khas muncul pada wanita. Berikut sederet gejala yang perlu Mama perhatikan:
1. Gejala mirip flu
Pada minggu-minggu awal setelah terinfeksi, wanita dapat mengalami demam, kelelahan, nyeri otot, dan sakit tenggorokan seperti flu. Fase ini disebut acute HIV infection. Gejala ini bisa ringan sehingga sering tidak dianggap serius.
2. Infeksi jamur vagina berulang
Kandidiasis vagina yang berulang atau sulit sembuh bisa menjadi tanda melemahnya sistem imun akibat HIV. Infeksi jamur yang terus datang kembali, meski sudah diobati, perlu diperiksa lebih lanjut.
Artikel lainnya: Hal yang Perlu Diketahui Tentang Penyakit Menular Seksual
3. Infeksi menular seksual (IMS)
Wanita dengan HIV lebih rentan mengalami IMS seperti herpes genital, klamidia, atau gonore. Sistem imun yang melemah membuat infeksi lebih mudah kambuh dan lebih sulit ditangani.
4. Perubahan siklus menstruasi
Kesehatan reproduksi wanita HIV perlu diperhatikan. Pasalnya, HIV pada wanita dapat menyebabkan haid menjadi lebih banyak, lebih sedikit, tidak teratur, atau bahkan tidak menstruasi sama sekali. Stres pada tubuh dan penurunan imunitas memengaruhi hormon reproduksi.
5. Radang/nyeri panggul
Penyakit radang panggul (PID) dapat terjadi lebih sering dan lebih parah pada wanita dengan HIV. Kondisi ini menyebabkan nyeri perut bagian bawah, keputihan abnormal, atau nyeri saat berhubungan seksual.
6. Menopause dini
National Institute of Health menunjukkan wanita dengan HIV cenderung mengalami menopause lebih cepat, bahkan beberapa tahun lebih awal dibanding wanita tanpa HIV. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan hormon dan kesehatan umum.
7. Muncul ruam dan luka di tubuh
Ruam kulit, sariawan, luka di mulut atau area genital dapat muncul akibat infeksi oportunistik karena sistem imun melemah. Ruam biasanya tidak gatal, muncul sebagai bintik merah, atau bercak gelap pada kulit.
Artikel lainnya: 10 Tes Kesehatan untuk Mama yang Merencanakan Kehamilan
Pentingnya Tes HIV di Awal Kehamilan
Untuk mencegah pencegahan HIV dari ibu ke anak, WHO dan CDC menegaskan bahwa semua wanita hamil perlu menjalani tes HIV untuk wanita pada trimester pertama.
Bila hasilnya positif, terapi ARV harus segera dimulai untuk menekan jumlah virus hingga tidak terdeteksi. Dalam kondisi U=U (Undetectable = Untransmittable), risiko penularan HIV pada bayi bisa mendekati nol.
Selain itu, mengetahui status HIV pada ibu hamil dapat membantu Mama mendapatkan perawatan antenatal yang aman, memilih metode persalinan yang tepat, dan mencegah paparan HIV pada bayi saat menyusui.
Untuk membantu Mama semakin memahami kesehatan reproduksi dan mencegah penularan HIV dari Mama ke anak, Mama bisa melangkah lebih jauh dengan memanfaatkan berbagai dukungan yang tersedia.
Langsung download aplikasi Hallobumil agar lebih mudah memantau kesehatan, mendapatkan edukasi terpercaya, dan mengikuti perkembangan tubuh secara harian.
Kalau ingin berbagi pengalaman atau butuh tempat bertanya, Mama juga bisa gabung dengan komunitas Hallobumil, tempat banyak Mama saling mendukung dengan hangat.
Selain itu, manfaatkan juga Health Tools Hitung HPL yang praktis dan akurat. Jangan lupa, ikuti event Hallobumil bersama para ahli untuk menambah wawasan tentang HIV pada wanita, kesehatan kehamilan, dan perawatan diri secara menyeluruh.





:strip_icc():format(webp)/hb-article/OVYh3PefFEByfgDH84qTF/original/15054778135cc016a79ddea5.12930620.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/iuEbjQxWQVKEsf9tbtLw9/original/9610848165cc016b251ebf7.01786996.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/erv22uNO1_cdZzSVwF_L9/original/10658065545cc016c1f2d931.86995857.jpg)
