Artikel/Pra Kehamilan/Benarkah Sering Masturbasi Bikin Susah Hamil? Ini Faktanya!

Benarkah Sering Masturbasi Bikin Susah Hamil? Ini Faktanya!

Siti Nurmayani Putri | Diterbitkan pada 10 November 2025
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WhatsApp
copylink
Tidak benar bahwa masturbasi membuat seseorang susah hamil secara permanen. Masturbasi tidak menyebabkan kemandulan dan tidak memengaruhi kesuburan secara langsung. Yuk simak ulasan lengkapnya.
benarkah-sering-masturbasi-bikin-susah-hamil-ini-faktanya

Dari sekian banyak mitos seputar kesuburan, salah satu yang paling sering terdengar adalah klaim bahwa masturbasi bisa menurunkan peluang hamil.

Mitos susah hamil ini sudah lama beredar, bahkan membuat sebagian pasangan jadi khawatir melakukannya selama masa promil.

Lantas, benarkah masturbasi bikin susah hamil? Atau justru ada manfaat tersembunyi yang membantu tubuh lebih rileks dan siap untuk pembuahan? Yuk, kita bahas bersama lewat ulasan berikut ini.

Apakah Benar Sering Masturbasi Dapat Menyebabkan Susah Hamil?

Banyak orang masih percaya bahwa sering masturbasi bisa menurunkan peluang untuk hamil. Padahal, secara medis, masturbasi tidak menyebabkan kemandulan atau kesulitan hamil, baik pada pria maupun wanita.

Untuk pria, penelitian menunjukkan bahwa meskipun ejakulasi terlalu sering bisa sedikit menurunkan jumlah sperma dalam jangka pendek, hal ini tidak berpengaruh besar terhadap kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.

Mayo Clinic menjelaskan bahwa masturbasi tidak memiliki dampak signifikan terhadap kualitas sperma pada pria dengan kondisi reproduksi normal.

Dengan kata lain, pengaruh masturbasi pada sperma tidak seburuk yang banyak orang kira. Sementara itu, Healthline menegaskan bahwa masturbasi wanita saat promil tidak memengaruhi ovulasi maupun kemampuan rahim untuk menerima pembuahan.

Namun, kebiasaan ini bisa berdampak tidak langsung apabila dilakukan dengan cara yang mengganggu kesempatan berhubungan intim pada masa subur.

Misalnya, jika pasangan lebih memilih masturbasi daripada berhubungan seksual saat ovulasi, tentu peluang pembuahan bisa berkurang. Jadi, bukan karena masturbasinya yang menyebabkan susah hamil, melainkan karena waktunya tidak dimanfaatkan dengan baik.

Faktor yang jauh lebih penting untuk diperhatikan adalah menjaga pola hidup sehat, mengelola stres, dan memahami hubungan seks dan kesuburan agar peluang hamil tetap optimal.

Manfaat Masturbasi yang Secara Tidak Langsung Mendukung Promil

Walaupun sering dianggap tabu, masturbasi sebenarnya memiliki sisi positif yang bisa membantu pasangan yang sedang menjalani program hamil.

Secara medis, aktivitas ini tergolong aman dan bahkan bisa mendukung kesehatan reproduksi bila dilakukan dengan bijak. Beberapa manfaatnya yaitu:

1. Mengurangi stres dan kecemasan

Salah satu manfaat terbesar dari masturbasi adalah kemampuannya membantu tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks. Saat seseorang mencapai orgasme, tubuh akan melepaskan hormon bahagia seperti endorfin, dopamin, dan oksitosin.

Kombinasi hormon ini dapat menurunkan kadar stres, memperbaiki suasana hati, dan membantu tidur lebih nyenyak.

Bagi pasangan yang sedang promil, pengendalian stres sangat penting karena stres kronis bisa mengganggu keseimbangan hormon reproduksi, termasuk hormon yang mengatur ovulasi dan produksi sperma.

Dengan kata lain, aktivitas seksual ini bisa menjadi cara alami menjaga kesehatan seksual promil dan membantu menjaga kestabilan hormon tubuh. Wanita yang lebih rileks memiliki peluang ovulasi yang lebih teratur dan siklus menstruasi yang lebih seimbang.

Jadi, meskipun tidak secara langsung memengaruhi sel telur atau sperma, efek tenang dari masturbasi bisa mendukung suasana biologis yang lebih ideal untuk terjadinya pembuahan

2. Memahami tubuh dan respon seksual

Manfaat lain dari masturbasi adalah membantu seseorang lebih memahami tubuh dan respon seksualnya sendiri. Sehingga, lebih mudah mengetahui apa yang membuatnya nyaman saat berhubungan intim bersama pasangan.

Pemahaman ini bisa meningkatkan kualitas hubungan seksual, terutama saat masa subur, di mana kenyamanan dan keintiman berperan besar dalam peluang keberhasilan promil.

Dalam konteks hubungan seks dan kesuburan, hal ini penting karena semakin baik kualitas hubungan intim, semakin besar pula kemungkinan melakukan hubungan seksual yang efektif di waktu yang tepat.

Dengan demikian, masturbasi dan kesuburan bukanlah dua hal yang saling bertentangan, selama dilakukan dengan sehat dan sadar, keduanya bisa berjalan beriringan dalam mendukung keberhasilan promil.

Kapan Masturbasi Bisa Berdampak Negatif?

Meskipun masturbasi umumnya aman dan tidak menyebabkan gangguan kesuburan, ada beberapa kondisi di mana kebiasaan ini bisa berdampak negatif, terutama jika dilakukan berlebihan atau tidak pada waktu yang tepat.

1. Menggantikan hubungan intim pada masa subur

Salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah ketika masturbasi dilakukan terlalu sering hingga menggantikan hubungan seksual bersama pasangan, khususnya pada masa subur.

Jika pria terlalu sering masturbasi dan akhirnya jarang berhubungan intim pada periode ovulasi, peluang terjadinya pembuahan tentu menurun. Begitu pula pada wanita yang sedang promil, jika terlalu fokus pada kepuasan diri, momen penting untuk berhubungan bisa terlewat.

Meski masturbasi tidak menyebabkan infertilitas, namun frekuensi ejakulasi yang berlebihan dapat mengurangi jumlah sperma sementara waktu, terutama jika tidak ada jeda waktu untuk pemulihan sebelum masa subur tiba.

Jadi, bukan masturbasinya yang menyebabkan susah hamil, tetapi hilangnya kesempatan melakukan hubungan seks dan kesuburan di waktu yang optimal.

2. Obsesi yang menimbulkan stres

Masturbasi seharusnya menjadi aktivitas yang sehat dan menyenangkan, bukan hal yang menimbulkan stres atau rasa bersalah. Namun, jika dilakukan secara berlebihan atau menjadi dorongan kompulsif, justru bisa memicu stres, rasa cemas, hingga gangguan pola tidur.

Bahkan, masturbasi yang dilakukan secara berlebihan dapat menjadi tanda perilaku kompulsif yang berdampak pada keseimbangan emosional dan aktivitas sehari-hari.

Dalam konteks promil, stres akibat obsesi seksual seperti ini justru dapat mengganggu sistem hormonal yang mengatur ovulasi maupun kualitas sperma. Jadi, penting untuk menjaga keseimbangan.

3. Iritasi atau ketidaknyamanan

Selain faktor psikologis, aspek fisik juga perlu diperhatikan. Masturbasi yang dilakukan terlalu kasar atau tanpa pelumas bisa menyebabkan iritasi pada kulit alat kelamin, lecet, bahkan nyeri saat buang air kecil.

Bila kebersihan tidak terjaga, luka kecil ini bisa menjadi jalan masuk bakteri dan menyebabkan infeksi lokal pada organ reproduksi.

Dalam kasus jarang, infeksi yang tidak diobati dapat memengaruhi saluran sperma atau saluran reproduksi wanita, sehingga secara tidak langsung berdampak pada kesuburan.

oleh karenanya, penting untuk menjaga kesehatan seksual promil dengan memperhatikan kebersihan dan penggunaan pelumas yang aman agar risiko infeksi bisa dihindari.

Jadi, jika terjadi rasa perih, nyeri, atau perubahan warna kulit setelah masturbasi, sebaiknya hentikan sementara dan periksakan diri ke tenaga medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Tips Agar Masturbasi Tidak Berdampak pada Kesuburan

Agar aktivitas seksual ini tetap sehat dan tidak mengganggu peluang kehamilan, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan. Ini dia sederet tipsnya:

  • Lakukan dengan frekuensi wajar: Masturbasi tidak masalah selama tidak menggantikan hubungan seksual di masa subur. Pasangan yang sedang promil sebaiknya tetap memprioritaskan hubungan intim pada masa ovulasi agar peluang kehamilan tetap tinggi.
  • Gunakan pelumas aman dan jaga kebersihan: Selalu pastikan tangan bersih, dan hindari pelumas berbahan kimia keras yang bisa menyebabkan iritasi. Dianjurkan untuk menggunakan pelumas berbasis air karena lebih aman bagi jaringan sensitif pada area genital.
  • Kendalikan dorongan kompulsif: Jika Mama merasa cemas, bersalah, atau kehilangan kendali terhadap kebiasaan ini, bisa jadi masturbasi sudah menjadi perilaku kompulsif. Kondisi ini sebaiknya dikonsultasikan ke tenaga profesional agar tidak menimbulkan stres yang mengganggu hormon kesuburan.
  • Fokus pada komunikasi pasangan: Bicarakan dengan pasangan mengenai kebutuhan dan kenyamanan seksual masing-masing. Hubungan yang terbuka dan sehat secara emosional dapat meningkatkan kualitas hubungan seks dan kesuburan, yang justru memperbesar peluang terjadinya pembuahan.
  • Jaga kesehatan tubuh secara umum: Selain soal masturbasi, hal yang jauh lebih penting untuk kesuburan adalah menjaga berat badan ideal, cukup tidur, rutin olahraga, dan menghindari rokok serta alkohol. Semua faktor ini memiliki pengaruh lebih besar terhadap peluang hamil dibandingkan masturbasi itu sendiri.

Kalau Mama sedang berjuang mewujudkan kehamilan, sekarang saatnya memanfaatkan dukungan digital dari aplikasiHalloBumil.

Di sana Mama bisa mengikuti webinar seputar kesehatan seksual promil, mengakses berbagai fitur penting seperti health tools Kalkulator Masa Subur, serta bergabung ke komunitas HalloBumil agar bisa berbagi cerita dengan sesama pejuang garis dua.

Semua fitur ini dirancang agar Mama bisa lebih paham tubuh sendiri, mengenali masa subur, dan menjaga kesehatan reproduksi dengan cara yang menyenangkan dan berbasis sains.

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Belum ada komentar.
Login atau daftar dulu yuk ma biar bisa komen

Login/daftar yuk Ma

Saling Dukung dan Berbagi Cerita di Komunitas Program Hamil

Gabung komunitas Hallobumil dan temukan support, edukasi dan inspirasi di setiap langkah perjuanganmu
image