Homeschooling vs Sekolah Formal, Mana Lebih Baik?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/7UiYYw_XNV7Qd2b1heKQ6/original/vuys1xc2e2l32debywte71ts3v1wnh3g.png)
Selain tumbuh kembang, aspek yang menjadi perhatian besar untuk semua orangtua adalah pendidikan anak. Pasalnya, ini berkaitan dengan masa depannya kelak dan salah satu kegelisahan yang mungkin Mama dan Papa hadapi adalah bimbang dalam memilih sekolah formal atau homeschooling. Memang apa perbedaan homeschooling dan sekolah formal Yuk, telisik lebih dalam mengenai homeschooling vs sekolah formal agar Mama tidak salah pilih!
Apa Itu Homeschooling dan Sekolah Formal?
Secara sederhana Ma, homeschooling diterjemahkan sebagai sekolahrumah atau sekolah di rumah. Meski disebut demikian, prakteknya tidak selalu dilakukan di rumah, kok.
Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 129 Tahun 2014, homeschooling dibagi menjadi tiga bentuk, yakni:
- Tunggal: Dilakukan oleh orangtua pada anaknya sendiri di rumah. Jadi, Mama, Papa, atau keduanya yang menjadi pengajar.
- Majemuk: Dilakukan oleh beberapa keluarga dan anak dapat belajar bersama dalam kelompok kecil. Diadakan di salah satu rumah anggota atau tempat lain yang disepakati.
- Komunitas: Dilakukan melalui lembaga atau komunitas pendidikan informal yang pengajarnya adalah profesional. Jadwal belajar tetap fleksibel tapi lebih terstruktur.
Sementara sekolah formal seperti yang Mama pahami mengenai sekolah pada umumnya, mencakup sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Kurikulumnya resmi dari pemerintah dengan sistem belajar yang lebih terjadwal dan terstruktur. Membandingkan homeschooling vs sekolah formal, bisa Mama ketahui lebih dalam dengan melihat perbedaan dari kelebihan dan kekurangannya.
Artikel Lainnya: Pola Asuh Demokratis: Ciri, Contoh, dan Manfaat untuk Anak
Kelebihan Homeschooling
Berikut kelebihan homeschoolingyang membuat orangtua memilihnya:
- Anak tidak terikat dengan jadwal sekolah yang padat: Anak bisa belajar kapan saja, menyesuaikan kondisi anak. Biasanya, kelebihan ini menjadi poin tambahan bagi anak yang memiliki kegiatan olahraga atau seni.
- Anak bisa belajar sesuai minat dan kecepatan dirinya: Bila ia cepat paham, pembelajaran bisa beralih ke topik selanjutnya. Sebaliknya kalau ia bingung, ia bisa mengulang pembelajaran tanpa adanya tekanan.
- Mendukung perkembangan karakter dan kemandirian anak. Jenis sekolah ini memberi ruang anak untuk tumbuh secara utuh bukan hanya pada nilai akademik. Ia mengatur waktu belajar sendiri dan bertanggung jawab dengan pembelajarannya.
- Keluarga lebih terlibat dalam proses belajar: Pada homeschooling tunggal, ada peran Papa dan Mama sebagai pengajar langsung sehingga tahu persis apa yang dipelajari oleh anak. Proses belajar juga jadi lebih personal dan dekat.
- Lingkungan belajar lebih aman: Karena di bawah pengawasan orangtua, lingkungan belajar jadi lebih aman dan kecil risiko adanya bullying.
Kekurangan Homeschooling
Homeschooling juga memiliki kekurangan yang wajib Mama dan Papa pertimbangkan.
- Minim interaksi sosial: Terutama pada homeschooling tunggal, anak tidak akan memiliki teman sekelas. Ini bisa membuatnya kesulitan untuk bersosialisasi, sulit mengikuti organisasi, dan ia bisa merasa kesepian.
- Keterbatasan akses pembelajaran: Ketika mengikuti sekolah umum, anak bisa menikmati perpustakaan, fasilitas olahraga, dan laboratorium. Nah, sekolahrumah mungkin saja tidak memberikan akses sebanyak itu. Sekalipun bisa, butuh biaya tambahan.
- Biaya jauh lebih besar: Memang tidak ada pembayaran SPP, tapi ada pengeluaran untuk membayar tutor, alat belajar, akses ke fasilitas belajar di luar rumah, dan tentu saja bukunya. Apalagi, Mama juga perlu mengeluarkan biaya agar anak bisa ikut ujian kesetaraan atau kursus tambahan.
- Harus ikut ujian kesetaraan: Untuk mendapatkan ijazah resmi, anak perlu mengikuti ujian Paket A, B, atau C. Mama perlu belajar lebih banyak mengenai hal ini supaya anak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Artikel Lainnya: Tantangan Parenting di Era Digital dan Solusinya
Kelebihan Sekolah Formal
Mama bisa saja memilih sekolah formal karena melihat beberapa kelebihan berikut.
- Interaksi sosial lebih banyak: Anak bisa berinteraksi dengan lebih banyak orang, mulai dari guru, teman, penjaga sekolah, dan orangtua temannya. Interaksi ini dapat melatih kemampuan anak dalam berkomunikasi, bekerja sama, serta menumbuhkan empati.
- Belajar lebih terstruktur: Anak masuk ke sekolah dan mengikuti jadwal belajar yang sudah dibuat, baik itu waktu, materi kurikulum, jenis pelajaran yang harus diikuti. Di samping itu, target belajar per semesternya lebih jelas.
- Fasilitas belajar lebih memadai: Anak dapat menikmati laboratorium, perpustakaan, ruang kelas serbaguna,dan lapangan olahraga yang mendukung proses belajarnya.
- Dapat pengakuan resmi berupa ijazah: Selama mengikuti kegiatan belajar, anak akan perlu mendapatkan penilaian lewat ujian. Setelah lulus tahapannya, ia bisa mendapatkan ijazah yang diperlukan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
- Keterampilan hidup berkembang: Karena semuanya serba terjadwal, anak dilatih untuk patuh terhadap aturan, bertanggung jawab atas tugas harian maupun kelompok, serta melatih kepemimpinan.
Kekurangan Sekolah Formal
Kekurangan sekolah formal perlu dipertimbangkan Ma, dalam memilih sekolah terbaik untuk anak.
- Anak bisa kelelahan: Waktu belajar yang kaku dari pagi hingga sore, belum lagi ekstrakurikuler bisa menyita waktu anak untuk istirahat lebih banyak. Pada anak yang tidak cocok mengikuti sistem pendidikan anak seharian penuh, ia bisa kelelahan.
- Gaya mengajar kurang sesuai dengan anak: Setiap anak memiliki pendekatan belajar yang berbeda-beda. Ada yang lebih cepat belajar jika menggunakan visual, ada pula yang lebih tertarik belajar dengan gerakan. Di luar itu, ada pula yang butuh waktu lebih lama untuk menguasai suatu pelajaran. Namun karena keterbatasan guru yang tidak bisa memberikan pendekatan belajar satu per satu, membuat beberapa anak tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
- Risiko bullying: Meskipun bisa punya teman banyak, anak bisa saja mengalami perundungan atau diejek oleh teman sebayanya. Biasanya, ini difaktori banyak hal, misalnya ekonomi atau kondisi fisik.
- Terfokus pada nilai akademik: Prakteknya baik orangtua dan sekolah lebih menekankan anak pada nilai dan ujian, ketimbang proses pembelajarannya. Kondisi ini rentan membuat anak stres dan tertekan.
Artikel Lainnya: Vitamin dan Suplemen yang Dibutuhkan Anak, Panduan untuk Mama
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Orang Tua
Ma, masih memikirkan mana yang lebih baik antara homeschooling atau sekolah formal? Baik sekolah formal maupun sekolahrumah memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Supaya lebih mudah dalam menetapkan keputusan, Ma, coba lihat beberapa pertimbangan berikut, ya.
Memilih sekolah formal
Jika Mama ingin memilih sekolah formal untuk anak, amati beberapa poin berikut, Ma.
- Jarak dan akses dari rumah ke sekolah.
- Standar pendidikan sekolah yang dituju mengikuti standar nasional, internasional, atau keduanya.
- Gaya pembelajaran pengajarnya apakah cocok dengan anak.
- Biaya sekolah, terutama jika ingin memasukkan anak ke sekolah swasta berstandar internasional.
Memilih homeschooling
Sebaliknya, jika Mama memilih sekolahrumah, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan.
- Kesiapan Mama dan Papa sebagai pengajar, pendamping atau kesanggupan menyediakan tutor yang sesuai.
- Kurikulum yang ingin diterapkan mengikuti standar nasional, internasional, atau kombinasi.
- Punya rencana ke depan agar anak bisa mendapatkan kesempatan untuk bersosialisasi dan mendapatkan media pembelajaran yang mumpuni.
- Wajib tahu proses anak mendapatkan pengakuan berupa ijazah agar ia bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi.
Selain pertimbangan di atas, Ma, penting untuk menyesuaikan pilihan jenis sekolah dengan kondisi kesehatan anak. Misalnya, pada anak dengan kebutuhan khusus biasanya lebih cocok untuk mengikuti homeschooling.
Itulah yang perlu Mama dan pahami mengenai pilihan pendidikan yang terbaik untuk anak. Bila ingin tahu informasi lebih banyak seputar parenting, yuk unduh aplikasi Hallobumil sekarang!
Gabung dengan komunitas tumbuh kembang anak juga untuk mendapatkan edukasi seputar kesehatan anak serta dapat dukungan dari sesama ibu! Jangan lupa, ikuti event edukasi dari HalloBumil, baik online maupun offline. Seru, gratis, dan penuh ilmu parenting! Semua bisa Mama lakukan dalam satu genggaman.