Gondongan pada Anak: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/8CBXIfh_JYoN6L5b9JUmS/original/o5qs8lllz6o614af6ljyud2grthz293a.png)
Setiap orang tua tentu ingin melihat anak tumbuh sehat tanpa gangguan penyakit. Namun, dalam masa pertumbuhannya, anak-anak bisa mengalami berbagai infeksi, salah satunya adalah gondongan. Penyakit ini sering dianggap ringan, padahal jika tidak ditangani dengan tepat bisa menimbulkan komplikasi serius. Melalui artikel ini, Mama bisa mengenali apa itu gondongan pada anak, penyebabnya, hingga langkah pencegahannya agar si Kecil tetap sehat dan aktif.
Artikel Lainnya: Penyakit Umum pada Anak dan Cara Mengatasinya
Apa Itu Gondongan?
Gondongan, atau dalam istilah medis disebut parotitis epidemika, adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar air liur, khususnya kelenjar parotis yang berada di dekat telinga. Letak gondongan pada anak umumnya terlihat di area sekitar pipi dan bawah telinga, karena di sanalah kelenjar parotis berada. Saat terinfeksi, kelenjar ini bisa membengkak dan menyebabkan nyeri di sekitar pipi atau rahang.
Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak usia sekolah dan bisa menyebar dengan mudah, terutama di lingkungan yang padat seperti sekolah atau tempat penitipan anak. Gondongan disebabkan oleh virus dari kelompok paramyxovirus, dan termasuk dalam kategori penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Penyebab Gondongan pada Anak
Penyebab utama gondongan adalah infeksi virus paramyxovirus. Virus ini masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, kemudian berkembang biak di kelenjar air liur. Gondongan sangat mudah menular dari satu anak ke anak lainnya, terutama melalui:
- Percikan air liur saat batuk, bersin, atau berbicara.
- Kontak langsung seperti berciuman atau memeluk penderita.
- Menggunakan peralatan makan dan minum yang sama tanpa dicuci bersih.
- Menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Gejala Gondongan yang Perlu Diwaspadai
Gejala gondongan pada setiap anak bisa berbeda, tergantung daya tahan tubuhnya. Namun, beberapa ciri-ciri gondongan pada anak yang bisa Mama waspadai antara lain:
- Pembengkakan di satu atau kedua sisi pipi atau rahang.
- Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan.
- Demam, biasanya cukup tinggi.
- Sakit kepala, nyeri sendi, dan tubuh terasa lelah.
- Nafsu makan menurun.
- Mulut terasa kering.
Pada beberapa anak sakit gondongan, gejalanya bisa ringan dan hampir tidak terlihat. Namun, jika muncul demam tinggi, kejang, atau anak tampak sangat lemas, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Faktor Risiko Anak Terkena Gondongan
Beberapa kondisi dapat meningkatkan risiko anak terkena gondongan, antara lain:
- Belum menerima vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella): Vaksin ini sangat efektif dalam mencegah gondongan.
- Usia 2–12 tahun: Anak-anak dalam rentang usia ini umumnya lebih aktif berinteraksi sosial sehingga lebih rentan tertular.
- Sistem imun yang belum kuat: Anak yang memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena penyakit kronis, lebih mudah terkena infeksi.
- Tinggal di lingkungan padat atau memiliki anggota keluarga lain yang sedang sakit.
Artikel Lainnya: Ini Cara Merawat Anak Saat Sakit, Agar Si Kecil Cepat Sembuh
Komplikasi Gondongan jika Tidak Ditangani
Gondongan umumnya akan sembuh dalam waktu 1 hingga 2 minggu. Namun jika tidak ditangani dengan benar, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi gondongan yang serius seperti:
- Radang testis (orkitis) pada anak laki-laki setelah masa pubertas. Kondisi ini bisa menimbulkan nyeri hebat dan, meski jarang, bisa mengganggu kesuburan.
- Radang ovarium atau payudara pada anak perempuan, meskipun ini sangat jarang terjadi.
- Peradangan otak (ensefalitis) atau selaput otak (meningitis), yang bisa memicu gangguan neurologis.
- Gangguan pendengaran permanen, walau jarang, bisa menjadi salah satu komplikasi jangka panjang.
- Radang pankreas (pankreatitis) yang ditandai dengan nyeri perut dan mual.
Diagnosis Gondongan pada Anak
Untuk memastikan anak terkena gondongan, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat gejala yang dialami. Jika diperlukan, dokter dapat melakukan:
- Tes swab dari mulut atau tenggorokan, untuk mendeteksi keberadaan virus.
- Tes darah, guna mengetahui adanya infeksi.
- Pemeriksaan urine, meskipun ini lebih jarang dilakukan, terutama jika dicurigai infeksi menyebar ke organ lain.
Cara Mengobati Gondongan pada Anak
Obat untuk gondongan pada anak sebenarnya bersifat simptomatik, artinya hanya untuk meredakan gejala karena gondongan disebabkan oleh virus yang akan sembuh dengan sendirinya seiring waktu.
Demikian pula dengan antibiotik. Antibiotik untuk gondongan pada anak juga tidak akan memberi efek penyembuhan, karena gondongan disebabkan oleh infeksi virus, bukan bakteri. Karena gondongan disebabkan oleh virus, maka pengobatannya lebih berfokus pada meredakan gejala dan mempercepat proses pemulihan. Beberapa hal yang bisa Mama lakukan di rumah antara lain:
- Berikan anak cukup istirahat, terutama saat demam dan tubuh terasa lemas.
- Cukupi kebutuhan cairan agar tubuh anak tetap terhidrasi.
- Berikan makanan lembut agar tidak menambah nyeri saat mengunyah.
- Kompres hangat atau dingin pada area yang bengkak untuk meredakan nyeri.
- Gunakan obat pereda demam dan nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen sesuai anjuran dokter.
Artikel Lainnya: Mengenali Dehidrasi Saat Si Kecil Diare
Cara Mencegah Gondongan pada Anak
Langkah paling efektif untuk mencegah gondongan adalah melalui vaksinasi. Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) diberikan sebanyak dua kali, biasanya:
- Dosis pertama: saat anak berusia 18 bulan.
- Dosis kedua: saat usia 5–7 tahun (bisa disesuaikan dengan jadwal imunisasi).
Selain vaksin, Mama juga bisa mencegah penularan gondongan dengan menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat, seperti:
- Mengajarkan anak mencuci tangan secara rutin.
- Tidak berbagi peralatan makan atau minum dengan orang lain.
- Mengajarkan anak menutup mulut saat batuk dan bersin.
- Menjaga kebersihan lingkungan dan permukaan benda yang sering disentuh anak.
Gondongan memang bukan penyakit baru, tetapi tetap perlu diwaspadai terutama pada anak-anak. Dengan memahami penyebab, gejala, serta cara mencegah dan mengobatinya, Mama bisa memberikan perlindungan terbaik untuk si Kecil. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala yang mencurigakan, agar penanganan bisa segera dilakukan.
Mama juga bisa gabung dengan komunitas Hallobumil untuk mendapatkan dukungan dari Mama lain dalam mengatasi gondongan pada anak. Mau ikut kelas online atau event seru bareng Mama lainnya? Cek halaman event HalloBumil, yuk! Banyak kegiatan menarik yang bisa Mama ikuti. Yuk, download aplikasinya di App Store atau Play Store untuk mendaftar!