Muncul Selulit Saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/up3VT2DpNqf5gPti7WUqr/original/crvnwgejxvob9budhnjkx23f5q0ezova.png)
Saat hamil, terjadi berbagai perubahan fisik yang dapat dialami Mama. Salah satunya adalah selulit. Selulit merupakan timbunan lemak yang berada di bawah kulit, yang akan tampak seperti bergaris. Selulit umum dialami oleh ibu hamil dan biasanya muncul pada area paha, perut, dan bokong.
Artikel lainnya: Linea Nigra, Garis Hitam Memanjang pada Perut Ibu Hamil
Penyebab Munculnya Selulit
Berikut ini adalah penyebab munculnya selulit:
1. Struktur dan ukuran sel lemak
Selulit dapat muncul karena adanya perubahan pada struktur dan ukuran sel lemak yang menumpuk di bawah permukaan kulit. Akibatnya, kulit pun terdorong dan membentuk tonjolan yang tidak beraturan.
2. Faktor genetik
Faktor genetik meliputi jenis kelamin, metabolisme tubuh, ras, dan distribusi lemak di bawah kulit. Umumnya, wanita memiliki lebih banyak lemak tubuh dibandingkan pria sehingga selulit lebih sering ditemukan pada wanita. Beberapa hormon seperti estrogen, insulin, prolaktin, dan noradrenalin dipercaya juga berperan dalam proses terbentuknya selulit.
3. Adanya selulit sebelum hamil
Tidak semua ibu hamil memiliki selulit. Selulit bisa saja muncul bukan karena hamil, mungkin mereka memang sudah ada sebelum Mama hamil. Meski demikian, kehamilan bisa saja membuat selulit lebih tampak untuk sementara waktu karena kenaikan berat badan saat kehamilan.
4. Pola hidup tidak sehat
Mengonsumsi makanan berlemak serta mengandung garam dan karbohidrat yang tinggi dapat meningkatkan risiko Mama mengalami selulit. Sebaiknya Mama mengonsumsi makanan yang tinggi akan nutrisi dan serat, agar kebutuhan Mama dan si Kecil dalam kandungan tercukupi.
5. Pakaian ketat
Selulit juga dapat timbul karena aliran darah yang terhambat. Misalnya, akibat mengenakan pakaian yang terlalu ketat, terutama di area bokong, lengan, dan paha.
Artikel lainnya: Cara Mengatasi Stretch Mark Saat Hamil
Bagaimana Cara Mengatasi Selulit Saat Hamil?
Sebagian ibu hamil mungkin merasa tidak percaya diri karena adanya selulit. Saat ini belum ada perawatan yang terbukti efektif menghilangkan selulit. Namun, Mama dapat mencoba cara-cara berikut ini untuk menyamarkan selulit saat hamil:
1. Olahraga secara rutin
Olahraga rutin bisa membantu mengatasi masalah selulit semasa kehamilan. Mama dapat melakukan yoga khusus hamil, berenang, jalan kaki, dan senam hamil.
2. Melakukan pemijatan
Pemijatan dapat membantu merangsang sel fibroblas yang berguna untuk mengurangi keaktifan sel lemak dalam tubuh. Namun, sebaiknya Mama tidak sembarang memilih metode pemijatan. Untuk keamanan dan kenyamanan Mama serta si Kecil dalam kandungan, pastikan bahwa Mama ditangani oleh terapis profesional.
3. Membatasi asupan kalori
Untuk mengurangi kemungkinan munculnya selulit saat hamil, sebaiknya Mama membatasi asupan kalori Mama agar pada lapisan kulit tidak terdapat penumpukan lemak.
4. Mengonsumsi makanan berserat tinggi
Makanan berserat tinggi seperti buah dan sayuran sangat baik untuk dikonsumsi ibu hamil, karena serat di dalamnya dapat menurunkan kadar lemak dalam tubuh.
5. Menjaga berat badan
Berat badan meningkat adalah hal yang normal dan umum pada ibu hamil. Namun, sebaiknya Mama menjaga agar penambahan berat badan Mama tidak berlebihan. Hal ini penting supaya Mama tidak mengalami obesitas dan tidak terjadi penumpukan lemak pada kulit.
6. Menggunakan pelembap
Mama dapat mengoleskan pelembap untuk menjaga elastisitas kulit, terutama di daerah yang mengalamai peregangan selama kehamilan, seperti perut, pinggul, dan bokong. Mama bisa juga menggunakan minyak zaitun atau baby oil.
7. Mengubah pola Hhdup
Untuk mengatasi selulit, Mama perlu menjalani pola hidup yang sehat dengan membatasi konsumsi lemak, memperbanyak minum air putih, dan berlatih mengelola stres.
Artikel lainnya: Panduan Memilih Skincare Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Pilihan Perawatan Medis Selulit Saat Hamil
Meskipun sebagian besar perawatan selulit belum tentu boleh dilakukan saat hamil, ada beberapa yang bisa dipertimbangkan setelah konsultasi dulu ke dokter, ya Ma.
1. Krim atau losion khusus bumil
Beberapa krim anti-selulit yang diformulasikan khusus untuk ibu hamil bisa membantu menjaga elastisitas kulit dan melembapkan area yang rentan muncul selulit. Bahan aktif seperti cocoa butter, shea butter, dan vitamin E umumnya aman digunakan, tapi tetap pastikan produk yang Mama pilih bebas dari retinoid dan kafein yang tidak disarankan selama kehamilan.
2. Terapi laser dan radiofrekuensi (setelah melahirkan)
Perawatan medis seperti terapi laser atau radiofrekuensi biasanya efektif untuk mengatasi selulit yang membandel. Tapi jenis perawatan ini belum direkomendasikan selama hamil, ya Ma. Jadi, kalau Mama tetap ingin mencobanya, sebaiknya tunggu hingga masa menyusui selesai dan konsultasikan dulu dengan dokter kulit.
3. Microneedling atau mesoterapi (hindari saat hamil)
Meski cukup populer sebagai solusi selulit, prosedur seperti microneedling dan mesoterapi juga tidak disarankan dilakukan selama hamil karena efeknya terhadap janin belum banyak diteliti. Tunggu hingga kondisi Mama benar-benar siap setelah melahirkan.
Cara-cara di atas dapat membantu Mama dalam mengatasi selulit saat hamil. Namun, apabila setelah melakukan cara-cara tersebut dan tetap tidak berhasil, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Yuk, Mama jangan lewatkan berbagai fitur dan keseruan dengan download aplikasi Hallobumil untuk dapat info kehamilan terpercaya. Mama juga bisa menggunakan tools bermanfaat seperti hari perkiraan lahir, sampai ikut event seru mengenai kehamilan yang bisa bikin perjalanan kehamilan makin menyenangkan.
Mama juga bisa gabung ke komunitas WhatsApp sesuai tahap kehamilan atau usia si Kecil, dari program hamil, bumil trimester 1 sampai 3, hingga grup newborn dan 6 bulan ke atas. Seru, kan? Langsung cek sekarang dan rasakan dukungan penuh dari Hallobumil.
Hai Ma, terjadi akibat membesarnya rahim dan jaringan ikat di sekitarnya mungkin bisa mengalami kontraksi. Hal ini yang menimbulkan kram perut dan kondisi ini normal terjadi pada ibu hamil. Jika terus berlanjut segera cek ke dokter ya Ma. :) ^sr
- 0
Hai Mama, biasanya Mama mulai bisa merasakan gerakan janin setelah usia 16-22 minggu, tapi ada juga yang baru ngerasain waktu usia hamil 25 minggu. Hal ini disebabkan oleh ketebalan kulit perut dan sensitivitas Mama sendiri. Semoga membantu:) ^lm
- 0
hamil ke3 ini merasa gk hamil cuma ada mual pusing kaya bias tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, bentuk kandungan setiap ibu hamil beda-beda Ma. Hal ini disebabkan oleh postur tubuh Mama sebelum hamil, elastisitas otot perut, posisi janin, berat badan, dan ketebalan kulit bagian perut. Semoga membantu:) ^lm
- 0
15week bb udah naik bnyak bgt,dasar ginetik jga badan bongso tampilkan selengkapnya
Hai Mama, Ibu hamil umumnya akan mengalami kenaikan berat badan antara 11,5 hingga 16 kilogram selama kehamilan. Untuk mengetahui normal atau tidak tergantung dari indeks massa tubuh (IMT) dan berat badan sebelum kehamilan ya Ma. Semoga membantu😊 ^lm