Artikel/Kehamilan/Kuret Adalah Prosedur Rahim yang Perlu Diketahui, Ini Penjelasannya!

Kuret Adalah Prosedur Rahim yang Perlu Diketahui, Ini Penjelasannya!

Athika Rahma | Diterbitkan pada 10 Desember 2025
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WhatsApp
copylink
Kuret adalah tindakan medis untuk membersihkan lapisan rahim setelah keguguran atau pemeriksaan tertentu. Kenali tujuan, prosedur, dan pemulihan agar Mama siap secara fisik dan mental.
kuret-adalah-prosedur-rahim-yang-perlu-diketahui

Kuret atau kuretase terdengar menakutkan, menimbulkan pertanyaan seperti “Apakah kuret berbahaya? Apakah kuret itu dijahit?”

Sebenarnya, tindakan medis ini dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan rahim, mencegah infeksi, dan memastikan kesuburan tetap terjaga. Dalam artikel ini, Mama akan menemukan penjelasan lengkap tentang apa itu kuret dan bagaiman prosedurnya.

Apa Itu Kuret?

Kuret adalah prosedur medis yang dilakukan untuk membersihkan atau mengangkat jaringan yang ada di dalam rahim.

Prosedur ini biasanya dilakukan ketika terdapat jaringan sisa kehamilan, pendarahan abnormal, atau kondisi tertentu pada rahim yang perlu ditangani segera yang menjadi penyebab kuret.

Kuret bisa dilakukan dengan cara manual menggunakan alat kuret atau melalui prosedur histeroskopi yang lebih modern. Secara umum, kuret tergolong prosedur medis yang aman jika dilakukan oleh tenaga medis berpengalaman dan dengan persiapan yang tepat.

Biaya kuret sendiri cukup beragam. Untuk rumah sakit swasta biaya prosedur kuret bisa mulai dari sekitar Rp 7.000.000 sampai lebih dari Rp 15.000.000. Namun di puskesmas, harganya bisa dimulai dari Rp1 juta.

Tujuan dan Fungsi Kuret

Ada beberapa tujuan kuret untuk kesehatan reproduksi Mama, yaitu:

  • Membersihkan rahim setelah keguguran atau aborsi: Jaringan yang tertinggal di rahim bisa menyebabkan infeksi atau pendarahan.
  • Mengatasi perdarahan abnormal: Kuret dapat membantu mendiagnosis dan mengobati perdarahan yang tidak normal.
  • Mengambil sampel jaringan: Untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperti mendeteksi kelainan sel atau kanker rahim.
  • Mengangkat polip atau mioma kecil: Dalam beberapa kasus, kuret membantu mengangkat pertumbuhan abnormal di dalam rahim.

Peringatan dan Larangan Menjalani Kuret

Meski tergolong prosedur aman, kuret tidak boleh dilakukan sembarangan. Beberapa kondisi yang menjadi peringatan atau larangan antara lain:

  • Ibu hamil yang kehamilannya normal dan tidak ada indikasi medis untuk kuret.
  • Infeksi aktif pada rahim atau panggul.
  • Gangguan pembekuan darah yang berat.
  • Kondisi jantung atau paru-paru yang tidak stabil, tergantung rekomendasi dokter.

Selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalani kuret agar risiko dapat diminimalkan.

Sebelum Kuret

Sebelum menjalani kuret, ada beberapa langkah yang biasanya dilakukan:

1. Konsultasi dan pemeriksaan medis

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, memeriksa kondisi rahim melalui USG, dan mungkin melakukan tes laboratorium. Tahap ini penting agar dokter dapat menyesuaikan prosedur sesuai kondisi pasien.

2. Puasa atau persiapan obat

Puasa atau mengonsumsi obat tertentu sebelum tindakan biasanya dilakukan jika kuret dilakukan dengan anestesi umum atau sedasi, untuk meminimalkan risiko komplikasi saat prosedur.

3. Persetujuan tertulis

Dokter akan menjelaskan secara rinci mengenai prosedur, manfaat, dan risiko yang mungkin terjadi. Setelah itu, pasien diminta memberikan persetujuan tertulis. Tahap ini penting agar pasien benar-benar memahami prosedur yang akan dijalani.

4. Pendampingan

Disarankan untuk memiliki pendamping saat menjalani kuret, terutama jika prosedur menggunakan anestesi. Pendamping akan membantu pasien pulih lebih nyaman setelah tindakan.

Prosedur Tindakan Kuret

Lama waktu kuret biasanya berlangsung singkat, antara 10–30 menit, tergantung kondisi pasien. Berikut tahapan prosedur kuret rahim:

1. Pemberian anestesi

Mama mungkin sempat khawatir, “apakah kuret sakit?” Kuret memang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri, tapi tingkat sakitnya berbeda-beda tergantung kondisi pasien, metode yang digunakan, dan apakah diberikan anestesi.

Sebelum tindakan, dokter akan memberikan anestesi. Pilihan anestesi bisa lokal, sedasi ringan, atau anestesi umum, tergantung kondisi pasien dan kompleksitas prosedur. Anestesi berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri dan membuat pasien lebih nyaman selama tindakan.

2. Pembukaan serviks

Dokter akan membuka jalan masuk ke rahim dengan hati-hati. Proses ini dilakukan secara bertahap agar serviks melebar cukup untuk memasukkan alat kuret, tetapi tetap aman bagi jaringan di sekitarnya.

3. Pembersihan rahim

Setelah serviks terbuka, alat kuret dimasukkan ke dalam rahim. Dokter akan membersihkan atau mengangkat jaringan yang ada di dalam rahim, termasuk sisa kehamilan, polip, atau jaringan abnormal lain. Proses ini dilakukan secara hati-hati untuk menghindari cedera pada dinding rahim.

4. Pemeriksaan jaringan

Jaringan yang diangkat biasanya dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Hal ini penting untuk memastikan tidak ada kelainan yang memerlukan tindakan lebih lanjut.

5. Pemeriksaan tambahan jika diperlukan

Kadang dokter menggunakan alat histeroskopi untuk melihat bagian dalam rahim secara langsung. Dengan cara ini, proses kuret lebih presisi, risiko robekan rahim lebih kecil, dan dokter dapat memastikan rahim benar-benar bersih.

6. Pemulihan pasca tindakan

Setelah kuret selesai, pasien dibawa ke ruang pemulihan. Dokter akan memantau kondisi pasien, termasuk tekanan darah, denyut nadi, dan reaksi terhadap anestesi. Jika kondisinya stabil, ini menjadi tanda berhasilnya kuret, dan pasien biasanya diperbolehkan pulang dalam beberapa jam.

Pemulihan Setelah Kuret

Pemulihan setelah kuret memerlukan perhatian khusus untuk menghindari komplikasi. Mama mungkin akan mengalami:

  • Sedikit perdarahan atau bercak normal selama beberapa hari.
  • Nyeri ringan atau kram bisa terjadi, biasanya dapat diatasi dengan obat pereda nyeri.

Disarankan beristirahat beberapa hari dan menghindari hubungan seksual atau penggunaan tampon sampai rahim pulih. Dokter akan menjadwalkan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan rahim bersih dan tidak ada komplikasi.

Kuret dan Kehamilan Berikutnya

Banyak Mama yang bertanya-tanya tentang kesuburan setelah kuret.

Berapa lama bisa hamil setelah kuret?

Secara umum, rahim bisa pulih dalam 1–2 siklus menstruasi. Namun, waktu yang aman untuk mencoba hamil kembali biasanya tergantung kondisi masing-masing pasien dan rekomendasi dokter.

Biasanya dokter menyarankan menunggu setidaknya satu siklus menstruasi sebelum merencanakan kehamilan.

Tanda rahim sudah pulih

Beberapa tanda rahim mulai pulih antara lain:

  • Menstruasi kembali normal.
  • Tidak ada pendarahan atau nyeri abnormal.
  • Tidak ada gejala infeksi seperti demam atau bau tidak sedap.

Jika tanda-tanda ini muncul, biasanya rahim siap untuk kehamilan berikutnya.

Komplikasi atau Efek Samping Kuret

Meskipun aman, kuret bisa menimbulkan beberapa komplikasi:

  • Infeksi rahim.
  • Perdarahan yang lebih banyak dari normal.
  • Perforasi atau robeknya dinding rahim (jarang).
  • Adhesi atau jaringan parut di dalam rahim yang bisa memengaruhi kesuburan.

Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala yang tidak normal setelah kuret.

Kapan Perlu Segera ke Dokter?

Segera hubungi dokter atau rumah sakit jika mengalami tanda kuret gagal seperti:

  • Perdarahan hebat yang tidak berhenti.
  • Nyeri perut yang sangat kuat.
  • Demam tinggi atau tanda infeksi lain.
  • Cairan berbau busuk keluar dari vagina.

Kuret adalah prosedur medis yang penting dan bermanfaat jika dilakukan dengan benar. Selalu ikuti arahan dokter, perhatikan tanda-tanda pemulihan rahim, dan jangan ragu untuk segera menghubungi tenaga medis jika muncul gejala yang tidak normal, ya, Ma!

Untuk tips kesehatan reproduksi lainnya, baca artikel di aplikasi Hallobumil dan gabung komunitas Hallobumil untuk berdiskusi dengan para Mama dan calon Mama lain.

Jangan lupa, ada juga webinar Hallobumil dengan para ahli yang bisa Mama dan Papa ikuti kalau ingin penjelasan lebih mendalam soal kesuburan.

Kalau Mama dan Papa ingin lebih mudah memahami masa subur, waktu ovulasi, dan peluang bertemunya sperma serta sel telur, bisa langsung mengakses health tools Kalkulator Masa Subur.

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Belum ada komentar.
Login atau daftar dulu yuk ma biar bisa komen

Login/daftar yuk Ma

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image