Artikel/Kehamilan/Cara Mengendalikan Emosi Pada Anak Agar Lebih Tenang

Cara Mengendalikan Emosi pada Anak agar Lebih Tenang

Athika Rahma | Diterbitkan pada 31 Juli 2025
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Mengendalikan emosi penting untuk tumbuh kembang anak. Yuk, bantu si Kecil kenali perasaannya, latih kemampuan menenangkan diri, dan ciptakan lingkungan yang penuh dukungan emosional.
cara-mengendalikan-emosi-pada-anak-agar-lebih-tenang

Tumbuh kembang anak tak hanya soal fisik dan akademik, tapi juga emosinya. Salah satu tantangan yang sering dihadapi Mama adalah ketika anak sulit mengelola emosi. Ketika ia mudah marah, menangis terus, atau bertindak impulsif. Artikel ini membahas penyebab, tanda-tanda, serta cara mengatasi anak tantrum yang bisa Mama ikuti.

Mengapa Anak Sulit Mengontrol Emosi?

Kemampuan mengelola emosi anak usia dini bukanlah sesuatu yang bisa langsung dikuasai sejak lahir. Anak-anak masih dalam tahap belajar mengenali, memahami, dan mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang tepat. Ada beberapa penyebab anak emosional:

1. Perkembangan otak yang belum matang

Bagian otak yang bertugas mengontrol emosi, terutama prefrontal cortex, masih berkembang. Inilah sebabnya anak-anak cenderung lebih impulsif dan sulit mengendalikan diri ketika sedang marah atau sedih.

2. Temperamen bawaan

Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda. Anak dengan temperamen lebih sensitif atau anak sering marah biasanya membutuhkan pendekatan yang lebih sabar dan penuh empati.

3. Pengaruh lingkungan dan pola asuh

Lingkungan yang penuh tekanan atau kurang stabil bisa memengaruhi kemampuan anak dalam mengelola emosi. Pola asuh yang terlalu keras atau terlalu permisif juga dapat membuat anak kesulitan memahami batasan emosi.

4. Kurangnya kemampuan mengenali emosi

Anak mungkin belum tahu nama atau jenis emosi yang dirasakannya. Akibatnya, mereka mengekspresikan perasaan itu lewat tangisan, teriakan, atau tantrum.

5. Pengalaman traumatis atau kebutuhan khusus

Anak yang mengalami trauma atau memiliki kondisi seperti ADHD, autisme, atau gangguan perkembangan lainnya sering kali memiliki tantangan tambahan dalam mengatur emosinya.

Ciri Anak yang Kesulitan Mengendalikan Emosi

Mama perlu mengenali tanda-tanda ketika anak mulai menunjukkan kesulitan dalam mengatur emosinya. Beberapa ciri yang bisa diperhatikan antara lain:

  • Anak mudah marah, tersinggung, atau menangis meskipun pemicunya sepele.
  • Sulit untuk tenang setelah merasa kesal atau kecewa.
  • Menunjukkan perilaku impulsif seperti memukul, melempar benda, atau berteriak.
  • Tidak bisa menjelaskan apa yang dirasakannya, meskipun sudah diajak bicara dengan tenang.
  • Sering mengalami konflik dengan teman sebaya atau saudara.
  • Menarik diri, tidak mau bermain atau berbicara ketika suasana hati sedang buruk.
  • Mengalami kesulitan fokus atau tampak gelisah berlebihan.
  • Menolak mengikuti rutinitas, seperti mandi, makan, atau tidur, dengan alasan emosional.
  • Mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem dalam waktu singkat.
  • Terlihat cemas berlebihan atau merasa tidak aman tanpa alasan yang jelas.

Artikel Lainnya: Mendidik Anak Tanpa Kekerasan, Panduan untuk Orang Tua

Tips Mengendalikan Emosi pada Anak

Mengajarkan anak untuk mengatur emosinya adalah proses yang perlu waktu dan kesabaran. Berikut 10 cara mengendalikan emosi pada anak yang bisa Mama terapkan:

1. Ajarkan pengenalan emosi sejak dini

Dengan pola asuh anak emosional ini, Mama bisa menggunakan buku cerita atau gambar ekspresi wajah untuk membantu anak memahami perasaan seperti marah, sedih, senang, atau takut.

2. Validasi perasaan anak

Ketika anak kesal atau menangis, hindari langsung memintanya berhenti. Cobalah katakan, “Mama tahu kamu marah karena mainannya rusak.” Validasi ini membantu anak merasa dipahami.

3. Berikan contoh nyata cara mengatur emosi

Saat Mama merasa kesal, tunjukkan bagaimana Mama menarik napas dalam atau menenangkan diri. Anak belajar dari melihat.

4. Sediakan sudut tenang di rumah

Buat tempat khusus di rumah untuk anak menenangkan diri. Bisa dengan bantal empuk, boneka favorit, atau buku gambar. Tempat ini bukan hukuman, tapi ruang nyaman.

5. Latih teknik relaksasi sederhana

Relaksasi ternyata bisa menjadi salah satu cara mengatasi emosi pada anak usia dini yang ampuh. Ajarkan anak untuk menarik napas dalam-dalam, menghitung sampai lima, atau membayangkan hal menyenangkan saat mulai merasa kesal.

6. Buat rutinitas yang konsisten

Rutinitas membantu anak merasa aman dan tahu apa yang akan terjadi. Transisi yang tiba-tiba sering memicu ledakan emosi.

7. Gunakan media kreatif sebagai ekspresi

Menggambar, mewarnai, atau bermain musik bisa menjadi cara anak menyalurkan perasaannya tanpa harus berkata-kata.

8. Berikan pujian untuk usaha kecil

Ketika anak berhasil mengontrol emosi, sekecil apa pun, berikan pujian. Misalnya, “Mama bangga kamu tadi bisa bilang kesal tanpa berteriak.”

9. Jaga ketenangan diri saat menghadapi ledakan emosi anak

Jika Mama ikut marah, situasi bisa makin sulit. Cobalah tarik napas, dan tanggapi dengan suara tenang.

10. Bimbing secara bertahap dan konsisten

Ajarkan langkah-langkah mengelola emosi secara bertahap. Mulailah dengan membantu anak mengenali dan memberi nama pada perasaannya. Setelah itu, ajak ia menenangkan diri sejenak. Jika sudah tenang, bicarakan bersama apa yang terjadi dan cari solusi.

Kapan Harus Konsultasi ke Profesional?

Meski sebagian besar anak akan belajar mengelola emosinya seiring waktu, ada situasi tertentu di mana Mama sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga profesional, seperti psikolog anak atau psikiater anak. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan:

  • Perilaku emosional anak tidak membaik meskipun Mama sudah mencoba berbagai pendekatan.
  • Anak menunjukkan ledakan emosi yang sangat ekstrem, seperti melempar barang berat atau menyakiti diri sendiri.
  • Anak mengalami gangguan tidur atau makan yang berkepanjangan.
  • Kesulitan emosi mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, termasuk di sekolah atau dalam hubungan sosial.
  • Mama merasa kewalahan, bingung harus mulai dari mana, atau membutuhkan dukungan dalam menghadapi kondisi anak.

Setiap anak memiliki cara yang berbeda dalam menunjukkan emosinya. Menghadapi anak yang sulit mengontrol emosi memang bisa menjadi tantangan, tapi dengan pemahaman yang tepat dan dukungan penuh kasih dari Mama, anak bisa belajar menjadi lebih tenang dan memahami perasaannya.

Punya tantangan dalam mengelola emosi Si Kecil, Ma? Tenang, yuk download aplikasi HalloBumil untuk tips parenting dan tumbuh kembang anak, ikuti event online seru dan edukatif di halaman event, gabung komunitas WhatsApp sesuai usia anak dan fase Mama, serta manfaatkan tools canggih seperti kalender masa subur dan kalkulator HPL. Semua ada untuk dukung Mama dan Si Kecil.

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image