Tips Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak
:strip_icc():format(webp)/hb-article/Fc0lZik9bQ8PrHPnGT6PV/original/zoxlqemjf370tijaooetj1rr4yx0p4o0.png)
Tidak hanya kecerdasaan kognitif, Si Kecil juga perlu menguasai kecerdasan emosional. Sebenarnya, apa itu kecerdasan emosional anak, Ma? Yuk, cari tahu lebih banyak untuk membantu Si Kecil mengoptimalkan kemampuan ini!
Apa Itu Kecerdasan Emosional dan Mengapa Penting?
Kecerdasan emosional atau emotional intelligence (EQ) adalah kemampuan untuk mengatur emosi diri dan memahami emosi orang-orang di sekitar. Kecerdasan emosional perlu dimiliki seorang anak karena erat kaitannya dengan kesehatan mental, prestasi akademik maupun non-akademik, dan kemampuannya bersosialisasi dalam masyarakat dewasa nanti, Ma.
Jadi begini, di usia 1 tahun, Si Kecil belum bisa mengenali dan mengatur emosi dalam dirinya. Meski begitu, ia sudah bisa kok merasakan emosi dasar, seperti senang, takut, dan marah.
Seiring bertambahnya usia dan berkembangnya kecerdasan emosional anak, ia mulai bisa mengenal dan mengekspresikan emosi dasar. Selanjutnya, ia mampu untuk mengatur emosi dalam dirinya, menunjukkan empati, dan berpikir sebelum bertindak.
Artikel lainnya: Pengertian Pola Asuh Permisif dan Dampak pada Anak
Manfaat Kecerdasan Emosional untuk Anak
Kecerdasan emosional perlu anak kembangkan karena memengaruhi banyak aspek dalam kehidupannya. Berikut berbagai manfaat kecerdasaan emosional anak yang perlu Mama dan Papa ketahui.
1. Mengenali emosi sendiri
Setelah dilahirkan ke dunia, Si Kecil sudah bisa merasakan emosi dasar, seperti bahagia, marah, dan takut. Akan tetapi, ia belum mengenali perasaan tersebut dengan baik.
Nah, dengan menguasai kecerdasan emosional Si Kecil akan tahu apa yang sedang ia rasakan dan kenapa ia merasakannya. Ia juga bisa menyebutkan nama emosinya itu, misal, “Aku marah soalnya Kakak gangguin terus…”
Tanpa kecerdasan emosional, Si Kecil tidak dapat mengekspresikan emosinya dan sangat mungkin untuk melempar barang, memukul, menggigit, atau tantrum.
2. Empati dan memahami perasaan orang lain
Bukan cuma mengenal emosi diri saja, Ma, kecerdasan emosional juga melatih kepekaan anak terhadap perasaan orang di sekitarnya. Berawal dari mengenali emosi dalam diri, Si Kecil kemudian dapat membayangkan apakah orang di sekitarnya juga pernah merasakan emosi yang sama.
Secara bertahap, ia akan mengamati mimik wajah, suara, dan perilaku orang di sekitarnya berdasarkan emosi yang mereka rasakan. Misalnya, memperhatikan ekspresi dan suara Mama ketika marah atau sedih. Dari sinilah, Si Kecil akan mulai mengembangkan empati, yakni dapat menempatkan diri di posisi orang lain.
3. Pengendalian diri dan stres
Belajar mengenal emosi membuat Si Kecil bisa mengekspresikan emosinya bukan memendamnya. Anak akan belajar bahwa emosi bisa disalurkan dengan cara yang baik, misalnya lewat bercerita, menulis buku harian, menggambar, atau mengatur napas. Sebaliknya tanpa kecerdasan emosional, anak kemungkinan besar akan meledak-ledak ketika marah atau merasa stres dan tertekan ketika bersedih.
4. Keterampilan sosial & komunikasi
Si Kecil yang tumbuh dengan kecerdasan emosional yang baik dapat menjalin komunikasi dan hubungan sosial yang baik dengan orang di sekitarnya. Ini karena anak bisa berempati, tahu kapan harus meminta maaf, mengalah, atau menenangkan teman yang sedang berduka. Semuanya merupakan bekal penting bagi anak untuk memiliki teman dan membangun hubungan sosial yang kuat.
Artikel lainnya: Pola Asuh Demokratis: Ciri, Contoh, dan Manfaat untuk Anak
Cara Menumbuhkan Kecerdasan Emosional (EQ) Anak
Walaupun Si Kecil dapat mengembangkan kecerdasan emosional dengan sendirinya, ada peran penting bagi Mama, Papa, dan keluarga di rumah untuk mengoptimalkan kemampuan ini.
Berikut cara mengembangkan kecerdasan emosional anak yang bisa Mama ikuti.
1. Belajar mengenal emosi bersama
Kemampuan anak dalam mengenal emosi harus diasah, Ma. Mama bisa membantunya mengenal emosi lebih baik lewat banyak permainan, misalnya:
- Mencoba permainan tebak emosi dengan Mama memperagakan ekspresi wajah menangis yang menandakan perasaan sedih, tertawa atau tersenyum menandakan perasaan gembira, atau mengerutkan alis menandakan marah.
- Membaca buku bersama dan meniru ekspresi yang dirasakan para tokoh dalam ceritanya.
2. Tunjukkan rasa empati
Mengasah EQ anak juga bisa dilakukan dengan Mama dan Papa menjadi role model anak untuk berempati. Alasannya, karena anak akan meniru apa yang dilakukan orang-orang terdekatnya.
Misalnya, menenangkan Si Kecil ketika ia bersedih, “Gak papa sedih, ada Mama sama Papa di sini. Emang apa yang bikin Adek sedih?” sambil memberinya pelukan.
3. Dengarkan anak tanpa menghakimi
Cara meningkatkan EQ anak yang bisa Mama coba selanjutnya adalah menjadi pendengar yang baik. Ketika Si Kecil sudah bisa mengenali dan mengekspresikan emosinya, ia bisa bercerita ke Mama.
Nah, dalam hal ini, Mama cukup menjadi pendengar yang baik dan berikan respons yang tidak menghakiminya perasaannya. Contohnya, ketika ia mengeluh pada Mama seperti ini, “Aku marah banget sama temanku hari ini!”
Hindari menjawab begini, “Masa begitu aja marah, sih. Berlebihan tau, Dek..” Namun, dorong dia untuk bercerita lebih lanjut mengenai masalahnya tersebut, “Karena apa? Coba cerita ke Mama…”
4. Validasi emosi, bukan perilakunya
Tips meningkatkan kecerdasan emosional anak di atas akan ampuh jika Mama juga memvalidasi emosinya. Maksudnya, Mama mengakui dan memahami perasaan anak. Dengan begitu, Si Kecil dapat menerima emosinya sendiri dan tidak merasa bersalah karena mengalami perasaan tertentu.
Namun perlu digarisbawahi mengakui perasaannya bukan berarti membenarkan apa pun tindakannya. Misalnya ketika Mama mendapati anak marah dan memukul temannya saat bermain. Mama memberitahukan bahwa ia boleh marah, akan tetapi tindakannya memukul orang lain itu tidak benar.
5. Ajari cara menenangkan diri
Ketimbang memukul temannya saat marah, Mama bisa mengarahkan anak untuk melampiaskan emosinya pada kegiatan yang positif. Mama bisa memintanya menggambarkan amarahnya, menuliskan atau menceritakan kekesalannya, atau mengajarinya melakukan latihan pernapasan untuk menenangkan diri dari amarah.
6. Lakukan aKtivitas untuk menyalurkan emosi
Ada banyak aktivitas yang bisa membantu Si Kecil menyalurkan emosinya. Selain bisa membebaskannya memilih aktivitas yang disukai, penerapan ini juga bisa membantu Si Kecil dari stres. Beberapa contoh kegiatannya meliputi meremas bola stres, berlari-lari kecil keliling rumah, atau menulis surat bersama.
Artikel lainnya: Pentingnya Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak
7. Libatkan anak dalam kegiatan sosial
Kecerdasan emosional anak erat kaitannya dengan empati. Cara mengajari empati pada anak yang paling jitu adalah melibatkannya langsung dengan berbagai kegiatan.
Mama bisa mengikusertakan Si Kecil di acara kerja bakti di rumah untuk menumbuhkan sikap suka menolong dan bertanggung jawab. Bisa juga dengan mengajaknya berdonasi ke panti asuhan untuk melatih kepedulian terhadap sesama dan mengajarinya untuk selalu bersyukur.
8. Latih anak untuk menyelesaikan konflik sederhana
Selain mengenali emosi, mengembangkan kecerdasan emosional anak juga melibatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Ketika Si Kecil berebut mainan dengan temannya dan menangis, cara terbaik untuk melatih kecerdasan emosional anak adalah dengan tidak memihak.
Mama perlu menghentikan mereka dan mengambil mainan tersebut. Alih-alih memarahi, Mama lebih baik menyerahkan sepenuhnya keputusan anak dalam menyelesaikan pertengkaran tersebut.
Untuk mendorongnya berpikir lebih dalam, tanyakan pada Si Kecil, “Kalau berebut begini, mending mainannya gantian atau mainannya Mama bagi dua?”
Artikel lainnya: Positive Parenting: Pola Asuh Positif untuk Anak yang Bahagia
Kapan dan di Mana Orangtua Harus Mulai?
Mama bisa mulai mengajari anak mengenal emosi dari usia 1 tahun ke atas dan dilatih secara bertahap untuk belajar mengatur emosinya di usia 3 tahun. Cara melatih kecerdasan emosional anak yang telah disebutkan di atas pun perlu dilakukan setiap hari, karena berbagai emosi tidak bisa diprediksi kemunculannya. Penerapannya bisa Mama lakukan di mana pun, terutama saat di rumah.
Tips Memantau Perkembangan EQ
Dalam memantau perkembangan kecerdasan emosional anak, Mama bisa mencoba tips berikut.
- Memperhatikan cara anak mengenali dan menyebutkan emosinya.
- Lihat bagaimana anak mengekspresikan emosinya.
- Memantau kemampuan anak dalam mendengar dan memahami orang lain.
- Amati cara anak dalam menyelesaikan konflik sederhana.
- Catat apa saja perkembangannya dan setiap anak berhasil, jangan lupa beri ia pujian.
Yuk Mama, unduh aplikasi Hallobumil untuk sekarang dan gabung dengan komunitasnya Layanan Whatsapp.Mama bisa mendapatkan edukasi seputar kesehatan anak dan sharing tips parenting dengan ribuan Mama lainnya. Ikuti event Hallobumil untuk dapatkan beragam pengalaman dan pengetahuan seru menjadi orangtua.