Bagaimana Cara Bayi Bernapas di Dalam Kandungan?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/i7oBEuBqx1_UgcIhTlVa3/original/696week-324-bagaimana-cara-bayi-bernapas-di-dalam-kandungan.jpg)
dr. Junita Tarigan
Tentunya Mama selalu ingin tahu mengenai kondisi Si Kecil di dalam kandungan. Mama juga pasti pernah bertanya-tanya, bagaimana caranya Si Kecil bernapas di dalam rahim, apalagi mengingat ia terbungkus kantong ketuban? Berikut penjelasan mengenai cara bayi bernapas di dalam kandungan.
Mekanisme Pernapasan Bayi Selama di Dalam Kandungan
Proses pernapasan pada bayi sangat dipengaruhi oleh plasenta dan tali pusar. Setiap kali Mama bernapas, oksigen yang Mama dapatkan dari udara akan dibawa oleh pembuluh darah ke plasenta dan tali pusar untuk mencukupi kebutuhan oksigen Si Kecil.
Inilah sebabnya ibu hamil harus menjaga pola makan dengan baik, dan menghindari paparan zat-zat berbahaya seperti asap rokok dan polusi. Sebab, setiap udara yang Mama hirup akan dikirimkan kepada Si Kecil.
Pada kehamilan minggu ke-10 dan 11, proses pernapasan Si Kecil sudah mulai muncul. Proses penarikan oksigen pada Si Kecil sering kali tampak melalui pergerakan minimal pada kantong ketuban.
Selanjutnya pada minggu ke-32, organ paru-paru Si Kecil memulai tahap perkembangannya. Proses ini tampak melalui pergerakan minimal janin akibat pengecilan dan pengembangan paru-paru.
Selain itu, proses ini akan berlangsung terus sampai paru-paru Si Kecil matang di usia kehamilan minggu ke-36. Setelahnya, Si Kecil akan mulai melakukan proses pernapasan menyerupai keadaan di luar kandungan.
Sekitar usia kehamilan 40 minggu, Si Kecil siap untuk keluar dari rahim dan terlahir ke dunia. Selama persalinan, rahim Mama akan berkontraksi yang menjadi pertanda lahirnya buah hati. Kontraksi ini akan mendorong cairan ketuban keluar dari paru-paru Si Kecil, mempersiapkan Si Kecil untuk bernapas.
Pada saat itulah, hubungan pernapasan antara Si Kecil dan Mama yang disambungkan melalui tali pusar akan terputus.
Gangguan Pernapasan Si Kecil Selama di Dalam Kandungan dan Persalinan
Pernapasan Si Kecil selama di dalam kandungan dan persalinan bisa mengalami gangguan. Berikut hal-hal yang dapat menyebabkan hal tersebut:
- Gangguan Rahim
Peningkatan stimulus pada rahim akan menimbulkan kontraksi dini, sehingga mencetuskan persalinan prematur. Kontraksi ini juga dapat meningkatkan risiko adanya robekan rahim. Alhasil, asupan oksigen dari pembuluh darah Mama ke plasenta menjadi terganggu. - Gangguan Plasenta
Oksigen yang disalurkan oleh pembuluh darah Mama akan disampaikan ke plasenta, dan selanjutnya disalurkan ke Si Kecil melalui tali pusar. Beberapa gangguan pada plasenta akan menimbulkan gangguan penyaluran oksigen ke Si Kecil, seperti:
- Lepasnya plasenta tidak pada waktunya (placental abruption)
- Plasenta menutupi jalan lahir (placenta previa) - Gangguan Tali Pusar
Setelah dari plasenta, oksigen akan disampaikan langsung ke Si Kecil melalui tali pusar. Beberapa masalah pada tali pusar akan memengaruhi asupan oksigen, seperti:
- Infeksi tali pusar
- Penekanan (prolapse) tali pusar
- Tali pusar yang terlalu pendek
Itulah penjelasan mengenai cara Si Kecil bernapas di dalam kandungan. Si Kecil tidak bernapas dengan cara menarik dan mengembuskan napas, seperti pada umumnya. Saat Mama bernapas, oksigen ini juga akan dibawa ke tali pusar dan menuju janin.
Peran Mama sangat penting di sini karena setiap udara yang Mama hirup akan dikirimkan kepada Si Kecil. Karena itu, jagalah kesehatan Mama dengan baik dan periksakan kehamilan secara rutin, ya!