Inilah Peran Calon Ayah Saat Mama Tak Kunjung Hamil
:strip_icc():format(webp)/hb-article/uTwDbL6i9Qfk7QIudHYMZ/original/11559907905cc02876c56143.77462890.jpg)
Program hamil (promil) sering dianggap hanya berkaitan dengan kesehatan Mama. Padahal, keberhasilan promil sangat dipengaruhi oleh kondisi dan dukungan Papa. Dari sisi medis sampai dukungan emosional, peran calon ayah program hamil bisa menjadi kunci keberhasilan usaha ini.
Artikel Lainnya: Frekuensi Ideal Berhubungan Intim agar Cepat Hamil, Ini Faktanya!
Mengapa Peran Calon Ayah Sangat Krusial dalam Program Hamil?
Banyak yang mengira urusan kehamilan sepenuhnya ada di pihak Mama. Padahal, kehamilan hanya bisa terwujud kalau suami bantu istri cepat hamil. Kontribusinya seimbang dari dua pihak: sel telur yang sehat dan sperma yang berkualitas.
Menurut penelitian medis, sekitar 30% hingga 50% kasus sulit hamil melibatkan faktor dari pihak pria. Kualitas sperma, baik dari jumlah, pergerakan, maupun bentuknya, sangat menentukan keberhasilan pembuahan. Kalau sperma tidak dalam kondisi optimal, peluang bertemunya dengan sel telur pun berkurang, dan ini jadi penyebab sulit hamil dari pria yang perlu diwaspadai.
Kesehatan Papa berhubungan langsung dengan kesuburan. Gaya hidup, stres, atau penyakit tertentu bisa memengaruhi kualitas sperma, sehingga menjaga kesehatan Papa sama pentingnya dengan kesehatan Mama. Selain itu, dukungan emosional Papa membuat Mama merasa lebih tenang dan tidak sendirian saat menjalani promil.
Artikel Lainnya: Apakah Sperma Menggumpal Seperti Jelly, Normal atau Tidak?
Apa yang Mesti Dilakukan Papa ketika Promil Belum Berhasil?
Kalau promil belum berhasil, wajar bila Mama dan Papa merasa kecewa atau lelah. Justru saat seperti inilah peran Papa semakin penting. Ada banyak dukungan suami saat promil yang bisa Papa lakukan:
1. Beri dukungan emosional yang tulus
Dukungan emosional dari Papa bisa menjadi energi besar bagi Mama. Hadirlah dengan cara mendengarkan, menghibur, dan memberikan empati. Mama mungkin akan mengalami naik turun emosi selama proses promil. Dengan mendengarkan tanpa menghakimi, Papa menunjukkan bahwa Mama tidak sendiri. Ungkapan sederhana seperti “Aku ada di sini untukmu” atau pelukan hangat sering kali lebih berarti daripada seribu kata.
Selain itu, meluangkan waktu berkualitas bersama juga penting. Jalan-jalan ringan, menonton film, atau sekadar ngobrol santai bisa membantu Mama merasa lebih rileks sekaligus menjaga keharmonisan hubungan.
2. Berperan aktif dalam aspek medis
Promil bukan hanya soal pemeriksaan kesehatan Mama. Papa juga perlu terlibat langsung. Salah satu langkah penting adalah melakukan tes kesuburan pria atau analisis sperma. Dari sini, dokter bisa mengetahui kondisi sperma Papa, seperti jumlah, pergerakan, dan bentuknya. Hasil pemeriksaan akan membantu menentukan strategi promil berikutnya.
Selain itu, kehadiran Papa saat menemani Mama berobat sangat berarti. Mama akan merasa lebih tenang dan kuat kalau Papa ada di samping, baik saat konsultasi maupun menjalani prosedur medis. Kehadiran Papa adalah bentuk nyata bahwa promil memang perjalanan berdua.
Artikel Lainnya: Panduan Lengkap Cara Mengeluarkan Sperma untuk Tes Kesuburan
3. Melakukan perubahan gaya hidup yang mendukung kesuburan pria
Gaya hidup sangat berpengaruh pada kesehatan reproduksi. Ada beberapa cara meningkatkan kesuburan pria yang bisa Papa lakukan:
- Pola makan sehat: Perbanyak sayuran, buah, biji-bijian, ikan, serta makanan kaya vitamin dan mineral penting. Nutrisi seperti vitamin C, zinc, folat, dan lemak sehat dapat meningkatkan kualitas sperma.
- Hindari kebiasaan yang merugikan: Merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, atau begadang bisa menurunkan kesuburan. Begitu juga dengan paparan polusi dan zat berbahaya. Dengan menghindarinya, Papa sedang memperbesar peluang keberhasilan promil.
- Olahraga teratur: Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan ideal, melancarkan peredaran darah, dan menyeimbangkan hormon. Lakukan olahraga moderat secara rutin, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang. Hindari olahraga berlebihan yang justru bisa memberi efek sebaliknya.
4. Lakukan komunikasi terbuka dan jujur dengan pasangan
Komunikasi adalah fondasi penting dalam promil. Papa perlu terbuka dalam menyampaikan perasaan, harapan, maupun kekhawatiran. Demikian pula sebaliknya, dengarkan apa yang dirasakan Mama dengan sepenuh hati.
Bicarakan secara berkala mengenai hasil pemeriksaan, langkah yang sudah ditempuh, atau rencana ke depan. Dengan begitu, Mama merasa ada teman seperjuangan. Hindari saling menyalahkan. Jadikan komunikasi sebagai cara untuk mencari solusi bersama.
5. Kelola stres dan tekanan bersama
Psikologi pasangan sulit hamil biasanya dipengaruhi oleh stres. Stres bisa mengganggu hormon reproduksi dan berdampak pada kesuburan. Karena itu, penting bagi Mama dan Papa untuk mengelola stres bersama.
Cobalah kegiatan sederhana yang menenangkan, seperti meditasi, yoga, atau berjalan santai di pagi hari. Jangan lupakan waktu istirahat yang cukup dan tidur yang berkualitas. Jika beban terasa terlalu berat, tidak ada salahnya meminta bantuan profesional seperti konselor atau psikolog.
Artikel Lainnya: Persiapan Emosional Ketika Menjalani Program Hamil
Peran Papa sama pentingnya dengan peran Mama dalam promil, baik dalam menjaga kesehatan reproduksi maupun memberi dukungan emosional. Supaya Mama dan Papa lebih siap menjalani promil, yuk bergabung bersama komunitasHallobumil. Di sana, Mama dan Papa bisa saling berbagi cerita, mendapatkan dukungan, serta belajar dari pengalaman pasangan lain.
Jika butuh informasi lain seputar persiapan kehamilan, Mama bisa ikut kelas online HalloBumil. Mama ingin tahu masa subur? Coba health tools hitung masa subur, gampang banget dan bisa Mama pakai kapan aja. Yuk, langsung download aplikasi HalloBumil sekarang juga
kalo di dlm perut saya ada detak jntung tu knp y