Fakta Menarik Sperma & Perannya dalam Promil yang Berhasil
:strip_icc():format(webp)/hb-article/DXd7iTVW1k3zoTxaST2GP/original/v4pyfyxu426e88nbp631ica2d07t6fic.png)
Bagi banyak orang, istilah sperma mungkin sudah akrab di telinga, tetapi tidak semua tahu apa sebenarnya yang dimaksud dengan sperma dan peran pentingnya dalam proses kehamilan.
Sperma bukan sekadar cairan yang keluar saat ejakulasi, melainkan sel hidup yang memiliki tugas luar biasa, yakni membawa materi genetik dari pria untuk membuahi sel telur wanita.
Mari kita bahas lebih dalam apa itu sperma, bagaimana proses pembentukannya, serta faktor yang menentukan kualitas dan fungsinya dalam kesuburan pria lewat ulasan di bawah ini.
Artikel Lainnya: Estimasi Biaya Tes Kesuburan di Puskesmas & Prosedurnya
Apa Itu Sperma?
Sperma adalah sel reproduksi pria yang berperan penting dalam proses pembuahan. Dalam istilah medis, sperma disebut juga spermatozoon (bentuk tunggal) dan spermatozoa (jamak).
Sel ini memiliki bentuk menyerupai kecebong kecil dengan kepala, bagian tengah, dan ekor yang memungkinkan sperma bergerak aktif menuju sel telur.
Menurut Cleveland Clinic, sperma terbentuk di testis (buah zakar) dan merupakan bagian dari sistem reproduksi pria yang bertanggung jawab membawa materi genetik (DNA) Papa ke calon janin.
Sperma mengandung setengah dari jumlah kromosom manusia, yaitu 23 kromosom, sementara separuh lainnya berasal dari sel telur wanita. Ketika kedua sel ini bertemu dan bergabung, terbentuklah zigot, cikal bakal kehidupan baru.
Setiap ejakulasi biasanya mengandung jutaaan sperma, namun hanya satu yang mampu menembus dinding sel telur dan membuahinya. Karena itulah, kualitas sperma pria, baik dari segi jumlah, gerak, maupun bentuk, menjadi salah satu faktor utama yang menentukan kesuburan pria.
Selain menjadi pembawa informasi genetik, fungsi sperma juga mencakup kemampuan bergerak cepat, bertahan hidup dalam lingkungan asam vagina, serta menembus lapisan pelindung sel telur agar proses pembuahan bisa terjadi.
Dengan kata lain, sperma bukan sekadar sel kecil, melainkan hasil kerja kompleks dari tubuh pria yang memerlukan waktu sekitar dua bulan untuk terbentuk secara sempurna.
Artikel Lainnya: Apakah Sperma Menggumpal Seperti Jelly, Normal atau Tidak?
Perbedaan sperma dan air mani
Meski sering dianggap sama, sebenarnya sperma dan air mani adalah dua hal yang berbeda. Sperma hanyalah satu komponen dari cairan yang disebut air mani (atau semen).
Air mani merupakan cairan yang dikeluarkan saat pria mengalami ejakulasi, terdiri dari campuran berbagai zat, termasuk:
- Sperma, yang diproduksi di testis.
- Cairan seminal, yang berasal dari vesikula seminalis (kantung mani) dan berfungsi memberi nutrisi serta media hidup bagi sperma.
- Cairan dari kelenjar prostat, yang membantu melindungi sperma dan membuatnya lebih mudah bergerak.
Jadi, ketika seseorang melakukan analisis sperma untuk menilai kesuburan pria, yang diperiksa bukan hanya volume air mani, tetapi juga konsentrasi sperma di dalamnya, seberapa cepat sperma bergerak (motilitas), dan seberapa normal bentuknya (morfologi).
Peran Sperma dalam Proses Pembuahan
Fungsi sperma adalah membawa materi genetik pria untuk bertemu dengan sel telur wanita agar terbentuk zigot, yang kemudian berkembang menjadi janin. Sel sperma yang sehat dengan jumlah, bentuk, dan gerak yang baik meningkatkan peluang terjadinya kehamilan.
Dalam analisis kualitas sperma (semen analysis), umumnya akan memeriksa beberapa hal, mulai dari jumlah spermatozoa, motilitas (kecepatan gerak), hingga morfologi (bentuk) yang semuanya berkontribusi pada kualitas sperma serta kesuburan pria.
Ketika ejakulasi terjadi, ribuan hingga jutaan sperma dilepaskan dalam air mani. Dari jumlah tersebut, hanya satu sperma yang berhasil membuahi sel telur (jika kondisi memungkinkan).
Oleh karena itu, meskipun hanya satu yang dibutuhkan untuk pembuahan, kualitas individu sperma seperti kecepatan dan bentuk tetap sangat penting agar sperma dapat sampai ke sel telur.
Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)
Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Dalam proses ini, sel-sel prekursor di testis berkembang melalui beberapa tahap menjadi sperma matang. Umumnya, proses ini memakan waktu sekitar 64 hari (sekitar 2 bulan) untuk satu siklus penuh.
Dimulai di tubulus seminiferus dalam testis, sel germinal (spermatogonia) mengalami mitosis lalu meiosis untuk menghasilkan spermatid haploid.
Setelah meiosis, spermatid berubah secara morfologis menjadi sperma (spermiogenesis) kemudian berpindah ke epididimis untuk maturasi akhir. Setelah matang, sperma disimpan sementara lalu keluar melalui saluran reproduksi pria ketika ejakulasi terjadi.
Dengan kata lain, pembentukan sperma bukan proses instan, melainkan butuh waktu dan kondisi yang mendukung agar sperma yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
Artikel Lainnya: Inilah Pengaruh Celana Ketat pada Kesuburan Pria, Hati-Hati!
Struktur Sperma dan Fungsinya
Pada dasarnya, sperma memiliki bentuk khas menyerupai kecebong kecil dengan kepala, bagian tengah, dan ekor. Walau ukurannya sangat kecil, hanya sekitar 50–60 mikrometer, setiap bagian sperma memiliki fungsi sperma yang sangat spesifik dan penting.
Struktur sperma yang unik ini memungkinkan sperma bergerak dengan lincah dan mampu menembus sel telur wanita agar terjadi pembuahan.
1. Kepala sperma
Kepala sperma berbentuk oval dan merupakan bagian terpenting karena membawa materi genetik (DNA) dari Papa. Di dalamnya terdapat inti sel (nukleus) yang berisi 23 kromosom, setengah dari jumlah genetik manusia.
Selain itu, di ujung kepala terdapat lapisan khusus bernama akrosom, yang mengandung enzim penting untuk melarutkan lapisan pelindung sel telur (zona pellucida).
Enzim ini berperan besar dalam membantu sperma menembus sel telur saat proses pembuahan berlangsung. Tanpa akrosom yang berfungsi baik, sperma tidak akan mampu membuahi sel telur secara efektif.
Kepala sperma juga dirancang dengan bentuk yang aerodinamis agar dapat berenang cepat melalui cairan reproduksi wanita. Itulah sebabnya, bentuk kepala yang abnormal, misalnya terlalu besar, kecil, atau ganda dapat memengaruhi kemampuan sperma mencapai sel telur.
2. Bagian tengah
Tepat di belakang kepala terdapat bagian tengah atau midpiece, yang berfungsi sebagai sumber tenaga utama. Di dalamnya terdapat ratusan mitokondria, organel penghasil energi (ATP) yang memungkinkan sperma bergerak secara aktif.
Energi dari mitokondria inilah yang membuat ekor sperma dapat berdenyut dan mendorong tubuh sperma berenang menuju sel telur.
Jika diibaratkan, bagian tengah sperma bekerja seperti mesin yang menggerakkan seluruh sistem. Jika bagian ini rusak atau tidak berfungsi optimal, sperma akan kehilangan energi dan kesulitan mencapai sel telur. Akibatnya, potensi pembuahan menjadi lebih kecil.
Selain itu, keseimbangan nutrisi dan gaya hidup juga berpengaruh terhadap kesehatan bagian tengah sperma. Pola makan buruk, kekurangan vitamin, atau paparan panas berlebihan, seperti sering menggunakan laptop di pangkuan dapat mengganggu produksi energi sperma dan menurunkan kualitas sperma.
3. Ekor sperma
Bagian terakhir dari struktur sperma adalah ekor, atau yang disebut juga flagellum. Ekor inilah yang memungkinkan sperma bergerak maju dengan gerakan seperti cambuk.
Struktur internal ekor terdiri dari serangkaian mikrotubulus yang tersusun dalam pola “9+2”, yaitu susunan khas pada sel-sel yang memiliki kemampuan bergerak. Gerakan ekor dikendalikan oleh sinyal kimia dan energi dari mitokondria di bagian tengah.
Menurut penjelasan dari National Center for Biotechnology Information (NCBI), kekuatan dan koordinasi gerakan ekor sangat menentukan kemampuan sperma untuk berenang melalui serviks, rahim, hingga mencapai tuba falopi.
Sperma yang memiliki ekor lemah atau cacat sering kali kesulitan bergerak dengan cepat, sehingga menurunkan peluang keberhasilan pembuahan.
Artikel Lainnya: Panduan Lengkap Cara Mengeluarkan Sperma untuk Tes Kesuburan
Kriteria Kualitas Spermatozoa yang Sehat
Saat Papa melakukan analisis sperma dan penilaian kesuburan pria, terdapat beberapa hal yang diperhatikan, yakni:
1. Jumlah spermatozoa
Jumlah sperma menunjukkan seberapa banyak sel sperma yang terdapat dalam satu mililiter air mani.
Menurut World Health Organization (WHO), jumlah sperma normal berkisar antara 15 juta hingga lebih dari 200 juta sel sperma per mililiter air mani.
Jika jumlahnya di bawah 15 juta, kondisi ini disebut oligospermia, sedangkan jika tidak ditemukan sperma sama sekali disebut azoospermia. Jumlah sperma yang terlalu sedikit dapat mengurangi peluang pembuahan karena semakin sedikit sperma yang bisa mencapai sel telur.
Banyak faktor dapat memengaruhi produksi sperma, seperti stres, pola makan buruk, merokok, paparan panas berlebih, serta gangguan hormonal. Menjaga gaya hidup sehat, tidur cukup, dan menghindari rokok serta alkohol bisa membantu menjaga jumlah sperma tetap normal.
2. Kecepatan gerak spermatozoa
Selain jumlah, gerakan sperma (motilitas) juga sangat penting. Sperma harus mampu berenang melalui lendir serviks dan menembus tuba falopi untuk mencapai sel telur.
WHO menyebut sperma sehat jika minimal 40% dari total sperma bergerak, dan setidaknya 32% di antaranya memiliki gerakan progresif, bergerak lurus ke depan, bukan hanya berputar di tempat.
Motilitas sperma yang rendah (astenozoospermia) bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti kekurangan nutrisi (terutama zinc, selenium, dan vitamin C), terlalu sering terpapar panas, atau efek dari penyakit menular seksual.
Bahkan, kebiasaan duduk terlalu lama atau menaruh laptop di pangkuan juga dapat menurunkan gerak sperma. Untuk menjaga motilitas tetap baik, disarankan banyak bergerak, menjaga berat badan ideal, dan mengonsumsi makanan kaya antioksidan seperti buah beri dan sayuran hijau.
3. Bentuk spermatozoa
Kriteria terakhir adalah morfologi sperma, yaitu bentuk dan struktur tubuh sperma. Sperma yang normal memiliki kepala oval sempurna, bagian tengah yang proporsional, dan ekor panjang untuk bergerak cepat.
Menurut Cleveland Clinic, sperma dikatakan normal bila setidaknya 4% dari total sperma memiliki bentuk ideal. Meski angka ini tampak kecil, sperma yang bentuknya baik biasanya jauh lebih efektif dalam menembus sel telur.
Bentuk sperma yang tidak normal bisa berupa kepala ganda, ekor melingkar, atau bagian tengah yang terlalu tebal. Kondisi ini sering disebabkan oleh paparan bahan kimia, infeksi, atau gangguan hormon.
Namun, tidak perlu khawatir, perubahan gaya hidup seperti memperbanyak konsumsi makanan bergizi, menghindari rokok dan alkohol, serta rutin berolahraga bisa membantu memperbaiki kualitas sperma secara bertahap.
Kapan Diperlukan Pemeriksaan Sperma?
Pemeriksaan sperma (analisis semen) dianjurkan ketika pasangan telah mencoba untuk hamil secara teratur namun belum berhasil dalam jangka waktu tertentu, atau ketika terdapat faktor risiko pada pria, seperti riwayat testis yang tidak turun, varikokel, infeksi, atau paparan toksin.
Selain itu, pemeriksaan juga perlu dilakukan ketika dokter melihat adanya tanda-tanda gangguan kesuburan pria, seperti jumlah sperma rendah, gerak sperma kurang, bentuk sperma abnormal, atau pasangan memiliki riwayat kegagalan kehamilan, maka pemeriksaan sperma menjadi langkah awal yang penting.
Biar lebih mudah memantau kesehatan reproduksi dan program kehamilan, Mama dan Papa bisa bergabung ke komunitas hallobumil. Di sana, Mama bisa berbagi pengalaman, dapat tips langsung dari pasangan lain, dan berdiskusi dengan para ahli seputar kesuburan.
Selain itu, Mama juga bisa mengikuti webinar eksklusif hallobumil yang menghadirkan dokter dan pakar fertilitas untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang perencanaan kehamilan.
Tak hanya itu, aplikasi hallobumil juga punya banyak health toolsinteraktif, salah satunya fitur Kalkulator Masa Subur yang sangat membantu bagi pasangan yang sedang menanti buah hati.
Yuk, download aplikasi hallobumil sekarang dan mulai perjalanan sehat menuju kehamilan yang diimpikan.





:strip_icc():format(webp)/hb-article/OVYh3PefFEByfgDH84qTF/original/15054778135cc016a79ddea5.12930620.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/iuEbjQxWQVKEsf9tbtLw9/original/9610848165cc016b251ebf7.01786996.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/erv22uNO1_cdZzSVwF_L9/original/10658065545cc016c1f2d931.86995857.jpg)
