Apakah Boleh Minum Teh Saat Program Hamil?

dr. Marlene Abigail

Teh merupakan minuman yang cukup digandrungi oleh banyak orang. Namun ketika Mama sedang mempersiapkan kehamilan, berbahayakah minum teh?

Ada 2 kelompok teh; teh non-herbal dan teh herbal. Teh non-herbal adalah teh yang berasal dari daun teh, ada teh hitam, teh oolong, dan teh hijau. Sedangkan teh herbal adalah teh yang tidak benar-benar berasal dari daun teh, melainkan dari daun pohon lain, buah, bunga, akar-akaran, atau biji-bijian.

Teh non-herbal mengandung kafein dan katekin, dua zat yang dapat menimbulkan efek pada persiapan kehamilan. Kafein paling banyak terdapat pada teh hitam, kemudian teh oolong, dan paling sedikit pada teh hijau. Kebalikannya, katekin paling banyak pada teh hijau dan paling sedikit pada teh hitam. Kafein jika diminum dalam jumlah besar dapat memiliki efek negatif pada kesuburan dan kehamilan. Sementara katekin dapat menghambat aktivasi asam folat dalam tubuh dan penyerapannya di usus. Selain asam folat, penyerapan zat besi dari makanan juga terhambat jika makanan dikonsumsi bersamaan dengan teh. Padahal asam folat dan zat besi adalah mikronutrien yang sangat penting dalam persiapan kehamilan. Namun, banyak ahli berpendapat bahwa mengkonsumsi teh dalam jumlah terbatas yaitu maksimal 2 cangkir per hari, tidak memberikan efek negatif. Selain itu teh sebaiknya jangan dikonsumsi setelah makan supaya tidak menghambat penyerapan zat besi dari makanan.

Teh herbal tidak mengandung kafein. Namun yang perlu diperhatikan dari teh herbal adalah minimnya data keamanan dari kandungan dari herbal tersebut. Label herbal belum tentu aman karena beberapa zat herbal juga dapat bersifat seperti obat dan berpotensi membahayakan Si Kecil. Beberapa teh herbal yang dianggap aman jika dikonsumsi tidak lebih dari 2-3 cangkir per hari adalah jahe, kulit jeruk, pepermin, rosemary, dan daun raspberry merah.

Jadi, dalam merencanakan kehamilan, Mama perlu membatasi teh non-herbal dan perlu berhati-hati sebelum mengkonsumsi teh herbal. Bila perlu konsultasikan terlebih dahulu ke Dokter ya, Ma. (MA)