Artikel/Pasca Kehamilan/Stimulasi Tepat Untuk Melatih Bayi Merangkak

Stimulasi Tepat untuk Melatih Bayi Merangkak

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 13 April 2021
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bayi yang merangkak cenderung memiliki keterampilan motorik, keterampilan visuospasial, serta keseimbangan yang lebih baik. Begini cara menstimulasi bayi agar merangkak.
stimulasi-tepat-untuk-melatih-bayi-merangkak

dr. Fiona Amelia, MPH

Kemajuan dalam hal keterampilan motorik kasar adalah salah satu aspek tumbuh kembang anak yang mudah diketahui oleh orang tua. Perkembangannya dimulai sejak bayi bergerak miring ke kanan dan kiri, kemudian tengkurap, duduk, berdiri, dan akhirnya berjalan.

Pada usia 6-7 bulan, setelah bayi mampu duduk secara mandiri tanpa dibantu, ia mulai belajar untuk berpindah tempat. Bayi akan terlihat lebih aktif bergerak untuk menjelajah lingkungan sekitarnya. Inilah tahapan yang disebut dengan merangkak.

Tahapan ini biasanya berlangsung hingga bayi berusia 9-10 bulan dengan tujuan untuk mempersiapkan otot-otot keempat anggota tubuh dan tulang belakang, serta melatih koordinasi gerakan yang diperlukan untuk berdiri dan berjalan pada kemudian hari.

Sebagian pakar menganggap tahapan ini penting untuk dilalui sebab bayi yang merangkak cenderung memiliki keterampilan motorik, keterampilan visuospasial, serta keseimbangan dan koordinasi yang lebih baik. Merangkak juga menstimulasi kedua belahan otak yang menjadi dasar untuk aspek perkembangan lainnya.

Macam-Macam Gaya Merangkak
Setiap bayi memulai tahapan merangkak di waktu yang berbeda-beda, namun rata-rata pada rentang usia 6-10 bulan. Tiap bayi juga memiliki caranya sendiri untuk merangkak. Gaya merangkak yang banyak ditemukan, yaitu:

  • Bergerak mundur terlebih dulu kemudian menangis—karena semakin jauh dari objek yang dituju.
  • Bergeser dengan bokong menggunakan lengan untuk bergerak maju (bottom scooter) atau dikenal dengan istilah ‘ngesot’.
  • Merangkak seperti kepiting (crab crawl), di mana bayi bergerak mundur atau menyamping dengan tangan sebagai penggerak.
  • Berguling dari satu tempat ke tempat lain (rolling crawl).
  • Merayap (belly or commando crawl), yakni bayi bergerak dalam posisi tengkurap. Bagian dada dan perut tetap menyentuh permukaan lantai.
  • Gaya klasik (classic crawl), di mana bayi menopang berat tubuhnya dengan tangan dan lutut, dan bergerak maju dengan tangan dan lutut yang berlawanan pada waktu yang sama.
  • Merangkak seperti beruang (bear crawl). Ini seperti gaya klasik merangkak, tetapi bayi menjaga siku dan lututnya tetap lurus sehingga berjalan dengan tangan dan kaki seperti beruang.

Coba perhatikan, gaya merangkak seperti apa yang dipertunjukkan oleh si Kecil?

Cara Menstimulasi Bayi untuk Merangkak
Mama mungkin merasa bahwa merangkak adalah hal yang sederhana. Namun bagi bayi, keterampilan ini bukan sesuatu yang mudah.

Bayi perlu mengembangkan dua kemampuan utama untuk mencapainya. Pertama, otot lengan dan kaki yang cukup kuat untuk menopang dirinya. Kedua, mampu mengoordinasikan gerak anggota badan supaya bisa berpindah tempat.

Agar itu terjadi, si Kecil harus distimulasi agar mau merangkak. Berikut lima hal yang bisa dilakukan di rumah:

1. Memberikan Waktu Tengkurap yang Cukup (Tummy Time)
Memang bayi dianjurkan untuk tidur dalam posisi telentang. Walau demikian, bayi juga perlu diberi waktu tengkurap di kala bangun dan aktif.

Ketika tengkurap, bayi akan berlatih untuk mengangkat kepala. Ini dapat memperkuat otot-otot leher, punggung, dan perut sementara anggota tubuh seperti tangan dan lain bergerak bebas. Aktivitas ini sejatinya membantu menyiapkan otot-otot yang diperlukan untuk merangkak.

Pada awalnya, mungkin sebagian bayi tidak menyukai posisi tengkurap ini. Untuk itu, lakukan beberapa menit saja, semisal 1-2 menit tanpa terputus.

Setelah bayi lebih akrab dengan posisi ini, perpanjang durasinya secara bertahap. Dorong bayi untuk tengkurap hingga 10-15 menit setiap hari, yang dibagi menjadi 3 sesi yang berlangsung selama 3-5 menit. Dan jangan lupa untuk selalu melakukannya di bawah pengawasan Mama.

Tummy time dapat dilakukan sambil bermain atau membaca. Bisa juga, ini menjadi bonding time ketika bayi dibaringkan tengkurap di atas perut Mama. Wajahnya akan terlihat jelas kala bayi berlatih mengangkat kepalanya.

2. Motivasi Bayi dengan Menempatkan Objek Menarik untuk Diraihnya
Bayi memang memiliki naluri untuk bergerak. Tetapi, Mama bisa membuatnya lebih ‘menantang’ dengan memberikan mereka sesuatu untuk diraih. Ini akan menarik minat dan memberinya motivasi untuk bergerak.

Mama bisa meletakkan mainan favorit atau objek-objek menarik lainnya saat bayi tengkurap di lantai. Atau, dengan meletakkan cermin di lantai. Saat bayi melihat pantulan wajahnya, ini akan memotivasinya untuk bergeser dan secara bertahap merangkak ke objek tersebut.

3. Menyediakan Ruang yang Aman dan Nyaman untuk Menjelajah
Siapkan area di lantai dengan mainan dan objek-objek yang bisa dijelajahi dengan aman. Bila lantai tidak dilapisi karpet, pakaikan baju dan celana panjang. Ini akan mengurangi gesekan sehingga bayi lebih mudah bergerak.

4. Kurangi Penggunaan Alat Bantu Jalan dan Bouncers
Bayi yang jarang bermain di lantai mungkin butuh waktu lebih lama untuk bisa merangkak. Oleh sebab itu, kurangi penggunaan ayunan bayi, alat bantu jalan (baby walker), bouncer, dan kursi bayi lainnya. Berikan kesempatan bermain di lantai agar bayi terdorong untuk menjelajah dan bergerak.

5. Ikutlah Merangkak bersama si Kecil
Pada dasarnya, bayi adalah peniru ulung. Jadi, bayi bisa cepat merangkak bila orang tua atau kakaknya ikut merangkak bersama atau memberi contoh.

Seperti ketika bayi melihat mainan favoritnya berada di luar jangkauan, pada awalnya mungkin ia tidak tahu bagaimana caranya merangkak. Tetapi bila Mama menunjukkan apa yang harus dilakukannya, bayi dapat meniru gerakan dan mencoba merangkak menuju objek tersebut.

Bagaimana Bila si Kecil Tidak Merangkak?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada rentang waktu yang lebar terkait kapan bayi seharusnya mulai merangkak. Akan tetapi, tidak semua bayi melalui tahap merangkak sebelum ia berdiri dan berjalan. Ini wajar selama bayi terus mengalami kemajuan dalam kemampuan menggunakan anggota tubuh untuk bergerak.

Bila bayi tidak menunjukkan minat atau perkembangan kemampuan bergerak, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis anak. Demikian pula apabila ia bergerak hanya dengan menggunakan sebagian atau satu sisi tubuhnya saja. Dokter dapat menilai apakah perkembangan si Kecil normal dan sesuai usianya.

Secara alami, bayi memiliki keinginan bawaan untuk bergerak. Menstimulasinya untuk belajar merangkak bukan berarti Mama menjadi guru atau pengajar. Melainkan, memberi kesempatan seluas-luasnya untuk melatih dan mengasah keterampilan yang bayi butuhkan. Selamat mencoba!

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
2
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Tumbuh Bersama di 1000 Hari Pertama Si Kecil

Komunitas hangat untuk dapatkan tips, cerita inspiratif, dan teman baru pada 1000 hari pertama si kecil bersama Hallobumil
image