Ini Dia Yang Perlu Diketahui Tentang Merangkak
:strip_icc():format(webp)/hb-article/BqdPp_0q9VLY8g-EoS40D/original/396ini-dia-yang-perlu-diketahui-tentang-merangkak-by-pushish-images-shutterstock.jpg)
dr. Indria Sari
Ketika Si Kecil sudah mulai bisa duduk sendiri, tak lama kemudian Mama mungkin melihat bahwa ia juga memiliki ketertarikan untuk mengeksplorasi sekitarnya lebih jauh. Si Kecil mulai mengembangkan kemampuannya untuk bergerak secara lebih efisien yaitu dengan merangkak. Baik IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) maupun AAP (American Academy of Pediatrics) tidak mematok usia yang baku kapan ia merangkak, namun biasanya di usia 7-10 bulan. Pada awalnya Si Kecil akan belajar menyeimbangkan dirinya dengan kedua tangan dan lutut. Lalu tak lama kemudian Si Kecil akan mengetahui bahwa ia dapat bergerak maju atau mundur dengan mendorong lututnya.
Meskipun sebagian besar bayi biasanya merangkak dengan menggunakan tangan dan lutut, sebagian yang lain mungkin tidak demikian. Menurut AAP dan IDAI, ternyata ada beberapa variasi gerakan merangkak yang dapat dilakukan oleh Si Kecil. Ada yang bergerak dengan bokongnya menggunakan bantuan tangan dan kaki (baca: ngesot), ada yang ‘menyeret’ perutnya dengan bantuan kedua tangan, ada yang bergerak dengan kedua tangan dan kaki yang tetap lurus, ada yang bergerak mundur atau menyamping, dan ada pula yang berguling-guling untuk berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Beberapa bayi bahkan tidak merangkak, tapi langsung berdiri kemudian berjalan. Menurut para ahli hal tersebut adalah hal yang biasa jadi tidak usah khawatir ya, Ma. Yang terpenting adalah Si Kecil memperlihatkan keinginan dan memiliki kesempatan untuk bergerak agar melatih otot-otot yang kelak akan membantunya berjalan.
Berikut ialah, hal-hal yang dapat Mama lakukan untuk mendukung dan memfasilitasi gerakan merangkak Si Kecil:
1. Tummy time. Sejak lahir, berikan Si Kecil kesempatan untuk melakukan tummy time yang banyak karena aktivitas ini dapat melatih otot-otot yang nanti akan diperlukannya untuk merangkak.
2. Rangsangan untuk bergerak. Pancinglah Si Kecil untuk bergerak dengan menggunakan mainan atau barang kesukaannya sedikit di luar jangkauannya. Bahkan AAP menyarankan, jika perlu Mama dapat menggunakan bantal atau kotak sebagai halangan agar melatih kepercayaan diri, kecepatan dan kegesitannya. Tapi pastikan Mama selalu mengawasi ya Ma, supaya apabila Si Kecil terjebak di bawah penghalang tersebut, Mama dapat segera membantu agar ia tidak ketakutan dan mencegah risiko tercekik.
3. Ketika Si Kecil mulai merangkak, pastikan lingkungan sekitarnya aman terutama tangga. Si Kecil biasanya akan tertarik untuk mencoba tangga, jadi berikan pengaman tangga dan selalu awasi aktivitasnya di sekitar tangga, ya Ma. (IS)




jika ci kecil truss nungging tapi tangan belum bisa nahan ,k tampilkan selengkapnya
- 0

:strip_icc():format(webp)/hb-article/o7jCGocZocavUFWpZEDx4/original/349apakah-asi-mama-cukup-untuk-si-kecil-by-buritora-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/r4I9cSAfdyIP6TxoGimD3/original/350peran-ayah-saat-ibu-berisitirahat-pasca-melahirkan-by-paulaphoto-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/j90O2i5oTBWo6UpkmCHAh/original/346bagaimana-mengetahui-apakah-bayi-cukup-asi-by-atstock-productions-shutterstock.jpg)