Tips Mengajarkan Anak Toilet Training yang Efektif
:strip_icc():format(webp)/hb-article/v0L8P3YBYD-Jfz2mTCnH6/original/46289.jpg)
Toilet training dapat berhasil dengan kesabaran dan kesadaran bahwa setiap anak akan mencapai milestone tersebut pada waktunya sendiri. Tiap anak mungkin butuh pendekatan yang berbeda dengan anak lainnya, namun tips berikut ini umumnya bisa Mama praktikkan agar transisi menjadi lebih lancar. Yuk mari disimak.
Artikel lainnya: Kiat untuk Potty Training untuk Si Kecil
Cara Mengajarkan Toilet Training pada Anak
- Mulailah toilet training saat Si Kecil sudah siap. Perhatikan tanda-tanda apakah Si Kecil sudah siap untuk toilet training sebelum memulainya.
- Ceritakanlah pada Si Kecil hal-hal positif mengenai buang air kecil atau buang air besar di toilet. Misalnya ‘Wah, sebentar lagi adik sudah bisa flush toilet nih seperti Papa dan Mama’. Mama juga bisa membacakan buku cerita mengenai toilet training kepada Si Kecil.
- Gunakan tempat duduk khusus toilet training atau dudukan toilet khusus anak agar Si Kecil merasa nyaman. Mama juga dapat memilih warna dan corak yang menarik agar Si Kecil lebih semangat. Untuk anak laki-laki, Mama bisa juga langsung mengajarkan buang air kecil di toilet dewasa dengan bantuan pijakan.
- Pakaikan celana yang mudah ditarik ke bawah dan dipasang kembali oleh Si Kecil. Hindarilah memakaikan celana dengan kancing atau ikat pinggang selama toilet training.
- Perhatikan ekspresi atau tanda-tanda yang diberikan oleh Si Kecil jika ia ingin buang air kecil atau buang air besar, dan tanyakan kepadanya jika Mama melihat tanda-tanda tersebut.
- Berikan pujian pada Si Kecil jika ia berhasil buang air kecil atau buang air besar di toilet. Mama juga bisa memberikan reward kecil setiap kali ia berhasil, misalnya dengan memberikan bintang atau stiker.
- Lepaskan penggunaan popok ketika ia sudah benar-benar terbiasa menggunakan toilet untuk buang air. Ketika ia baru bisa menggunakan toilet, bukan berarti Mama langsung tidak lagi memberikannya popok.
- Beberapa anak mungkin takut ke toilet di malam hari. Temanilah dulu hingga ia mulai berani ke toilet di malam hari. Pertimbangkanlah memulai toilet training di malam hari jika ia sudah terbiasa ke toilet di siang hari. Jangan lupa untuk membatasi asupan minum sebelum tidur ya.
Artikel lainnya: Tahapan Tumbuh Kembang Anak Usia 1 hingga 3 Tahun
Cara Menangani ‘Accidents’
Ketika si Kecil sedang belajar toilet training, mengalami ‘accidents’ atau buang air sembarangan adalah hal yang sangat wajar. Mama tidak perlu panik atau marah, karena proses belajar memang membutuhkan waktu dan kesabaran. Justru di sinilah peran Mama untuk membantu anak merasa aman dan didukung.
Accidents bisa terjadi karena anak belum sepenuhnya mengenali sinyal tubuhnya, terlalu fokus bermain, atau bahkan karena kondisi psikologis seperti stres. Yang terpenting, Mama tetap hadir dengan pendekatan positif dan memahami bahwa setiap anak punya ritme perkembangan yang berbeda.
Sabar dan Konsisten tanpa Hukuman
Alih-alih menghukum, Mama bisa berkata dengan tenang, “Gak apa-apa ya, lain kali kita coba bilang ke Mama dulu kalau ingin pipis, ya.” Dengan cara ini, anak merasa dimengerti dan tetap percaya diri. Beri pujian saat anak berhasil menggunakan toilet sebagai bentuk dorongan positif.
Si Kecil mungkin butuh beberapa minggu atau bulan untuk lancar toilet training. Bersabarlah, jangan memarahi atau menghukumnya jika ia belum bisa mengontrol buang air kecil dan buang air besarnya dengan baik. Jangan pula membandingkannya dengan teman seusianya yang sudah bisa toilet training. Biarkan ia melakukan sesuai dengan kemampuannya secara bertahap.
Selain itu, pastikan Mama tetap konsisten dengan rutinitas toilet training, seperti mengajak anak ke toilet setiap beberapa jam, dan memberi contoh lewat buku cerita atau lagu edukatif. Pendekatan sabar dan penuh cinta ini akan memperkuat hubungan emosional antara Mama dan si Kecil, serta membuat proses belajar menjadi pengalaman yang menyenangkan.
toilet training tidak selalu mudah dan tanpa hambatan. Proses toilet training mungkin dapat menguji kesabaran Mama, namun jangan patah semangat ya, Ma. Tetaplah sabar jika Si Kecil belum bisa menahan atau menyampaikan keinginannya ke toilet. Selamat mencoba!
Artikel lainnya: 5 Tips Mempersiapkan Si Kecil Jadi Kakak
Dukung perjalanan Mama membesarkan si Kecil dengan aplikasi Hallobumil! Dapatkan info tumbuh kembang, fitur cek kehamilan, dan tips parenting praktis. Yuk, ikuti berbagai event seru mulai dari webinar ahli hingga acara offline penuh insight seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil.
Ingin berbagi cerita dan dapat dukungan dari Mama lain? Gabung ke komunitas WhatsApp Hallobumil sesuai fase Mama: program hamil, hamil trimester 1–3, bayi baru lahir, hingga usia 6 bulan ke atas! Semua langkap dalam satu genggaman Mama!