Peran Ayah Saat Ibu Beristirahat Pasca Melahirkan
Anindita Budhi T., S.Psi. Psikolog
Papa, lakukan 5 hal ini ketika Mama beristirahat pasca melahirkan. Dijamin, Mama akan sangat berterima kasih untuk setiap bantuan sekecil apapun.
Setelah melalui proses persalinan panjang, seorang Mama perlu beristirahat untuk memulihkan tenaganya. Bahkan, tidak hanya sekadar memulihkan diri, tetapi juga beradaptasi dengan peran barunya sebagai ibu menyusui.
Dengan semua perubahan yang terjadi dalam waktu singkat, wajar jika Mama butuh dukungan Papa untuk melalui masa transisi ini. Maka, selagi Mama beristirahat usai melahirkan, inilah 5 hal yang bisa Papa lakukan.
- Siap siaga mengurus Si Kecil
Baik di rumah sakit atau di rumah, Papa adalah perpanjangan tangan Mama dalam hal mengurus Si Kecil. Misalnya, malam pertama usai Mama melahirkan, kehadiran Papa penting sebagai bentuk support untuk mengurus Si Kecil. Sekalipun ada perawat, Papa tentu merespons lebih cepat ketika Si Kecil menangis.
Papa bisa mengecek apa yang dibutuhkan Si Kecil, apakah popoknya penuh, ingin menyusu, atau didekap. Jika saat menyusu, Papa tinggal menyerahkan ke Mama. Sesudahnya, Papa bisa mengambil Si Kecil lagi dan menenangkannya hingga tidur.
- Memastikan Mama makan dan minum cukup
Istirahat bukan hanya soal cukup tidur, tetapi juga asupan makan dan minum. Makan dan minum dalam porsi tepat akan membantu Mama mengisi energinya kembali, sekaligus memperlancar ASI. Tugas Papa adalah memastikan kebutuhan nutrisi Mama terpenuhi selama proses pemulihan. Jika perlu, boleh lho Papa bantu menyuapi Mama saat pergerakan Mama masih terbatas, termasuk ketika Mama menyusui. Mama harus minum banyak dan segera mengisi perut dengan camilan agar payudara kembali penuh dengan ASI, serta tidak mengalami dehidrasi.
- Menciptakan suasana tenang saat Mama menyusui
Mama dan Si Kecil sama-sama perlu adaptasi saat menyusui. Maka, sudah jadi tugas Papa untuk menciptakan suasana tenang saat menyusui. Misalnya, menyediakan tempat yang nyaman di rumah, menemani si kakak bermain sementara Mama menyusui, atau membiarkan Mama tidur selagi Si Kecil tidur.
Selain itu, Papa juga bisa memijat punggung Mama guna menambah produksi ASI. Bahkan, pelukan atau usapan bisa membuat Mama merasa disayang dan diperhatikan Papa. Situasi hangat penuh cinta ini bisa membantu tubuh Mama relaks dan hormon oksitosin meningkat, yang akhirnya membantu produksi ASI lebih lancar.
Di sisi lain, sudah menjadi tugas Papa untuk selalu menenangkan Mama dalam segala situasi. Saat ASI belum keluar, misalnya, jangan memburu-buru Mama atau menekannya. Buat Mama tetap tenang dan tidak panik, sambil melakukan segala cara atau berkonsultasi dengan dokter maupun bidan. Dampingi Mama secara intensif agar Mama juga kian percaya diri menyusui Si Kecil.
- Memperhatikan kebutuhan psikologis Mama selama proses pemulihan
Papa harus cermat mendengarkan keluh kesah Mama selama proses pemulihan. Hindari sikap mengecilkan atau menganggap remeh setiap keluhan yang disampaikan Mama. Mama butuh tempat tepat untuk mencurahkan semua perasaan yang dialami saat ini dan Papa adalah orang terbaik.
Bersikap mendengarkan tanpa menilai ini itu akan sangat membantu Mama dalam memulihkan kondisi psikologis pasca melahirkan, terutama menerima perubahan drastis dalam hidupnya. Jadi, simaklah baik-baik apa yang Mama butuhkan ya!
- Mengatur urusan rumah dengan baik
Kadang seorang Mama masih memikirkan dan mencemaskan hal-hal lain sekalipun ia baru saja melahirkan. Mulai dari mengecek apakah Papa sudah makan siang, cucian dan seterikaan yang menumpuk, hingga keperluan si kakak.
Tugas Papa adalah tidak membiarkan Mama mencemaskan hal-hal kecil selagi ia memulihkan diri pasca persalinan. Ayah bisa mendelegasikan urusan rumah kepada ART, kerabat, atau jasa bersih-bersih panggilan. Katakan pada Mama, bahwa semua urusan rumah sudah ditangani dengan baik. Mama hanya perlu fokus pada dirinya dan Si Kecil yang baru lahir, serta memercayakan semuanya pada Papa.
Itulah 5 hal yang bisa Papa lakukan selagi Mama menjalani masa pemulihan pasca melahirkan. Support penuh dari ayah sangat berperan besar dalam membantu Mama pulih secara fisik dan psikologis. Dampaknya tentu bukan hanya pada Mama sendiri, tetapi juga pada kelancaran produksi ASI dan keberhasilan menyusui.
Siap menjadi Papa yang siaga? (AB)
apakah stress bisa mempengaruhi ASI?
- 0
Hai Mama, stress dapat menghambat produksi ASI dan mengganggu reflek let-down pada payudara (refleks untuk melepas susu pada saluran susu) dan membuat bayi tidak mendapatkan cukup ASI ya Mama :) ^aw
- 0
bener banget, paksu bisa ngertiin kondisi kita itu suatu hal yang paling dibutuhkan,kita ga perlu memecah pikiran buat wira wiri beresin rumah jadi kita bisa fokus untuk mengasihi dan merawat si kecil.
Hai Mama, support penuh dari ayah sangat berperan besar dalam membantu Mama pulih secara fisik dan psikologis. Hal ini juga dapat memberi dampak pada kelancaran produksi ASI dan keberhasilan menyusui Mama :) ^aw