Artikel/Kehamilan/ Mommyrexia Ketika Bumil Ingin Tetap Langsing

Mommyrexia, Ketika Bumil Ingin Tetap Langsing Saat Hamil

Diterbitkan pada 02 Desember 2020
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Mommyrexia terjadi ketika ibu hamil menghindari kenaikan berat badan secara ekstrem. Hal ini tentunya dapat membahayakan kesehatan ibu serta janin.
mommyrexia-ketika-bumil-ingin-tetap-langsing

Anindita Budhi, S.Psi

Tetap langsing saat hamil menjadi impian beberapa ibu hamil. Bahkan, tak jarang mereka bersikeras mempertahankan berat badannya dengan segala cara. Kondisi ini bisa merupakan indikasi dari mommyrexia.

Bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi kesehatan Mama dan Si Kecil dalam kandungan? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut.

Apa itu mommyrexia?
Mempertahankan kelangsingan selama masa kehamilan maupun pascamelahirkan di kalangan artis, baik artis Hollywood maupun tanah air, dipandang sebagai suatu prestasi. CNN menyebut fenomena itu dengan istilah mommyrexia.

Para pemerhati kesehatan menguraikan mommyrexia sebagai kondisi ketika ibu hamil terobsesi tetap langsing dan rela melakukan apapun demi mempertahankan berat badan idealnya. Media massa pun turut menyematkan istilah pregorexia pada fenomena ini.

Secara medis, mommyrexia tidak dirumuskan dalam dunia kesehatan. Namun, ketika ibu hamil terlalu khawatir tentang kenaikan berat badan berlebih dan isu body image selama hamil, tentu akan berdampak pada kesehatan Mama serta Si Kecil.

Lebih lanjut, risiko mommyrexia bisa jadi lebih tinggi pada wanita yang punya riwayat gangguan perilaku makan maupun mereka yang kurang dukungan dari orang sekitarnya. Berikut tanda-tanda seorang ibu hamil mengalami mommyrexia:

  • Berbicara seolah-olah dirinya tidak sedang mengandung
  • Benar-benar menghitung kalori makanan yang masuk
  • Lebih suka makan sendirian, tak jarang juga justru melewatkan waktu makan begitu saja
  • Olahraga berlebihan

Apa efeknya?
American Pregnancy Association (APA) dan The British Medical Journal (BMJ) menegaskan bahwa kelainan pola makan, termasuk mommyrexia, menimbulkan efek yang berbahaya, baik bagi ibu maupun janinnya. Risiko tersebut meliputi:

  • Keguguran
  • Kelahiran prematur
  • Bayi dengan berat badan rendah
  • Kematian janin
  • Keterlambatan pertumbuhan janin
  • Bayi yang dilahirkan bermasalah pada sistem pernapasan
  • Diabetes pada bayi
  • Hipertensi pada ibu hamil
  • Depresi pascamelahirkan
  • Abnormalitas janin
  • Preeklampsia

Kaitan antara mommyrexia dan kecerdasan bayi
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2011 mengungkapkan, ada hubungan antara indeks massa tubuh selama kehamilan dan kecerdasan bayi. Ketika seorang Mama mengalami mommyrexia, yaitu ketika berat badan rendah dan kenaikannya tidak normal, otomatis berpengaruh terhadap asupan gizi Si Kecil.

Perlu diketahui, pembentukan sel saraf dan otak berkembang pesat sejak dalam kandungan. Ketika asupan gizi begitu minim pada penderita mommyrexia, sama saja dengan memperkecil kesempatan organ tubuh bayi berkembang optimal, terutama yang membangun kecerdasan janin.

Maka, kalau ingin Si Kecil cerdas, asupan gizi yang cukup adalah kunci utama.

Bagaimana menyikapinya?
Baik APA dan BMJ merekomendasikan ibu hamil dengan mommyrexia untuk mendapatkan edukasi, konseling, dan pelayanan nutrisi selama masa kehamilan dan kelahiran. Namun, dukungan orang terdekat menjadi faktor penentu keberhasilan ibu hamil lepas dari mommyrexia.

Membantu ibu hamil menerima diri apa adanya, tanpa “merusak” body image dirinya jauh lebih penting.

Bagaimanapun juga, kehamilan dan kenaikan berat badan adalah hal yang wajar terjadi. Hamil dan tetap langsing bukanlah suatu tujuan akhir yang harus dicapai. Lebih penting bagaimana Mama tetap bisa sehat selama hamil sampai melahirkan nanti.

Lagi pula, momen kehamilan tidak terjadi setiap tahun. Lebih baik jika Mama bisa menjalani kehamilan dengan bahagia. Memantau kenaikan berat badan perlu dengan pengawasan Dokter. Olahraga secukupnya juga boleh demi menjaga kebugaran dan menambah stamina saat melahirkan nanti.

Berat badan ideal untuk ibu hamil
Terlepas dari mommyrexia, sebenarnya, berapa kenaikan berat badan ideal bagi ibu hamil?

Mayo Clinic menguraikan, ada tiga kategori kenaikan berat badan yang direkomendasikan saat seorang wanita hamil:

  • Berat badan rendah, disarankan naik 14-20 kg
  • Berat badan normal, sebaiknya naik 12-17 kg
  • Berat badan berlebih, kenaikan 7-12 kg relatif aman
  • Obesitas, maka kenaikan berat hanya boleh 6-10 kg saja

Ini pun masih disesuaikan dengan kondisi dan isu kesehatan yang menyertai ibu hamil. Setelah itu barulah mempertimbangkan soal pengaturan diet atau pola makan, serta alternatif kegiatan olahraga yang sesuai.

Maka, menjaga berat badan adalah kunci kehamilan yang sehat. Terlalu sedikit naik maupun terlalu banyak naik sama-sama bisa menjadi sumber masalah. Kembali lagi pada tujuan kehamilan, yakni Mama dan Si Kecil yang sama-sama sehat, dan selamat saat persalinan tiba. Jadi, cobalah untuk menikmati kehamilan Mama, ya!

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
96
16
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
YRS

Saya Ibu Obesitas BB saya saat tau hamil 91 kg dan Dokter saranin saya hanya naik 7 kg … saat ini saya sdh 15 week dan BB saya sdh 93kg

  • 5
BA

oke

  • 2