Waspada, Solusio Plasenta Ancam Keselamatan Ibu dan Janin

dr. Karin Wiradarma

Perdarahan pada kehamilan, terutama saat hamil tua, dapat disebabkan oleh beberapa hal. Umumnya, perdarahan yang terjadi saat hamil tua diakibatkan oleh kelainan pada plasenta.

Di antara penyebab-penyebab tersebut, ada yang dapat berakibat fatal bagi Mama dan Si Kecil sehingga harus ekstra diwaspadai.

Normalnya, plasenta akan terlepas setelah bayi dilahirkan. Namun pada solusio plasenta – yang merupakan penyebab perdarahan pada ibu hamil – plasenta dapat terlepas sebelum waktunya.

Apa Itu Solusio Plasenta?

Solusio plasenta merupakan penyebab komplikasi serius pada kehamilan yang terjadi pada satu hingga dua orang ibu pada tiap seratus kehamilan. Angka kematian yang disebabkan oleh kelainan ini pun terbilang tinggi, yakni berkisar antara 20 hingga 67%, bergantung pada usia kehamilan, berat janin, dan keparahan solusio plasenta yang terjadi. Setengah dari kematian bayi baru lahir pun disebabkan oleh solusio plasenta ini.

Solusio plasenta paling sering terjadi pada trimester ketiga kehamilan, terutama beberapa minggu sebelum melahirkan.

Plasenta yang terlepas dari tempat perlekatannya sebelum Si Kecil dilahirkan, baik terlepas sebagian maupun seluruhnya, dapat menyebabkan Si Kecil kekurangan pasokan oksigen, darah, dan makanan. Selain itu, Mama pun dapat mengalami perdarahan akibat hal ini.

Gejala yang timbul adalah perdarahan dari kemaluan, nyeri perut hebat, nyeri punggung, dan kontraksi rahim seperti akan melahirkan. Perdarahan yang terjadi pada solusio plasenta umumnya tidak banyak, karena darah dapat terperangkap oleh plasenta sehingga tidak mengalir ke luar.

Apa Penyebab Solusio Plasenta?

Solusio plasenta dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti trauma pada perut, tekanan darah Mama yang tinggi, atau apabila Mama merokok dan menggunakan kokain selama kehamilan.

Selain itu, ketuban pecah dini, riwayat solusio plasenta sebelumnya, kelainan pembekuan darah pada Mama, kehamilan multipel (lebih dari satu janin), dan usia Mama yang lebih dari 40 tahun ketika hamil juga dapat meningkatkan risiko solusio plasenta.

Apabila tidak dikenali dan ditangani dengan segera, solusio plasenta dapat menimbulkan akibat yang fatal, baik bagi Mama maupun bagi Si Kecil yang ada di dalam kandungan.

Pasalnya, hal ini dapat menyebabkan terjadinya terjadi perdarahan hebat pada ibu yang dapat menyebabkan anemia berat, gagal ginjal, shock, hingga kematian. Selain itu, pasokan oksigen dan nutrisi bagi Si Kecil juga akan terganggu. Hal ini tentunya dapat berisiko untuk menimbulkan kelahiran prematur hingga kematian.

Bagaimana Penanganan Solusio Plasenta?

Jika Si Kecil masih berusia di bawah 34 minggu, diusahakan untuk mengulur waktu agar sempat memberikan obat untuk mematangkan paru-paru Si Kecil. Sehingga Si Kecil dapat lahir dengan paru-paru yang telah berfungsi dengan baik.

Namun apabila Si Kecil sudah berusia cukup, yakni di atas usia kehamilan 34 minggu, Si Kecil dapat dilahirkan segera melalui operasi caesar. Apabila solusio plasenta yang terjadi minimal, kelahiran dapat ditunda, namun tetap dengan pengawasan ketat terhadap Mama dan Si Kecil di rumah sakit.