Sering Mengalami Hidung Tersumbat, Apa Penyebabnya?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/bZN5uQAubbuR26qvDua-y/original/594week-226-sering-mengalami-hidung-tersumbat.jpg)
dr. Marlene Abigail
Hidung tersumbat adalah salah satu keluhan yang sering dijumpai pada ibu hamil, terutama pada trimester ketiga. Faktanya, sekitar satu dari tiga wanita mengalaminya. Kondisi ini disebut dengan rhinitis kehamilan.
Walaupun sering ditemukan, masih banyak masyarakat yang belum waspada akan kondisi ini. Padahal, pada kasus yang berat dapat mengganggu kesehatan Mama dan Si Kecil.
Apa Itu Rhinitis Kehamilan?
Rhinitis kehamilan adalah kondisi hidung tersumbat yang terjadi karena kehamilan, bisa juga disertai dengan hidung berlendir. Umumnya keluhan ini terus menetap selama kehamilan.
Penyebab rhinitis kehamilan adalah peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang membuat mukosa hidung membengkak dan memproduksi lebih banyak lendir.
Selain itu, sirkulasi darah di tubuh Mama meningkat sebanyak 40 persen selama hamil, yang memperburuk pembengkakan tersebut. Hal ini kemudian membuat hidung Mama terasa tersumbat terus-menerus.
Rhinitis kehamilan dapat mulai terjadi pada usia kehamilan 7 sampai 36 minggu, dan cenderung memburuk seiring bertambahnya usia kehamilan. Namun, keluhan akan hilang dengan sendirinya dalam 2 sampai 4 minggu setelah melahirkan.
Rhinitis Kehamilan vs. Infeksi dan Alergi
Hidung tersumbat yang terjadi selama hamil juga dapat disebabkan oleh hal lain. Misalnya alergi, infeksi virus, atau infeksi bakteri.
Jika Mama hanya mengalami hidung tersumbat dan berlendir tanpa gejala yang lain, kemungkinan besar Mama mengalami rhinitis kehamilan.
Namun, jika keluhan hidung tersumbat disertai dengan meler terus-menerus, bersin, gatal pada mata, tenggorokan, bahkan telinga, berarti kemungkinan besar Mama mengalami alergi.
Tidak menutup kemungkinan Mama mengalami rhinitis kehamilan dan alergi sekaligus. Ini karena rhinitis kehamilan dapat lebih banyak terjadi pada Mama yang memiliki bakat alergi.
Pada beberapa Mama, alergi dapat memburuk saat hamil, bahkan sesuatu yang sebelumnya tidak menimbulkan reaksi, kini dapat mengganggu. Ada pula kasus di mana sebelumnya Mama tidak menyadari memiliki alergi karena sangat ringan, namun pada kehamilan menjadi sangat menonjol.
Lalu, jika keluhan Mama disertai dengan bersin, batuk, nyeri menelan, pegal linu, demam, dan nyeri kepala, bahkan terdapat lendir hidung berwarna kuning atau hijau, Mama mungkin mengalami infeksi (bisa berupa radang tenggorokan atau bahkan infeksi sinus).
Bahaya Rhinitis Kehamilan
Rhinitis kehamilan yang berkepanjangan dapat menurunkan kualitas hidup Mama secara keseluruhan. Mama bisa terus-menerus merasa lelah, sulit berkonsentrasi, dan nyeri kepala.
Tak hanya itu, rhinitis kehamilan dilaporkan menyebabkan meningkatnya kecemasan, sinusitis, dan mulut kering yang kemudian membuat gigi lebih mudah berlubang.
Pada kasus yang berat, rhinitis kehamilan dapat menyebabkan gangguan tidur. Sebab saat hidung tersumbat, Mama tentu akan sulit bernapas melalui hidung, dan hal ini meningkatkan risiko mendengkur dan bernapas melalui mulut.
Mendengkur meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, preeklamsia, dan gangguan pertumbuhan Si Kecil di dalam kandungan.
Hal-Hal yang Bisa Mama Lakukan
Berikut ini adalah tips untuk meredakan keluhan rhinitis kehamilan:
- Minum banyak cairan seperti air putih, kaldu, atau jus buah untuk mengencerkan lendir.
- Gunakan beberapa bantal yang ditumpuk saat Mama berbaring atau tidur supaya kepala Mama lebih tinggi.
- Gunakan humidifier atau hirup uap panas dengan cara membungkuk di atas wadah berisi air panas dan letakkan handuk di kepala Mama.
- Olahraga ringan karena dapat mengurangi pembengkakan mukosa hidung.
- Hindari asap rokok.
- Hindari zat pemicu alergi jika Mama memiliki alergi.
- Kontrol peningkatan berat badan.
- Lakukan cuci hidung setelah berkonsultasi dengan Dokter.
Apabila Mama mengalami keluhan hidung tersumbat, terutama jika terjadi berkepanjangan, segera periksakan diri ke Dokter. Hal ini penting untuk memastikan kondisi Mama dan rencana terapi ke depannya. Semoga bermanfaat!
Hai Ma, terima kasih kembali ya Ma. Jangan lupa untuk membaca artikel Hallobumil yang lainnya ya Ma. Semoga infonya bermanfaat ya Mama. :) ^sr
- 0
Hai Ma, saat hamil terjadi perubahan hormon dan fisik yang menyebabkan ibu hamil rentan lelah sehingga membutuhkan lebih banyak tidur, yaitu sekitar 7–9 jam. Sehingga optimalkan waktu tidur ya Ma. :) ^sr
- 0
hidung terasa tersumbat kaya keteken dari dalem tapi ga flu tampilkan selengkapnya
Hai Ma, jika keluhan yang dirasakan tidak kunjung membaik segera periksakan diri ke Dokter ya Ma. Hal ini penting untuk memastikan kondisi Mama dan rencana terapi ke depannya. :) ^sr