Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Punggung Setelah Melahirkan
:strip_icc():format(webp)/hb-article/d3MSrKIThcYBNxT9GA8Bo/original/640week-425-penyebab-dan-cara-mengatasi-nyeri-punggung-setelah-melahirkan.jpg)
dr. Indira Dewi Iriani
Selama masa kehamilan, terjadi perubahan fisik dan hormonal yang bisa tetap ada atau malah muncul pasca persalinan. Salah satu masalah yang biasa terjadi setelah melahirkan adalah nyeri punggung (back pain).
Kondisi ini tentunya bisa membuat Mama tidak nyaman dalam menjalani aktivitas sehari-hari, apalagi jika sampai memengaruhi Mama dalam merawat Si Kecil. Apa saja hal yang dapat menyebabkan nyeri punggung setelah melahirkan, dan bagaimana cara mengatasinya?
Penyebab Nyeri Punggung dari Saat Kehamilan
Pada masa kehamilan, tubuh memproduksi hormon relaksin yang berguna untuk persiapan kelahiran. Hormon ini melunakkan ligamen dan sendi untuk mempermudah bayi keluar dari tubuh.
Tubuh akan mengeluarkan hormon relaksin tidak berbeda antara melahirkan secara normal atau operasi Caesar. Ligamen dan sendi yang lunak bisa membuat otot menegang sehingga menyebabkan nyeri punggung.
Selain itu, berat badan selama hamil meningkat karena pertumbuhan rahim dan janin dalam kandungan. Pertambahan berat badan ini menyebabkan postur tubuh Mama berubah untuk menjaga keseimbangan tubuh. Hal-hal ini akan membuat otot dan sendi di punggung serta tulang belakang bekerja lebih keras untuk menahan beban tersebut.
Jika Mama mempunyai riwayat nyeri punggung sebelumnya, risiko mengalami nyeri punggung akan meningkat saat hamil sampai setelah melahirkan.
Penyebab Munculnya Nyeri Punggung Setelah Melahirkan
Ada beberapa hal yang dapat mencetuskan nyeri punggung setelah melahirkan, yaitu:
- Kontraksi Otot Saat Persalinan
Saat melahirkan, Mama menggunakan otot-otot yang biasanya tidak digunakan, dan efeknya akan terasa setelah melahirkan, terutama jika Mama mengalami persalinan sulit atau lama. - Efek Obat Anestesi
Anestesi epidural atau blok spinal yang digunakan sebelum operasi Caesar bisa membuat kaku otot di punggung dekat tempat suntikan setelah persalinan. - Postur Tubuh yang Tidak Sesuai Karena Menahan Nyeri
Nyeri pasca persalinan, terutama bila melalui operasi Caesar, membuat masa pemulihan menjadi lebih lama, dan aktivitas pun menjadi terbatas. Lama kelamaan hal ini bisa membuat otot perut melemah sehingga tubuh berusaha mengimbanginya dengan menegangkan otot punggung. - Posisi Menyusui Tidak Tepat
Menyusui merupakan momen yang menyenangkan untuk memperkuat ikatan batin dengan Si Kecil. Sayangnya, posisi tubuh yang tidak tepat saat menyusui bisa membuat otot leher dan punggung menegang dan menimbulkan nyeri. - Postur Tubuh Tidak Tepat
Berdiri terlalu lama, apalagi jika postur tubuh Mama tidak baik, bisa menambah beban otot punggung. Selain itu, membungkuk dan mengangkat Si Kecil dapat memengaruhi postur tubuh Mama serta menyebabkan nyeri punggung. - Aktivitas Berat
Walaupun berat badan Si Kecil hanya berkisar 2,5-4 kg waktu baru lahir, namun hal ini menjadi berat tambahan yang Mama angkat setiap harinya. Jika ditambah dengan aktivitas berat setelah melahirkan, dapat menyebabkan nyeri punggung yang bisa menetap sampai 12 bulan.
Tips Mengatasi Nyeri Punggung
Jangan khawatir, nyeri punggung setelah melahirkan dapat diatasi dengan cara yang sederhana. Ini beberapa tips yang bisa Mama lakukan:
1. Olahraga Ringan
Olahraga akan membuat otot-otot menjadi lebih kuat dan menjaga postur tubuh. Mama bisa melakukan olahraga dengan perlahan dan rutin.
Jenis olahraga yang disarankan adalah yang ringan seperti berjalan, yoga, Pilates, atau renang. Perlu diingat bahwa jika Mama melahirkan melalui operasi Caesar, maka tunda dulu berenang sampai 6 minggu.
2. Atur Posisi Tubuh
Selalu ingat untuk menjaga postur tubuh Mama dengan baik, yaitu duduk dan berdiri dengan punggung lurus. Saat mengganti popok atau memandikan Si Kecil, usahakan tinggi meja dan bak mandi disesuaikan sehingga Mama tidak perlu membungkuk.
Saat mengangkat Si Kecil, ingatlah untuk selalu menjaga punggung tetap lurus. Saat menyusui, dekap Si Kecil ke dada Mama, punggung tetap lurus, kalau perlu gunakan sandaran punggung, injakan kaki, atau bantal menyusui.
3. Tidak Mengangkat Beban Berat
Cobalah untuk tidak mengangkat beban yang beratnya melebihi berat si Kecil. Jika terpaksa, angkat beban dengan cara meluruskan punggung, membengkokkan lutut, dan mendekap beban tersebut ke tubuh Mama.
4. Mandi Air Hangat
Mandi menggunakan air hangat bisa mengurangi nyeri punggung dan menambah kenyamanan Mama. Selain itu, kompres hangat dan dingin juga dapat membantu.
5. Relaksasi dan Beristirahat
Cobalah untuk melakukan teknik relaksasi untuk mengurangi rasa tidak nyaman, terutama saat tidur malam.
Jika Mama merasa usaha yang dilakukan masih belum mengurangi keluhan, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan meresepkan obat-obatan antinyeri yang sesuai dengan kondisi Mama.
Dokter juga mungkin akan menyarankan Mama untuk menjalani fisioterapi, atau terapi lain seperti akupunktur atau akupresur untuk mengatasi nyeri punggung.
Kapan Perlu Waspada?
Nyeri punggung yang tidak menghilang, atau malah bertambah parah, mungkin disebabkan oleh adanya kondisi lain yang menyertai. Segeralah ke dokter jika nyeri punggung disertai dengan keluhan-keluhan berikut:
- Intensitas nyeri hebat sampai susah tidur atau susah bergerak.
- Nyeri atau susah saat buang air kecil.
- Demam.
- Rasa kebas di area pinggul, atau rasa kebas yang menjalar ke tungkai bawah.
- Nyeri berat di perut bawah.