Penanganan Ibu Hamil dengan Hepatitis Positif
:strip_icc():format(webp)/hb-article/JIpE9kbVCW-j2bt2_l3Ap/original/0waspada-plasenta-previa-pada-kehamilan.jpg)
dr. Theresia Rina Yunita
Pada umumnya, kehamilan tidak memengaruhi penyakit hepatitis itu sendiri. Kecuali, ketika hati atau liver telah rusak atau mencapai tahap terbentuk scar (sirosis). Hal ini dapat memicu keadaan yang disebut sebagai acute fatty live of pregnancy. Pada keadaan ini, wanita hamil akan mengalami kekurangan sejumlah enzim yang dihasilkan oleh hati yang juga dapat berakibat kepada Si Kecil yang dilahirkan. Penanganan yang harus segera dilakukan adalah melahirkan Si Kecil. Keadaan Mama dan Si Kecil akan membaik segera setelah proses persalinan jika kerusakan hati yang terjadi tidak begitu hebat.
Hepatitis A dan Kehamilan
Hepatitis A ditularkan secara fecal-oral melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Penanganan yang terpenting ialah istirahat yang cukup dan konsumsi makanan yang tinggi nutrisi. Biasanya penyakit ini akan sembuh dalam satu atau dua bulan. Jika Si Kecil yang baru lahir terinfeksi hepatitis A, biasanya bersifat ringan dan setelah itu Si Kecil akan mendapatkan imunitas terhadap penyakit ini sepanjang hidupnya.
Jika wanita yang sedang hamil terpapar risiko terinfeksi Hepatitis A, misalnya akan melakukan perjalanan dan bersinggungan dengan orang yang terinfeksi maka dapat diberikan immune gamma globulin (IG) untuk mencegah terifneksi penyakit Hepatitis A.
Hepatitis B dan Kehamilan
Hepatitis B merupakan penyakit yang paling berisiko untuk menularkan dari Mama ke Si Kecil yang akan dilahirkan. Walaupun, tanda timbulnya penyakit ini adalah adanya sakit kuning pada ibu hamil. Namun, gejala ini tidak selalu muncul. Maka dari itu, penting untuk dilakukan pemeriksaan atau screening Hepatitis B secara rutin untuk semua wanita hamil saat kunjungan pertama kehamilan. Penyakit ini dapat ditularkan selama proses persalinan karena paparan terhadap darah dan cairan tubuh. Jika pemeriksaan menunjukkan hasil positif pada kunjungan pertama kehamilan, ibu hamil akan menerima Hepatitis immune globulin dan disarankan untuk sepenuhnya menghindari konsumsi alkohol.
Hampir 90% Si Kecil yang dilahirkan akan terinfeksi hepatitis B jika tidak dilakukan pencegahan. Si Kecil yang baru dilahirkan harus diberikan 2 kali vaksin di ruang persalinan:
1. Vaksin Hepatitis B
2. Hepatitis B immune globulin (HBIG)
Jika kedua obat ini diberikan secara tepat dalam rentan waktu 12 jam usia Si Kecil, maka Si Kecil akan memiliki 95% kemungkinan terlindung dari infeksi Hepatitis B. Si Kecil akan menerima dosis tambahan Hepatitis B ketika berusia 1 dan 6 bulan untuk proteksi sempurna terhadap Hepatitis B.
Hepatitis C dan Kehamilan
Setiap wanita yang memiliki faktor risiko Hepatitis C, seperti pernah menjalani transfusi, terkontaminasi jarum suntik, atau menggunakan obat-obatan suntik harus dilakukan pemeriksan Hepatis C sebelum dan selama kehamilan.
Risiko seorang wanita hamil menularkan Hepatitis C kepada Si Kecil yang akan dilahirkan sesuai dengan level kuantitatif RNA yang ada pada darah dan apakah ia positif megidap HIV atau tidak. Risiko transmisi terhadap Si Kecil lebih ringan sekitar 0-18% jika ibu yang mengandung negatif HIV dan jika ia tidak memiliki riwayat penggunaan obat-obatan atau transfusi darah.
Tidak ada pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko penularan Hepatitis C.
Hai Mama, pusing disebabkan oleh perubahan hormonal, terlalu capek, pola makan kurang tepat dan kurang istirahat. Tips nya Mama dapat melakukan relaksasi, konsumsi cemilan sehat, tidur cukup. Segera konsultasi ke dokter jika keluhan berlanjut ya. :) ^sm
- 0
Aku di nyatakan hepatitis B reaktif, makanan apa saja yaa yg tampilkan selengkapnya