Artikel/Kehamilan/Nyeri Pinggul Saat Hamil, Bagaimana Mengatasinya?

Nyeri Pinggul Saat Hamil, Bagaimana Mengatasinya?

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 16 Desember 2020
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
copylink
Nyeri pinggul saat hamil bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti rahim yang membesar hingga perubahan hormon. Mama dapat mengatasi keluhan ini dengan cara berikut.
nyeri-pinggul-saat-hamil-bagaimana-mengatasinya

dr. Indria Sari

Nyeri pinggul adalah salah satu gejala yang sering dikeluhkan pada kehamilan. Tentunya kondisi ini bisa mengganggu aktivitas Mama sehari-hari. Lalu, apa sebenarnya penyebab nyeri pinggul saat hamil? Dan bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab nyeri pinggul saat hamil 

Nyeri pinggul saat hamil dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  • Rahim yang membesar
    Rahim yang membesar membuat postur tubuh berubah dan pusat gravitasi tubuh bergeser, juga menyebabkan otot perut meregang dan melemah. Terjadinya perubahan postur ini memberikan tekanan pada punggung.
  • Kenaikan berat badan 
    Kenaikan berat badan saat hamil menyebabkan otot harus bekerja lebih keras untuk membawa beban dan meningkatkan tekanan pada sendi. 
  • Perubahan hormon
    Agar bayi dapat melewati jalan lahir dengan baik, terjadi perubahan hormon pada tubuh Mama yang mempengaruhi ligamen (jaringan ikat) pada panggul sehingga menjadi lebih fleksibel. Terkadang, sendi pada daerah ini dapat menjadi terlalu fleksibel sehingga memicu nyeri pinggul.
  • Stres
    Jika Mama stres saat hamil, dapat menyebabkan ketegangan otot punggung sehingga menimbulkan gejala nyeri pinggul.

Cara mengatasi nyeri pinggul

Ada beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk mencegah atau mengatasi nyeri pinggul, yakni:

1. Perhatikan postur tubuh yang baik pada saat berdiri dan duduk

Postur tubuh yang baik saat berdiri adalah punggung tegak, dada membuka, bahu rileks, dan lutut tidak terkunci. Apabila harus berdiri dalam waktu yang lama, istirahatkan satu kaki secara bergantian di bangku pendek guna mengurangi tekanan pada punggung. 

Pada saat duduk, usahakan kursi Mama memiliki sandaran yang ergonomis untuk punggung, atau selipkan bantal kecil guna menyangga bagian bawah punggung  dengan lebih baik.

2.Gunakan pakaian dan sepatu yang sesuai

Apabila perlu, Mama dapat menggunakan sabuk khusus ibu hamil untuk membantu menyangga perut dan punggung. Selalu gunakan sepatu dengan penyangga arkus kaki yang baik (bukan datar). 

Hindari menggunakan sepatu hak tinggi karena dapat mempengaruhi titik keseimbangan tubuh dan meningkatkan risiko jatuh. 

3. Biasakan mengangkat barang dengan cara yang benar

Jika Mama perlu mengangkat barang dari lantai, berjongkoklah dan gunakan kekuatan kedua kaki pada saat bangkit sambil menjaga punggung tetap lurus. Jangan membungkukkan pinggang atau mengangkat dengan punggung. 

Apabila barang terlalu berat, jangan memaksakan diri Mama dan mintalah bantuan orang lain.

4. Perhatikan posisi tidur

Tidurlah dengan posisi menyamping, tidak telentang. Tekuk salah satu atau kedua lutut, gunakan bantal di antara kedua lutut, di bawah perut, dan di belakang punggung.

5. Kompres hangat atau dingin

Kompres hangat atau dingin dapat membantu meredakan nyeri otot. Namun, apabila Mama menggunakan kompres hangat, berhati-hatilah agar suhunya tidak terlalu panas untuk mencegah luka bakar.

6. Berolahraga secara rutin

Rutin berolahraga dapat menguatkan otot punggung sehingga mengurangi nyeri. Pilihlah olahraga yang tidak terlalu berat seperti berjalan kaki atau berenang, serta peregangan tubuh. 

7. Konseling

Apabila nyeri pinggul berhubungan dengan stres, sesi konseling dengan terapis atau berbicara dengan teman yang dipercaya mungkin dapat membantu.

8. Terapi alternatif

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa akupunktur dan kiropraktik dapat membantu mengurangi nyeri pinggang pada kehamilan. Namun, masih diperlukan penelitian yang lebih banyak untuk benar-benar memastikan keamanannya. Selalu diskusikan dengan Dokter Mama sebelum memilih melakukan terapi ini. 

Kapan harus ke dokter?

Mama harus segera menghubungi Dokter apabila mengalami kondisi berikut ini: 

  • Nyeri pinggul tidak membaik selama dua minggu berturut-turut meskipun telah melakukan berbagai hal di atas.
  • Nyeri pinggul disertai darah yang keluar dari vagina, demam, atau rasa panas saat berkemih. 

Karena itu, selalu perhatikan gejala yang menyertai nyeri pinggul Mama, ya. Semoga bermanfaat!

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
1
1
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
ZS

dok pinggul saya sakit hanya di bagian sebelah kanan saja. r tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, mengenai nyeri pada panggul tersebut dapat disebabkan oleh hormon estrogen dan relaksin dalam tubuh meningkat dan semakin besar ukuran rahim jadi menekan bagian bawah tubuh mama sampai kebelakang ya. :) ^sr

  • 0

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image