Tahap Persalinan Normal dan Panduan Lengkap untuk Ibu Hamil
:strip_icc():format(webp)/hb-article/3odQYJpcQFRusY48y7svE/original/uzabxb5fwxcapeg3vncorsfj4kpmatli.png)
Banyak Mama merasa cemas ketika mendekati hari persalinan, terutama jika ini adalah pengalaman pertama. Umumnya, akan muncul banyak pertanyaan, Apa yang terjadi saat melahirkan? Bagaimana rasanya kontraksi persalinan? Berapa lama proses pembukaan melahirkan berlangsung?
Oleh karena itu, penting untuk mengenali tahap persalinan normal dengan baik. Ketika Mama memiliki pemahaman tersebut, rasa takut pun bisa berkurang dan digantikan dengan rasa percaya diri bahwa tubuh sudah dirancang untuk melalui proses melahirkan normal dengan kuat.
Artikel Lainnya: Cara Agar Tetap Mama Tenang dan Optimis Jelang Persalinan
Apa Itu Persalinan Normal dan Tanda‐Tanda Awalnya?
Persalinan normal (vaginal) adalah proses melahirkan di mana bayi keluar melalui jalan lahir (vagina) tanpa operasi caesar. Persalinan normal secara umum terjadi apabila kehamilan telah mencapai usia kehamilan penuh, yakni sekitar minggu ke-37 hingga minggu ke-42, dan tidak ada komplikasi medis pada Mama atau janin.
Beberapa tanda-tanda persalinan awal yang biasanya muncul antara lain:
- Kontraksi persalinan yang semakin kuat dan teratur, bukan kontraksi palsu yang terasa mulai di perut dan merambat ke pinggang.
- Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, sering disebut “bloody show”.
- Pecahnya air ketuban, bisa terjadi secara tiba-tiba atau rembesan terus menerus.
- Peningkatan tekanan di sekitar panggul atau anus yang merupakan tanda sensasi bahwa bayi mulai turun menuju jalan lahir.
Tanda-tanda ini bisa berbeda antar Mama, dan tidak muncul semua sekaligus. Mengenali tanda-tanda persalinan awal dapat membantu Mama dan keluarga menyiapkan diri dan mengambil keputusan kapan harus ke fasilitas kesehatan.
Fase dalam Persalinan Normal
Persalinan normal biasanya dibagi ke dalam tiga fase besar atau tiga tahap dalam literatur medis, yakni tahap pembukaan serviks, tahap pengeluaran bayi (mengejan), dan tahap pengeluaran plasenta.
Fase 1: Tanda-tanda awal persalinan muncul hingga pembukaan serviks
Ini adalah fase persalinan normal paling panjang, yang dimulai dari munculnya kontraksi persalinan yang nyata dan terus berlangsung sampai serviks membuka alias pembukaan serviks atau cervical dilation sepenuhnya hingga 10 cm, sesuai arahan dari National Health Service UK. Fase ini sendiri terbagi menjadi fase laten (lambat) dan fase aktif.
Berikut ciri-ciri yang bisa Mama rasakan saat mengalami fase pertama:
- Kontraksi persalinan pada awal mungkin terasa ringan, tidak teratur, seperti kram menstruasi, kemudian makin kuat, makin teratur, dan interval antar kontraksi semakin pendek.
- Perut terasa mengeras, lalu rileks di antara kontraksi. Rasa sakit atau tidak nyaman bisa menyebar ke punggung bawah atau panggul.
- Keluar lendir yang bercampur darah atau mucus plug.
- Pecahnya air ketuban mungkin terjadi, bisa sebelum serviks terbuka secara signifikan atau bersamaan dengan pembukaan.
- Sensasi bayi turun, tekanan di panggul atau anus, nyeri pinggang atau panggul yang kadang menjalar.
Tak jarang, Mama yang akan melahirkan bisa mengalami ketidaknyamanan. Untuk mengatasinya, Mama bisa melakukan hal berikut:
- Tetap bergerak sesering mungkin, ganti posisi agar merasa lebih nyaman, seperti duduk, berjalan, jongkok, atau berdiri. Perubahan posisi dapat membantu pembukaan dan meredakan ketegangan.
- Lakukan pernapasan dalam, relaksasi, teknik pengaturan napas, mandi hangat atau kompres hangat di daerah punggung, pijatan ringan jika memungkinkan.
- Mendapatkan dukungan emosional dari pasangan, keluarga, atau tenaga medis (bidan atau dokter) agar Mama tidak merasa takut atau cemas.
- Minum air atau cairan yang cukup untuk menjaga hidrasi agar kontraksi dan perfusi tubuh tetap optimal.
- Istirahat saat kontraksi belum terlalu sering atau kuat agar tenaga tetap ada untuk fase berikutnya.
Artikel Lainnya: Cara Mengurangi Nyeri Kontraksi Persalinan Secara Alami
Fase 2: Pengeluaran bayi (mengejan)
Setelah pembukaan melahirkan mencapai penuh (sekitar 10 cm), Mama masuk ke fase kedua proses melahirkan normal. Fase ini adalah saat bayi didorong keluar melalui jalan lahir. Pada fase ini kontraksi tetap kuat dan biasanya disertai dorongan mengejan. Mama biasanya diarahkan oleh bidan atau dokter kapan saat terbaik untuk mengejan agar bayi turun dan kepala muncul (crowning).
Umumnya, muncul rasa tekanan yang sangat kuat di area vagina dan panggul dan sensasi terbakar atau tersobek, terutama saat kepala bayi melewati jalan keluar. Bisa juga muncul robekan kecil atau episiotomi jika diperlukan. Waktu fase ini cukup bervariasi, bisa singkat jika Mama sudah pernah melahirkan atau bisa juga lebih lama bila pertama kali.
Fase 3: Pengeluaran plasenta
Setelah bayi lahir, masih ada satu tahap penting, yakni pengeluaran plasenta. Fase ini terjadi dengan kontraksi ringan yang membantu plasenta lepas dari rahim dan keluar melalui jalan lahir. Biasanya berlangsung sekitar beberapa menit hingga puluhan menit. Namun, umumnya tidak lebih dari 30 menit.
Setelah plasenta keluar, bidan atau dokter akan memeriksa plasenta apakah utuh dan merawat jalan lahir. Diperlukan jahitan jika ada robekan atau episiotomi).
Untuk pemulihan awal, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan untuk melakukan inisiasi menyusu dini (IMD). Bila kondisi Mama dan bayi memungkinkan, diberikan kesempatan untuk menyusu sejak dini. Menyusui awal penting untuk memperkuat ikatan antara Mama dan si kecil, merangsang produksi ASI, serta membantu kontraksi rahim.
Selain itu, pemantauan kondisi Mama juga akan dilakukan oleh tenaga medis. Setelah persalinan, umumnya Mama dipantau tanda-tanda vital seperti tekanan darah, nadi, napas, perdarahan, serta kondisi uterus (rahim) agar kontraksi dan kontraksi setelah plasenta tetap baik, mencegah perdarahan patologis.
Sangat dianjurkan untuk beristirahat dan melakukan perawatan fisik. Pastikan area jalan lahir bersih dan luka dijahit jika perlu. Jika timbul rasa nyeri di perineum, ini bisa diatasi dengan kompres dingin atau hangat, obat pereda nyeri bila diresepkan, serta cukupi kebutuhan cairan dan tambahkan asupan nutrisi.
Artikel Lainnya: 7 Olahraga untuk Memperlancar Persalinan
Tips Mempersiapkan Diri Menghadapi Setiap Tahap Persalinan
Berikut beberapa tips agar ibu hamil bisa lebih siap secara fisik dan mental menghadapi setiap proses melahirkan normal:
- Pendidikan persalinan: Ikuti kelas antenatal atau persiapan bersalin. Pelajari apa yang akan terjadi, termasuk fase persalinan normal, kontraksi persalinan, tanda-tanda awal, pembukaan melahirkan. Semakin Mama tahu, maka semakin yakin.
- Latihan ringan dan olahraga kehamilan: Coba lakukan aktivitas fisik, seperti jalan kaki, senam hamil, latihan pernapasan, dan relaksasi. Tujuannya agar stamina tubuh lebih baik & posisi bayi mudah turun ke jalan lahir.
- Persiapan asuhan dukungan: Pastikan suami, keluarga, atau pendamping bersalin tahu apa yang bisa dilakukan untuk membantu saat Mama merasa kontraksi, sakit punggung, kecemasan, atau ingin ganti posisi.
- Paket persalinan siap pakai: Siapkan perlengkapan melahirkan, baju bayi, perlengkapan kebersihan, dan juga rencana ke rumah sakit atau fasilitas bersalin.
- Rencana manajemen nyeri dan kenyamanan: Diskusikan dengan tenaga medis tentang pilihan penghilang rasa sakit, posisi bersalin, inhalasi, air hangat, pijatan, musik, atau teknik relaksasi.
- Mental dan psikologis: Latih pikiran agar tetap tenang dan positif. Mama perlu membayangkan visualisasi persalinan berjalan lancar. Jangan ragu berbicara ke konselor atau bergabung dengan komunitas ibu hamil agar merasa tidak sendiri.
Agar perjalanan menuju persalinan semakin tenang, Mama bisa mulai dengan bergabung ke komunitas HalloBumil. Di sana, banyak calon Mama dan Mama yang sudah berpengalaman berbagi cerita soal tanda tanda persalinan, kontraksi persalinan, hingga apa yang terjadi saat melahirkan.
Selain itu, jangan lewatkan kesempatan untuk mengikuti event HalloBumil bersama para ahli, supaya Mama lebih siap menghadapi setiap fase persalinan normal dengan bekal ilmu yang terpercaya.
Mama juga bisa memanfaatkan health tools kalkulator hari perkiraan lahir untuk memperkirakan hari kelahiran si kecil. Yuk, dapatkan tips seputar melahirkan dan parenting dengan mengunduh aplikasi HalloBumil sekarang juga!
dok saya merasa perut saya keram seperti mau haid dri sore s tampilkan selengkapnya
- 0
kmrin udh muncul lendir sm flek hitam,tapi d cek ke bidan ma tampilkan selengkapnya
- 0
aku udah keluar darah campur lendir tapi belum ada merasakan tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Ma, untuk merangsang kontraksi bisa dengan senam hamil, jalan kaki santai, gymball, naik turun tangga, hubungan intim sama suami, stimulasi puting, dan tetep afirmasi positif terus ke si kecil ya :) ^sr
- 0
kalau posisi lintang apakah bisa merasakan kontraksi dan mel tampilkan selengkapnya
- 0
mau tanya dok.. saya merasakan mules dan sakit pinggang trus tampilkan selengkapnya
Hai Ma, kontraksi itu rasa perut mulas atau nyeri, durasinya bisa lama atau cepat, umumnya terjadi setiap 5 menit. Kalau kontraksi palsu itu rasa mulasnya gak terlalu sering, gak teratur, dan semakin lama semakin hilang sakitnya. :) ^sr