Mama, Lakukan Vaksinasi Ini Sebelum Pergi Traveling
:strip_icc():format(webp)/hb-article/87Gs4cwBCqjnGho6dr9s1/original/560week-271-mama-lakukan-vaksinasi-ini-sebelum-pergi-traveling.jpg)
dr. Junita Tarigan
Traveling selalu menjadi hal yang menyenangkan untuk dilakukan, termasuk bagi Mama yang sedang mengandung.
Sebenarnya, ibu hamil tidak disarankan untuk traveling. Namun memang, keadaan ini tidak dapat dihindari pada kondisi tertentu, seperti perubahan tempat bekerja atau harus mengikuti suami yang berpindah tempat bekerja.
Untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, Mama disarankan untuk melakukan travel pada trimester kedua karena ini adalah masa yang paling optimal. Pasalnya, pada trimester ini, Mama tidak merasakan morning sickness dan beberapa risiko kehamilan lainnya masih rendah.
Selain waktu yang tepat, Mama juga dianjurkan untuk melakukan vaksinasi. Sebab pada masa kehamilan, terjadi perubahan yang besar pada tubuh Mama sehingga risiko terjadinya infeksi di tempat yang baru makin meningkat pada diri Mama.
Vaksinasi yang Diperbolehkan Selama Kehamilan
Sebelum traveling, Mama disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk menentukan vaksin yang diperlukan.
Namun sebenarnya, baik untuk Mama yang hendak melakukan traveling ataupun tidak, beberapa jenis vaksinasi ini harus dilakukan:
1. DPT
Vaksin DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus) dapat melindungi diri Mama serta Si Kecil dalam kandungan. Jika status vaksinasi Mama belum lengkap, sangat disarankan untuk melengkapi vaksinasi ini.
2. Influenza
Vaksin ini sangat penting untuk pencegahan terjadinya infeksi paru pada Mama.
3. Hepatitis B
Infeksi hepatitis B dapat menular melalui aliran darah kepada buah hati. Pada beberapa keadaan, infeksi ini dapat terjadi tanpa gejala sehingga Mama sebaiknya melengkapi status vaksinasi ini.
Untuk Mama yang melakukan traveling, risiko terjadinya infeksi di daerah baru dapat dikurangi dengan melakukan vaksinasi sebagai berikut:
1. Hepatitis A
Tujuan vaksinasi ini adalah untuk mengurangi infeksi saluran cerna akibat virus hepatitis A yang dapat menular melalui makanan.
Umumnya vaksin ini tidak rutin dilakukan selama kehamilan. Namun, vaksin ini disarankan jika Mama harus traveling ke daerah dengan jumlah infeksi hepatitis A yang tinggi.
2. Rabies
Virus ini menular melalui gigitan binatang seperti anjing, kucing, ataupun monyet, serta bisa menimbulkan gangguan saraf.
3. Japanese Encephalitis
Japanese encephalitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat.
4. Meningococcal
Vaksin ini bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi selaput otak. Sebaiknya Mama melakukan vaksinasi ini jika hendak traveling ke daerah Timur Tengah.
5. Yellow Fever
Sama seperti hepatitis A, vaksinasi ini tidak menjadi hal yang rutin pada ibu hamil. Namun, vaksin ini direkomendasikan jika Mama harus traveling ke Amerika Selatan atau Afrika guna mencegah infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk dan menimbulkan infeksi hati.
Vaksinasi yang Tidak Diperbolehkan Selama Kehamilan
Ada beberapa vaksinasi yang tidak direkomendasikan untuk Mama, karena mengandung kuman hidup dan dapat membahayakan ibu hamil.
Beberapa vaksinasi tersebut adalah:
- Vaksin MMR (Measles, Mumps, dan Rubella)
- Vaksin Tifoid Oral
- Vaksin BCG (Bacillus Calmette–Guérin)
- Vaksin Chickenpox.
Akibat beberapa keadaan yang tidak dapat dihindari, mungkin Mama harus traveling. Untuk mencegah risiko infeksi di daerah baru, Mama disarankan untuk melakukan beberapa vaksinasi, mulai dari DPT hingga yellow fever. Diskusikan terlebih dulu dengan Dokter untuk menentukan vaksin yang Mama perlukan.
saya Uda hmil 5 bulng Uda mau masuk 6 bulng TPI prut saya ga tampilkan selengkapnya
Hai Mama, besar kecilnya janin bisa pengaruh dari besar dan berat janin. Jika berat janin tidak bertambah maka harus dilakukan evaluasi mengenai ada atau tidaknya kelainan bawaan dan infeksi dalam kehamilan. Segera konsultasi ke dokter ya, Ma. :) ^sm