Cara Menghitung Gerakan Janin yang Sehat dengan Benar
:strip_icc():format(webp)/hb-article/zZl5b43LqO4mhckLx2U2w/original/qqkbhgo355cjya5q7jqoaqrb3o4oynx1.png)
Setiap tendangan kecil dari janin bukan hanya sebagai tanda kehidupan, tetapi juga cara sederhana bagi Mama untuk mengetahui bagaimana kondisi si kecil di dalam kandungan.
Dengan memahami pentingnya menghitung gerakan janin, Mama bisa lebih tenang sekaligus waspada terhadap setiap perubahan. Namun, bagaimana cara menghitung gerakan janin yang benar? Mari ketahui tipsnya lewat ulasan di bawah ini.
Artikel Lainnya: Penyebab Gerakan Janin Berkurang yang Perlu Diperhatikan
Mengapa Menghitung Gerakan Janin Sangat Penting?
Menghitung gerakan janin bukanlah sekadar aktivitas rutin. Ini adalah cara sederhana tetapi penting untuk memantau kesejahteraan janin dari dalam rahim. Gerakan janin yang rutin dan kuat umumnya menunjukkan bahwa janin mendapat cukup oksigen dan nutrisi dari plasenta.
Sebaliknya, gerakan janin berkurang bisa menjadi sinyal awal adanya masalah seperti gangguan aliran darah plasenta, tumbuh kembang janin yang melambat, atau bahkan risiko kematian janin dalam kandungan (stillbirth).
Dengan mencatat gerakan secara konsisten, Mama bisa mengenali pola gerakan janin harian dan membandingkan perubahan mana yang masih dalam batas normal atau mana yang memerlukan perhatian medis.
Kapan Waktu Terbaik untuk Mulai Menghitung Gerakan Janin?
Walaupun janin mulai bergerak sejak trimester pertama kehamilan, sayangnya di tahap awal ini Mama belum mampu merasakan gerakan tersebut. Lantas, kapan mulai menghitung gerakan janin? Menurut National Health Service UK, gerakan janin mulai terasa sekitar minggu ke-16 hingga 24, tergantung pengalaman kehamilan sebelumnya dan posisi plasenta.
Namun, untuk melakukan perhitungan gerakan janin alias kick count ibu hamil secara sistematis, disarankan untuk dilakukan mulai sekitar usia kehamilan 28 minggu dan terutama selama trimester ketiga. Di usia ini, gerakan semakin kuat dan lebih mudah dirasakan.
Mulai menghitung gerakan janin sejak trimester ketiga memungkinkan Mama untuk lebih peka terhadap perubahan pola, terutama saat mendekati waktu persalinan.
Metode Menghitung Gerakan Janin (Kick Count) yang Benar
Berikut langkah-langkah cara menghitung gerakan janin alias kick count ibu hamil yang tepat agar hasilnya informatif dan tidak menimbulkan kebingungan:
1. Pilih waktu yang tepat
Pilih waktu ketika janin biasanya lebih aktif bergerak, misalnya setelah Mama makan, setelah istirahat, atau saat waktu malam sebelum tidur. Beberapa ibu hamil mencatat bahwa janin cenderung lebih aktif pada malam hari atau saat waktu tenang.
2. Pilih posisi yang nyaman bagi Mama
Carilah posisi tubuh yang mendukung agar Mama bisa merasakan gerakan dengan leluasa. Umumnya Mama memilih duduk atau berbaring miring ke kiri, karena posisi miring ke kiri dapat memaksimalkan aliran darah ke rahim dan memudahkan deteksi gerakan.
Artikel Lainnya: 5 Tips Sederhana Yang Mempermudah Kehamilan Anda
3. Catat setiap tendangan atau gerakan
Mulailah menghitung setiap gerakan valid, seperti tendangan, putaran, pukulan, desiran yang Mama rasakan. Tidak semua Cegukan janin (hiccup) umumnya tidak dihitung sebagai gerakan aktif.
Catat juga waktu mulai menghitung dan kapan selesai mencapai target jumlah gerakan. Gunakan buku catatan, aplikasi, atau formulir khusus untuk mencatat tanggal, waktu, dan jumlah gerakan.
4. Target 10 gerakan dalam waktu tertentu
Metode paling umum adalah menargetkan 10 gerakan (kick count) dalam rentang waktu tertentu, biasanya 1 hingga 2 jam. Jika dalam 2 jam belum tercapai 10 gerakan, Mana sebaiknya menghitung ulang atau memantau lebih lanjut. Apabila dalam jangka waktu tersebut belum tercapai target 10, Mama perlu menghubungi tenaga medis atau melakukan pemeriksaan tambahan.
Artikel Lainnya: Ciri-ciri Gerakan Janin Normal & Cara Menghitung Polanya
Bagaimana Pola Gerakan Janin Normal?
Pada dasarnya, pola gerakan janin bisa berbeda antar janin. Akan tetapi, pola gerakan janin normal biasanya terjadi pada awal trimester kedua, gerakan mungkin terasa ringan seperti getaran atau desiran.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, gerakan menjadi lebih kuat yang ditandai dengan tendangan, pukulan, pergeseran posisi. Setelah minggu ke-32, frekuensi gerakan cenderung stabil, meskipun jenis gerakan bisa berubah, lebih ke rotasi atau desiran karena ruang dalam rahim semakin sempit.
Mama sebaiknya mengenali pola gerakan khas janinnya, kapan janin aktif, kapan banyak istirahat agar bisa membandingkan jika ada perubahan. Pola gerakan janin normal berarti janin tetap menunjukkan aktivitas yang konsisten dari hari ke hari dalam level yang wajar, bukan meningkat drastis secara tiba-tiba atau menurun signifikan.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Gerakan Janin
Berbagai faktor bisa memengaruhi perasaan Mama terhadap gerakan janin, lho. Berikut beberapa faktornya:
- Posisi plasenta (plasenta anterior atau front): Jika plasenta ibu hamil berada di depan rahim, gerakan mungkin terasa lebih ringan karena “peredaman” oleh plasenta.
- Posisi janin, misalnya punggung janin menghadap depan dapat membuat tendangan terasa berbeda atau kurang terasa.
- Kondisi Mama, seperti kelelahan, aktivitas tinggi, stres, atau perut yang penuh setelah makan besar bisa memengaruhi sensitivitas bunda dalam merasakan gerakan.
- Jumlah cairan ketuban juga memengaruhi ruang gerak janin. Jika cairan sedikit (oligohidramnion), gerakan bisa lebih terbatas.
- Pertumbuhan janin dan ukuran tubuhnya. Di akhir kehamilan ketika janin sudah besar, ruang gerak lebih sempit, sehingga gerakan terasa lebih terbatas meskipun aktivitas tetap ada.
Tips Agar Janin Aktif Bergerak
Ada kalanya Mama merasa gerakan janin lebih tenang dari biasanya, padahal sebelumnya cukup aktif. Jangan khawatir dulu, karena ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan agar si kecil kembali aktif bergerak. Berikut tipsnya:
- Coba makan ringan atau minum air dingin sebelum mulai menghitung, terkadang stimulus ringan bisa merangsang aktivitas janin.
- Beristirahatlah sejenak, tenangkan pikiran agar Mama lebih peka terhadap gerakan kecil.
- Menyentuh perut perlahan atau berbicara pada janin kadang bisa menyadarkannya untuk bergerak.
- Hindari menghitung saat Mama sedang aktif atau bergerak banyak. Posisi tenang lebih baik untuk penghitungan.
- Konsisten dengan melakukan penghitungan setiap hari agar Mama paham pola gerakan janin dan cepat mengenali perubahan.
Artikel Lainnya: Mengenal Pola Gerakan Janin dan Cara Menstimulasinya
Kapan Harus Segera Menghubungi Dokter? (Tanda Bahaya)
Meski kebanyakan variasi gerakan janin masih tergolong normal, ada situasi tertentu yang tidak boleh diabaikan. Perubahan pola gerakan bisa menjadi tanda adanya masalah yang perlu penanganan medis segera.
Karena itu, penting bagi Mama untuk tahu kapan harus segera menghubungi dokter agar keselamatan janin tetap terjaga. Perhatian khusus harus diberikan jika muncul tanda-tanda berikut:
- Gerakan janin berkurang secara signifikan atau tidak mencapai target 10 gerakan dalam 2 jam, padahal biasanya janin aktif.
- Pola gerakan janin yang berubah secara tiba-tiba, misalnya gerakan jauh lebih lemah, atau tidak sama seperti sebelumnya.
- Janin tidak bergerak sama sekali dalam waktu panjang, terutama jika sebelumnya janin cukup aktif.
- Jika Mama merasa ada gejala lain seperti pusing berat, nyeri perut luar biasa, pendarahan atau keluarnya cairan dari vagina bersamaan dengan penurunan gerakan.
Dalam kondisi seperti itu, sebaiknya segera ke fasilitas kesehatan tanpa menunda. Perubahan kekuatan gerakan atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 10 gerakan bisa menjadi indikator penting, sehingga segera ke rumah sakit jika Mama merasa ada perbedaan signifikan dibanding sebelumnya.
Menjaga kesehatan janin bisa dimulai dari hal sederhana seperti menghitung gerakan setiap hari. Untuk membantu Mama lebih mudah dalam memantau kehamilan, jangan ragu untuk gabung ke grup HalloBumil di WhatsApp, agar bisa saling berbagi pengalaman dengan para ibu lainnya.
Selain itu, Mama juga bisa ikuti webinar HalloBumil supaya mendapatkan penjelasan langsung mengenai kehamilan yang sehat. Jangan lupa, ada juga fitur health tools untuk menghitung HPL yang praktis dan akurat sehingga Mama bisa lebih siap menyambut kelahiran si kecil. Terakhir, yuk segera download aplikasi HalloBumil sekarang juga!
Hai Mama, untuk gerakan janin ini normalnya baru merasakan di usia 16-22 minggu atau 25 minggu ya. Mama tidak perlu khawatir, Mama bisa tetap ajak ngobrol Si Kecil dalam kandungan dan lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui perkembangannya ya Ma :) ^aw
- 0
tendangan bayi ku kayanya belum sering aku rasa kan.. trus b tampilkan selengkapnya
Hai Mama, berapakah usia kehamilan Mama sekarang? Jika sudah masuk 28 minggu dan memang belum merasakan gerakan janin dalam beberapa hari dan tidak menemukan pola gerakan janin yang signifikan bisa dikonsultasikan ke dokter ya, Ma. :) ^sm