Kenali Tanda Dan Gejala Hipokalsemia Selama Kehamilan
Apa itu Hipokalsemia?
Hipokalsemia adalah keadaan ketika kadar kalsium dalam darah turun di bawah tingkat normal. Kadar kalsium normal dalam darah berkisar antara 8,8 hingga 10 miligram per desiliter (mg/dL), sementara kadar kalsium terionisasi berada antara 4,4 hingga 5,2 mg/dL. Jika kadar kalsium ibu hamil berada di bawah rentang ini, maka ibu hamil tersebut dianggap mengalami hipokalsemia.
Risiko Hipokalsemia?
Hipokalsemia bisa membahayakan kesehatan Mama dan janin selama kehamilan. Kondisi ini bisa menyebabkan tekanan darah tinggi atau preeklamsia. Selain itu, kekurangan kalsium juga dapat menyebabkan osteoporosis, yaitu tulang yang menjadi lebih rapuh. Untuk janin, hipokalsemia bisa menghambat pertumbuhannya, bahkan meningkatkan kemungkinan bayi lahir prematur atau bayi dengan berat badan rendah.
Tanda dan Gejala Hipokalsemia
1.Nyeri, kram dan kesemutan pada otot, terutama di kaki
2.Kulit terasa kering dan mengelupas
3.Kuku mudah rapuh
4.Rambut terasa lebih kasar dan rontok lebih banyak
5.Kesulitan dalam berkonsentrasi dan mudah lupa
6.Perasaan gelisah atau mudah marah
7.Sulit bernapas atau kejang
8.Jantung berdebar atau gangguan irama jantung
Pencegahan Hipokalsemia
Untuk mencegah hipokalsemia, Mama perlu memastikan asupan kalsium yang cukup setiap hari. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ibu hamil membutuhkan 1000 miligram kalsium yang bisa dibagi dalam dua dosis 500 miligram per hari. Sumber kalsium yang baik bisa ditemukan pada susu, yoghurt, keju, ikan dan seafood yang rendah merkuri, seperti ikan lele, udang, salmon, dan tahu, juga sayuran berdaun hijau tua. Selain itu, berjemur selama 15 menit di pagi hari dan mengonsumsi suplemen kalsium serta vitamin D sesuai anjuran Dokter. Dengan cara ini, Mama dapat menjaga keseimbangan kalsium dalam tubuh dan mencegah dampak negatif bagi kesehatan ibu dan janin."