Artikel/Kehamilan/Jenis Persalinan

Jenis persalinan

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 07 Desember 2020
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Setiap Ibu yang akan melahirkan perlu menimbang-nimbang jenis persalinan yang aman bagi dirinya. Persalinan dengan cara normal merupakan cara terbaik untuk melahirkan bayi. Persalinan normal memiliki efek samping yang sangat minimal. Namun tidak semua ibu dapat melahirkan secara normal.
jenis-persalinan

dr. Theresia Rina Yunita

Setiap Mama yang akan melahirkan perlu menimbang-nimbang jenis persalinan yang aman bagi dirinya. Persalinan dengan cara normal merupakan cara terbaik untuk melahirkan Si Kecil. Persalinan normal memiliki efek samping yang sangat minimal. Namun tidak semua Mama dapat melahirkan secara normal.

Persalinan Normal

Persalinan normal merupakan jenis persalinan dimana bayi lahir melalu vagina Mama tanpa menggunakan alat bantu kecuali tindakan episiotomi dan biasanya dalam waktu 24 jam. Persalinan normal membutuhkan tiga faktor penting yaitu kekuatan ibu saat mengejan, keadaan jalan lahir dan keadaan Si Kecil. Jika ketiga hal ini tidak mendukung Mama untuk melahirkan secara normal, maka dibutuhkan jenis persalinan lain.

Persalinan dengan Alat Bantu

Persalinan dengan menggunakan alat bantu yaitu vakum atau forsep dipilih oleh Dokter ketika Mama tidak dapat melahirkan normal akibat terlalu lelah mengejan.

Persalinan dengan Vakum (Ekstrasi Vakum)

Alat vakum diletakkan di kepala Si Kecil dan akan dilakukan penarikkan secara perlahan untuk membantu mengeluarkan Si Kecil dari pinggul Mama. Persalinan ini dapat dilakukan apabila panggul Mama cukup lebar, ukuran Si Kecil tidak terlalu besar, pembukaan sudah sempurna, dan kepala Si Kecil sudah masuk ke dalam dasar panggul.

Efek samping persalinan menggunakan vakum adalah dapat terjadi perlukaan dan perdarahan yang lebih luas dan hebat dibandingkan persalinan normal. Sedangkan resiko yang terjadi pada Si Kecil adalah timbulnya caput atau luka pada kepala tempat menempelnya vakum. Namun hal ini bersifat sementara dan akan menghilang dalam kurun waktu kurang lebih satu minggu. Risiko yang lebih berat adalah terjadinya pendarahan diantara tulang-tulang kepala (cephal hematome), juga terjadi pendarahan dalam otak Si Kecil.

Persalinan Dibantu forsep (ekstrasi forsep)

Forsep merupakan alat bantu persalinan berbentuk seperti sendok dan terbuat dari logam. Persalinan menggunakan forsep memiliki efek samping yang lebih berisiko dibandingkan menggunakan vakum, namun alat bantu ini digunakan apabila vakum tidak berhasil membantu Mama melahirkan.

Efek samping yang ditimbulkan oleh jenis persalinan menggunakan ekstrasi forsep pada Si Kecil adalah dapat menyebabkan kerusakan saraf ketujuh (nervus fasialis), luka pada wajah dan kepala, dan mungkin terjadi patah tulang wajah dan tengkorak. Apabila efek samping ini terjadi sebiknya Si Kecil dilakukan pengawasan ketat.

Persalinan Dengan Operasi Caesar

Persalinan ini merupakan langkah terakhir untuk melahirkan. Persalinan ini dilakukan dengan cara mengeluarkan Si Kecil dengan merobek perut dan rahim Mama, setelah itu Si Kecil dan plasenta diambil keluar dari dalam perut Mama. Terdapat 2 jenis anestesi yang dapat dilakukan yaitu anestesi regional atau anestesi umum. 

Efek samping operasi tentunya lebih besar dibandingkan persalinan normal yaitu proses pemulihan yang lebih lama, perdarahan yang lebih banyak ataupun rasa nyeri yang lebih hebat .

Namun persalinan dengan cara caesar dapat direncanakan sejak awal kehamilan (operasi elektif). Misalnya pada Si Kecil dengan presentasi bokong, kehamilan kembar, plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir), panggul Mama yang sempit, Si Kecil dengan berat di atas 4000 gram, Mama dengan preeklampsia, kencing manis (diabetes militus), herpes, penderita HIV/AIDS, penyakit jantung, penyakit paru kronik, atau tumor rahim (mioma) yang ukurannya besar atau menutupi jalan lahir, kista yang menghalangi turunnya janin, oligohidramnion (cairan ketuban sedikit) atau janin dengan gangguan perkembangan.

Sedangkan operasi caesar darurat dilakukan ketika proses persalinan telah berjalan namun akibat beberapa hal harus dilakukan tindakan operasi misalnya persalinan macet atau stress pada janin.

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
63
28
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
YT

aku hamil 33 minggu tapi abis usg katanya dok di puskesma si tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Ma, tipsnya: lakukan gerakan senam hamil knee-chest position, tidur dengan posisi miring ke kiri, jalan kaki di sekitar tempat tinggal, bayangkan janin dalam posisi yang baik dan berkomunikasi memintanya masuk ke jalan lahir. Semoga membantu. :) ^sr

  • 1
DS

aku hamil 33 minggu, Keluar keputihan dan cairan terus kenap tampilkan selengkapnya

  • 0
MH

nafasiah ia bener saya jugak merasakan bun sakit

  • 0

34minggu,bb janin 2.7, posisi sungsang, apakah akan oprasi n tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, mengenai hal tersebut tidak dapat Mima pastikan ya. Silakan dapat dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu agar Mama mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Mama saat ini ya Ma. :) ^sr

  • 0
LL

Usia kandunhan 33 minggu BB janin 1,5kg air ketuban sedikit tampilkan selengkapnya

  • 0
Admin MIMA

Hai Mama, kondisi tersebut tidak dapat dipastikan ya. Jika air ketuban sedikit dikhawatirkan berdampak buruk pada janin saat dilahirkan. Namun, Mama dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter ya untuk lebih pastinya. :) ^sm

  • 0

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image