Inkontinensia Urine Saat Hamil, Penyebab dan Cara Mengatasinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/sL-BKHiL3l3pWJebf0-S1/original/563week-175-inkontinensia.jpg)
dr. Junita Tarigan
Sering buang air kecil atau keluarnya urine tanpa disadari dapat menjadi beberapa gejala yang sering terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini disebut dengan inkontinensia urine.
Sekitar 54,3 persen ibu hamil mengalami hal tersebut, dan bisa berdampak pada aktivitas sehari-hari. Gejala bisa semakin memberat seiring dengan usia kehamilan dan berakhir beberapa minggu setelah melahirkan.
Beberapa jenis inkontinensia yang sering terjadi saat kehamilan adalah:
- Inkontinensia stress, yaitu keluarnya urine akibat tekanan pada kandung kemih
- Inkontinensia urgent, yaitu keluarnya urine akibat kontraksi kandung kemih yang berlebihan
- Inkontinensia campuran, yaitu kombinasi inkontinensia stress dan urgent
- Inkontinensia transient, yaitu keluarnya urine akibat penggunaan obat-obatan ataupun kondisi tertentu seperti infeksi saluran kemih
Penyebab Inkontinensia Urine Saat Kehamilan
Inkontinensia urine dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
1. Tekanan
Selama kehamilan, adanya Si Kecil pada rahim Mama akan menimbulkan penekanan ke bagian kandung kemih, dan tekanan ini akan semakin meningkat saat Si Kecil semakin besar.
Beberapa keadaan seperti batuk, bersin, latihan fisik, dan tertawa juga akan menambah besar tekanan terhadap kandung kemih.
2. Hormonal
Penyebab inkontinensia urine lainnya adalah hormonal. Beberapa perubahan hormonal selama kehamilan akan menimbulkan perubahan terhadap ambang rangsang kontraksi dan pengembangan kandung kemih serta saluran kemih.
3. Kondisi Medis
Beberapa kondisi medis seperti penyakit diabetes, multiple sclerosis, obat anxietas dan riwayat stroke sebelumnya juga dapat menimbulkan inkontinensia.
4. Infeksi Saluran Kemih
Proses kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih, dan 30 hingga 40 persen di antaranya akan menimbulkan gejala inkontinensia urine.
Cara Mengatasi Inkontinensia selama Kehamilan
Upaya pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi inkontinensia urine selama kehamilan adalah dengan perubahan gaya hidup, antara lain:
1. Latihan Kegel
Latihan ini terbukti dapat menguatkan dasar rongga panggul dan aman dilakukan sebelum, saat dan sesudah persalinan. Kontraksikan otot panggul seperti menahan kencing selama sepuluh detik saat Mama ingin buang air kecil. Lakukanlah minimal lima kali dalam sehari.
2. Buatlah Agenda
Catatlah setiap Mama mengalami inkontinensia. Hal ini bermanfaat agar Mama dapat merencanakan perjalanan dan menjadi langkah pertama untuk bladder training.
3. Hindari Minuman Berkarbonasi dan Mengandung Kafein
Minuman seperti soda, teh dan kopi akan merangsang proses berkemih yang semakin sering sehingga menimbulkan inkontinensia. Sebaiknya Mama lebih banyak minum air putih.
4. Hindari Minum Saat Malam Hari
Cobalah batasi jumlah air yang diminum pada malam hari untuk mencegah semakin seringnya inkontinensia pada malam hari.
5. Pertahankan Berat Badan Normal
Penambahan berat badan terutama pada bagian perut akan meningkatkan penekanan ke kandung kemih. Menurunkan berat badan setelah proses persalinan akan membantu Mama mengatasi inkontinensia setelah persalinan.
Jadi, inkontinensia urine terjadi ketika Mama mengalami frekuensi berkemih yang semakin sering dan pengeluaran urine yang tidak disadari.
Beberapa keadaan selama kehamilan seperti tekanan dari rongga rahim, hormonal, kondisi medis dan infeksi saluran kemih menjadi penyebab inkontinensia. Beberapa aktivitas fisik dan pengaturan pola makanan serta minuman dapat digunakan untuk mengatasi hal ini. Semoga bermanfaat!
Hai Mama, terima kasih atas sharingnya ya Ma. Semoga Mama dan janin tetap ya Ma. Semangat Mama. :) ^sr
- 0
Hai Mama, nafsu makan yang meningkat saat hamil, tergolong wajar ma. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan janin yang sangat cepat jadi tubuh meresponnya dengan memberi rasa lapar. :) ^sr
- 0
Hai Mama, perut kram saat hamil bisa terjadi akibat membesarnya rahim dan jaringan ikat di sekitarnya mungkin bisa mengalami kontraksi. Hal ini yang menimbulkan kram perut dan kondisi ini normal terjadi pada ibu hamil. :) ^sr
- 0
kenapa mama suka bangun malem
Hai Mama, disebabkan oleh perubahan ukuran perut yang makin membesar sehingga menekan diafragma. Seiring dengan ukuran perut yang makin besar, produksi hormon progesteron juga meningkat sehingga memengaruhi siklus tidur dan bangun Mama biasanya. :) ^sr