Ibu Hamil Tidur Terlalu Banyak, Adakah Dampaknya bagi Kesehatan?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/4fVi8lfECiNsEtuVQOFVD/original/735week-6-ibu-hamil-tidur-terlalu-banyak-adakah-dampaknya-bagi-kesehatan.jpg)
dr. Marlene Abigail
Apakah Mama merasa lelah dan mengantuk terus saat hamil? Mama tidak sendiri, karena banyak ibu hamil yang mengalaminya juga.
Rasa lelah dan mengantuk memang bisa sangat menonjol saat hamil, dan mungkin membuat Mama ingin tidur terus. Namun, ada yang bilang ibu hamil tidak boleh tidur terlalu banyak, karena dapat berdampak pada kesehatan diri maupun janin.
Mengapa Mama Merasa Lebih Lelah dan Mengantuk Selama Hamil?
Rasa lelah dan mengantuk yang lebih menonjol saat hamil adalah keluhan yang umum terjadi. Biasanya dirasakan paling parah saat trimester pertama dan ketiga.
Pada awal kehamilan, terjadi perubahan hormon terutama hormon progesteron yang membuat Mama merasa mengantuk. Selain itu, tubuh Mama sedang sibuk untuk membentuk plasenta, volume darah Mama juga akan meningkat dan gula darah akan cenderung lebih rendah.
Biasanya suasana hati Mama pun berubah, bahkan mungkin Mama merasakan cemas. Semua hal ini berkontribusi terhadap rasa lelah dan mengantuk yang Mama rasakan.
Pada trimester ketiga, rasa lelah ini biasanya kembali dominan. Hal ini dikarenakan beban pada perut Mama sudah semakin besar dan Mama semakin sulit tidur di malam hari karena efek dari kehamilan yang semakin menonjol.
Kenapa Tidur Penting dan Apa Manfaatnya pada Kehamilan?
Saat tidur, terjadi pembuangan hasil metabolisme di otak yang menumpuk dan perbaikan serta pertumbuhan sel-sel di dalam tubuh, tak terkecuali pertumbuhan janin di dalam kandungan. Karena itu, tidak heran kalau kurang tidur saat hamil bisa berdampak buruk.
Terus-menerus tidur kurang dari 7 jam sehari memperbesar risiko mengalami diabetes saat hamil dan preeklampsia, kesulitan saat melahirkan normal yang memperbesar risiko diperlukannya operasi caesar, bisa menyebabkan berat badan janin rendah, serta kelahiran prematur.
Kapan Tidur Disebut Terlalu Banyak?
Lama tidur yang disarankan untuk orang dewasa termasuk ibu hamil adalah 7–9 jam per hari. Dengan catatan, ini merupakan waktu tidur yang nyenyak.
Kalau Mama sering terbangun pada malam hari atau punya masalah tidur yang lain, Mama mungkin membutuhkan waktu tidur yang lebih lama.
Apa Risiko Tidur Berlebihan?
Tidur terlalu banyak tidak secara langsung berdampak buruk pada kehamilan. Namun, jika tidur terlalu lama, aktivitas fisik Mama mungkin akan jauh berkurang. Padahal, tetap aktif saat hamil dapat membawa manfaat positif.
Selain melindungi diri dari penyakit selama kehamilan, tetap aktif saat hamil akan membuat Mama lebih bugar dan mencegah depresi.
Kapan Perlu Konsultasi dengan Dokter?
Walaupun normal jika rasa lelah dan mengantuk lebih menonjol saat hamil, ada beberapa penyakit yang juga menyebabkan hal ini. Contohnya adalah anemia, infeksi, hipotiroid, depresi, atau gangguan tidur.
Apabila Mama terus-menerus mengantuk sepanjang hari padahal sudah tidur cukup, Mama perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyebab lainnya.
Apa yang Bisa Mama Lakukan?
Salah satu strategi agar tidak mengantuk terus-menerus, terutama pada siang hari, adalah mendapat tidur malam yang cukup dan berkualitas. Berikut ini adalah tips yang bisa Mama coba:
- Disiplin dan konsisten tidur malam lebih awal, terutama jika Mama harus bangun pagi untuk bekerja.
- Bangun suasana tidur dengan cara mematikan lampu, stop pemakaian gadget dan media elektronik lainnya saat mendekati waktu tidur, dan pastikan suhu kamar nyaman.
- Hindari makan berat 3 jam sebelum tidur untuk mencegah GERD.
- Rutin berolahraga.
- Gunakan bantal untuk menopang perut Mama agar tidur lebih nyaman.