Bleaching Gigi Saat Hamil, Waspadai Risikonya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/3I1K31-d4U0AVSRVWWh2p/original/496bleaching-gigi-saat-hamil-waspadai-risikonya-by-anek-soowannaphoom-shutterstock.jpg)
drg. Jennifer Fortiana, Sp.KG
Setiap wanita tentu mengidamkan penampilan yang menarik. Hal ini juga berlaku bagi ibu hamil. Mama tentu ingin melakukan cara apa pun agar terlihat menarik saat hamil, salah satunya dengan memutihkan gigi atau bleaching. Namun, apakah boleh bleaching gigi saat hamil?
Bleaching Gigi Saat Hamil
Memutihkan gigi saat hamil tidak boleh dilakukan. Hal ini dapat membahayakan Si Kecil dalam kandungan. Pasalnya, saat melakukan bleaching, gigi akan dioleskan dengan cairan kimia. Cairan kimia yang dioleskan cukup keras dan dikhawatirkan akan memengaruhi Si Kecil dalam kandungan.
Terlebih, cairan kimia untuk memutihkan gigi mengandung paling sedikit 35 persen pemutih. Hal ini sangat tidak disarankan untuk wanita hamil.
Beberapa orang juga akan mencoba memutihkan gigi dengan membeli produk pemutih yang banyak dijual di pasaran. Padahal, produk pemutih gigi yang dijual di pasaran justru akan lebih berbahaya karena kita tidak tahu pasti kandungan kimia apa saja yang terdapat di dalamnya.
Maka dari itu, wanita sangat disarankan untuk melakukan semua perawatan gigi sebelum menikah, seperti membersihkan karang gigi, mencabut gigi, atau menambal gigi berlubang. Karena kehamilan merupakan sesuatu yang tidak dapat diprediksi.
Kandungan dalam Produk Pemutih Gigi
Dalam produk pemutih gigi, biasanya terdapat carbamide peroxide atau hidrogen peroksida. Saat hidrogen peroksida terpecah, oksigen akan masuk ke permukaan luar gigi atau enamel, dan menerangkan warna gigi. Tahap ini disebut sebagai oksidasi. Oksidasi dapat membunuh sel dan merusak DNA pada sel.
Terdapat dua jenis cara memutihkan gigi, yang pertama laser whitening atau power whitening. Proses yang memakan waktu satu jam ini akan dilakukan dengan mengoleskan pemutih pada gigi, kemudian disinari laser untuk mengaktifkan pemutihan.
Cara kedua memakan waktu yang lebih lama. Mama harus mengunjungi dokter gigi beberapa kali. Dokter gigi akan membuat pelindung mulut, dan mengajari penggunaan gel pemutih, yang harus digunakan selama kurang lebih 2 hingga 5 minggu.
Kedua cara memutihkan gigi ini akan membuat gigi menjadi lebih sensitif untuk beberapa saat. Terutama jika Mama memutihkan gigi dengan laser whitening.
Jika Mama ingin memutihkan gigi, sebaiknya tunggu hingga Si Kecil lahir dan menyusui selesai. Jangan pernah menggunakan produk pemutih gigi yang banyak dijual di pasaran untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selalu konsultasikan masalah pada gigi dan mulut pada dokter gigi Mama, atau Mama dapat membelinya di apotek. Alat pemutih di apotek mengandung cairan pemutih yang lebih ringan daripada yang digunakan oleh dokter gigi.
Tips Memutihkan Gigi yang Aman
Jika Mama ingin mencoba cara memutihkan gigi yang alami dan aman saat hamil, ikuti saja tips di bawah ini:
- Pasta Gigi Pemutih. Pasta pemutih gigi aman bagi ibu hamil karena hanya membersihkan noda pada gigi, bukan benar-benar memutihkan.
- Baking Soda. Baking soda merupakan cara memutihkan gigi secara alami dan cepat. Mama hanya perlu mencampurkan baking soda dan perasan lemon lalu mengoleskannya pada gigi.
- Daun Sirih. Daun sirih dipergunakan sejak zaman dahulu untuk memutihkan gigi secara alami. Mama dapat mengunyah daun sirih, merebus, dan menggunakan airnya untuk berkumur. Atau bisa juga ditumbuk dan mengoleskan pada gigi secara merata.
- Lemon atau Jeruk Nipis. Mama dapat memeras sebuah lemon atau dua buah jeruk nipis, kemudian campurkan dalam segelas air hangat. Berkumurlah dengan air perasan tersebut untuk membasmi bakteri agar gigi menjadi putih.