Artikel/Kehamilan/Bayi Terlilit Tali Pusar Berbahayakah

Bayi Terlilit Tali Pusar, Berbahayakah?

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 16 Desember 2020
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Bayi terlilit tali pusar adalah salah satu kondisi yang sering terjadi saat kehamilan. Apakah ini berbahaya?
bayi-terlilit-tali-pusar-berbahayakah

dr. Venny Beauty

Tali pusar adalah penghubung antara Mama dengan bayi dalam kandungan. Tali pusar ini berfungsi untuk membawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh Si Kecil, dan juga membuang zat hasil metabolisme yang tidak lagi diperlukan melalui plasenta.

Salah satu kondisi yang sering ditemui saat kehamilan adalah bayi terlilit tali pusar. Banyak ibu hamil yang merasa khawatir jika terjadi keadaan seperti ini. Yuk, mari kita bahas mengenai lilitan tali pusar ini, Ma.

Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
Umumnya panjang tali pusar adalah sekitar 50 cm dan dapat melilit 360 derajat pada leher bayi.

Penyebab paling sering dari lilitan tali pusar adalah akibat bayi yang terlalu aktif di dalam rahim. Hal lainnya yang bisa memicu kondisi ini adalah mengandung bayi kembar, cairan ketuban yang berlebihan, atau tali pusar panjang.

Untuk mengetahui apakah bayi terlilit tali pusar atau tidak, Mama harus melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala ke Dokter Kandungan. Dokter Kandungan akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk mendeteksi lilitan tali pusar.

Dokter akan memberi tahu jika ada lilitan tali pusar sehingga Mama dapat memahami kondisi kehamilan, serta dapat merencanakan proses persalinan yang tepat.

Apakah Lilitan Tali Pusar Berbahaya?
Sebenarnya kondisi bayi terlilit tali pusar merupakan hal yang normal. Sebanyak 25 persen kehamilan ditemukan lilitan tali pusar dan umumnya tidak berbahaya. Namun, lilitan ini terkadang dapat menjadi ketat dan menyebabkan bayi tercekik.

Perlu diketahui juga, lilitan tali pusar dapat terjadi satu putaran atau lebih, dengan lilitan yang longgar maupun ketat. Lilitan tali pusar dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe A yang dapat terlepas sendiri dan tipe B yang mencekik leher dan tidak dapat terlepas sendiri.

Pada beberapa kondisi, memang bisa terjadi dampak buruk pada bayi yang terlilit tali pusar. Akan tetapi, ada pula bayi yang terlilit tali pusar tetapi kondisinya normal.

Jika bayi terlilit tali pusar terlalu kencang dan mengalami lilitan lebih dari satu putaran, hal ini dapat berbahaya karena bayi menjadi tidak bisa bergerak, dan kemungkinan bisa tercekik. Bahkan, kondisi ini dapat menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan.

Selain itu, saat proses melahirkan, tali pusar akan teregang dan tertekan jika terlalu banyak lilitan. Aliran darah ke bayi pun menjadi berkurang, dan keadaan ini bisa menyebabkan jantung bayi melambat tiba-tiba.

Bayi juga dapat mengalami gawat janin sehingga kondisinya perlu dipantau secara ketat dan memerlukan tindakan segera melalui operasi Caesar, jika kondisi semakin memburuk.

Namun, jika bayi masih aktif bergerak dan detak jantungnya normal dengan lilitan tali pusar yang longgar, Dokter dapat melepaskan lilitan tersebut saat persalinan, atau memotong dahulu tali pusar saat kepala bayi mulai keluar dari jalan lahir. Dalam keadaan seperti ini, Mama dapat bersalin secara normal.

Jadi, Mama tidak perlu terlalu khawatir ataupun panik mengenai lilitan tali pusar ini. Yang penting, periksakan kehamilan secara rutin ke Dokter Kandungan, sehingga jika terdapat masalah akan dapat dideteksi secara dini.

Mama juga bisa berkonsultasi dengan Dokter Kandungan untuk mencari solusi yang terbaik untuk mengatasinya.

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
1
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image