Apakah Anemia Berbahaya Kepada Ibu Hamil?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/z69ws0Kd8qOrLK2-rS07U/original/0ibu-hamil-hati-hati-bahaya-anemia.jpg)
dr. Melyarna Putri
Anemia adalah kondisi medis di mana tidak ada cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Ketika jaringan tidak menerima jumlah oksigen yang cukup, banyak organ dan fungsi organ dalam tubuh yang terpengaruh. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh penurunan kadar hemoglobin selama kehamilan. Terjadinya anemia pada kehamilan disebabkan antar lain oleh:
- Adanya peningkatan volume plasma dibandingkan dengan peningkatan volume sel darah merah. Ketidakseimbangan antara tingkat kenaikan plasma dan eritrosit ini memiliki perbedaan paling besar yaitu selama trimester kedua kehamilan.
- Kurangnya zat besi dalam makanan yang dikonsumsi
- Pendarahan berat.
Anemia selama kehamilan yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan berat badan lahir Si Kecil yang rendah, kelahiran prematur dan kematian ibu. Hal ini harus dicegah, untuk itu penemuan kasus anemia dalam kehamilan pada tahap awal penyakit sangatlah penting.
Terdapat lebih dari 400 jenis anemia, namun dalam kehamilan, jenis anemia yang lebih sering ditemukan adalah:
- Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang paling sering ditemukan selama kehamilan. Sekitar 15% sampai 25% dari seluruh kehamilan mengalami kekurangan zat besi. Besi adalah mineral yang ditemukan dalam sel-sel darah merah dan digunakan untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, serta membantu otot dalam penyimpanan dan penggunaan oksigen. - Anemia defisiensi folat
Apabila asupan makan kekurangan asam folat maka dapat menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah dalam tubuh. Folat mengacu pada asam folat, yang merupakan vitamin yang larut dalam air yang dapat membantu mencegah cacat saraf pada janin selama kehamilan. Asam folat adalah suplemen yang umum diberikan kepada wanita hamil. Asam folat dapat juga ditemukan dalam makanan seperti sereal, sayuran berdaun, pisang, melon, dan kacang-kacangan. - Anemia defisiensi B12
Vitamin B-12 juga merupakan vitamin yang diperlukan tubuh untuk membantu produksi sel darah merah.
Gejala anemia selama kehamilan tampak ringan pada awalnya dan sering luput dari perhatian. Beberapa gejala umum dari anemia adalah :
- Kelemahan atau kelelahan
- Pusing
- Sesak napas
- Cepat atau tidak teratur denyut jantung
- Chest pain
- Kulit pucat, bibir dan kuku
- Tangan dan kaki dingin
- Sulit berkonsentrasi
Anemia selama kehamilan dapat ditangani dengan menambahkan zat besi dan suplementasi vitamin folat serta B12 untuk rutinitas harian. Selain itu, konsumsi makanan untuk mencegah anemia juga sangat penting. Makanan kaya zat besi antara lain:
- Daging merah dan unggas
- Telur
- Sayuran berdaun hijau (seperti brokoli, kale dan bayam)
- Kacang-kacangan dan biji-bijian
- Tahu
Makanan yang tinggi vitamin C dapat membantu tubuh menyerap zat besi lebih banyak, sehingga sangat penting bagi wanita hamil untuk juga mengkonsumsi vitamin C. Makanan yang tinggi vitamin C antara lain:
- Stroberi
- Jeruk
- Kiwi
- Tomat
- Paprika
Hai Mama, tekanan darah 90/74 masih termasuk normal ya. Jika tidak ada gejala pusing, lemas, atau berdebar biasanya aman. Tetap cukupi kebutuhan cairan dan istirahat yang cukup ya Ma.๐ ^lm
- 0
mima saya hamil baru 4 minggu trus saya pergi chek leb di p tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, kadar Hb 16,1 termasuk diatas normal ya. Bisa terjadi karena tubuh kurang cairan atau faktor lain. Pastikan cukup minum air putih dan konsultasikan hasilnya ke dokter ya Ma.๐ ^lm
- 0
aku waktu hamil usia 11 minggu HB nya 9,5 pantesan ngerasa p tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, Hb 9,5 termasuk rendah sehingga wajar terasa pusing dan lemas. Mama bisa perbanyak makanan kaya zat besi seperti daging, bayam, kacang-kacangan, serta konsumsi vitamin sesuai anjuran dokter ya.๐ ^lm
- 0
Saya pernah merasakan HB turun , artikel yang cukup membantu tampilkan selengkapnya
Hai Mama, terima kasih atas tanggapannya, semoga sehat selalu๐ ^lm