5 Tips Memilih Dokter Anak

Anindita Budhi, S.Psi

Banyak orang beranggapan memilih dokter anak ibarat memilih jodoh. Harus pendekatan dulu, berbagi pandangan seputar perkembangan anak, hingga mengamati sendiri cara dokter memeriksa Si Kecil. Bahkan, sebagian orang tua tak masalah jika harus pindah-pindah dokter demi menemukan dokter tepat.

Tentu hal tersebut tidak berlebihan, Ma, mengingat dokter anak bersentuhan langsung dengan berbagai keputusan penting terkait kesehatan anak. Bahkan, bisa jadi sebuah keputusan sulit jika anak memiliki riwayat kesehatan khusus. Berganti dokter tentu akan merepotkan di kemudian hari, bukan?

Lantaran Mama akan membangun hubungan jangka panjang dengan dokter anak, maka memilih dokter anak secara bijak sangatlah penting. Mama bisa mengawali proses pencarian ini sejak Si Kecil dalam kandungan, lho. Mari simak ulasannya di bawah ini.

Tips Memilih Dokter Anak
Bagi Mama yang tinggal di kota besar, pilihan dokter anak terbuka lebar. Setiap rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta, pasti punya dokter andalan. Masing-masing dokter juga mengantongi spesialisasi tertentu. Tentu ini bisa mempermudah pencarian sekaligus membingungkan.

Namun, Mama bisa coba praktikkan tips berikut:

1. Pilih lokasi praktik dokter yang mudah dijangkau
Sebaiknya pilih tempat praktik (rumah sakit, klinik, maupun praktik pribadi) dekat rumah atau kantor. Jadi, Mama tidak perlu menempuh perjalanan lama saat membawa anak kontrol rutin maupun berobat. Apalagi, bayi bakal sering kontrol ke dokter dalam setahun pertama kehidupannya.

2. Minta rekomendasi dari dokter kandungan, keluarga, atau teman
Jika Mama hendak melahirkan, dokter kandungan bisa merekomendasikan dokter anak di rumah sakit yang sama.

Apabila tersedia beberapa opsi, Mama bisa tanya langsung ke rumah sakit, mana dokter yang kira-kira sesuai dengan preferensi. Di sini Mama bisa mengandalkan rekomendasi dari keluarga atau teman yang pernah berkonsultasi dengan dokter anak.

3. Cari referensi di forum Internet, blog, atau komunitas parenting
Mama bisa langsung cari di Google misalnya, dokter anak di domisili saat ini. Begitu juga dengan mengikuti komunitas, sesama mama biasanya punya daftar dokter anak mana yang oke.

4. Cek jam praktik dokter
Pertimbangkan juga bagaimana jam praktik dokter anak. Misalnya, apakah dokter praktik di jam kerja, sore/malam hari, maupun akhir pekan. Bagaimana sistem pendaftarannya, apakah harus H-1 atau bisa langsung daftar.

Jangan ragu menanyakan antrean dokter, ya. Sudah jadi rahasia umum jika dokter anak favorit, antrean pasien bakal panjang. Tanyakan lagi kepada diri, apakah Mama mau menunggu beberapa jam demi konsultasi sekian menit atau sebaliknya.

5. Amati cara dokter berkomunikasi saat sesi pemeriksaan
Mama bisa melihatnya saat dokter melakukan kunjungan atau visit kesehatan bayi pascamelahirkan di rumah sakit. Amati bagaimana sang dokter berinteraksi dengan bayi maupun Mama sebagai orang tua. Dengarkan insting Mama. Jika terselip rasa tidak nyaman, tak ada salahnya untuk segera mencari dokter lain.

Checklist Informasi yang Perlu Diketahui
Nah, saat mencari referensi dokter anak kepada keluarga, teman, dokter kandungan, maupun dari forum/blog/komunitas di Internet, beberapa informasi seputar dokter anak berikut bisa jadi panduan. Cari tahu beberapa hal ini:

• Di mana saja tempat praktik dokter
• Rata-rata waktu konsultasi
• Cara berkomunikasi selama konsultasi, termasuk cara menjelaskan dan menjawab pertanyaan pasien
• Bagaimana sikap dokter terhadap isu-isu berikut: ASI, RUM (rational use of medicine), imunisasi
• Akses via media komunikasi lain, seperti WhatsApp atau email
• Jenis asuransi yang dipakai tempat praktik dokter

Demikian tips memilih dokter anak yang cocok untuk Mama dan Si Kecil. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!