Seberapa Sering Harus Mengganti Popok Bayi?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/HxZZpV0UmQoPZSZzbh7_0/original/758week-3-day-4-seberapa-sering-harus-mengganti-popok-bayi.jpg)
dr. Fiona Amelia, MPH
Setiap bayi adalah unik dan seberapa sering bayi buang air kecil maupun buang air besar dapat bervariasi setiap harinya. Ketahui seberapa sering Mama harus mengganti popok si Kecil, mengapa dan bagaimana caranya di sini.
Frekuensi Mengganti Popok Bayi
Pada bulan-bulan awal, rata-rata bayi perlu berganti popok setiap 2-3 jam sekali atau sesering mungkin bila diperlukan. Bayi biasanya buang air kecil (BAK) setiap 1-3 jam sekali, dan buang air besar (BAB) 2-5 kali sehari. Frekuensinya kemudian berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
Sebagai panduan, berikut rata-rata jumlah popok yang diperlukan bayi dalam sehari sesuai usianya. Kenyataannya, mungkin ada sedikit variasi pada setiap bayi.
- Usia 0-1 bulan 10-12 popok
- Usia 1-5 bulan 8-10 popok
- Usia 5-9 bulan 8 popok
- Usia 9-12 bulan 8 popok
Sebaiknya, Mama selalu memeriksa popoknya setiap beberapa jam sekali untuk memastikan tidak terlalu basah. Selain itu, segeralah mengganti popoknya ketika bayi BAB. Ada beberapa alasan kesehatan mengapa harus demikian.
- Popok yang terlalu basah dan dibiarkan terlalu lama meningkatkan risiko bayi mengalami dermatitis popok (diaper rash).
- Tinja dapat mengiritasi kulit bayi.
- Bakteri yang tersisa dapat memicu infeksi kandung kemih (khususnya pada bayi perempuan).
Di samping itu, popok yang sudah terlalu penuh bisa bocor. Urine dan kotoran bayi dapat tembus ke pakaian, tempat tidur, kursi makan, atau car seat bayi. Terbayang, kan, bagaimana kerepotan yang akan muncul bila ini terjadi? Untuk mencegahnya, sering-seringlah mengganti popok si Kecil.
Tanda Bahwa Popok Bayi Perlu Diganti
Mengecek popok bayi secara berkala memang bukan pekerjaan yang menyenangkan. Nah, untuk memudahkan Mama, kenali tanda atau petunjuk bahwa si Kecil perlu berganti popok.
Kini, beberapa produsen popok bayi menyertakan strip indikator yang menunjukkan apakah popok penuh atau tidak. Indikator strip biasanya menunjukkan perubahan warna ketika popok penuh. Bila demikian, itu waktunya mengganti popok.
Selain itu, lihat petunjuk pada bayi. Bayi biasanya menangis ketika dia merasa tidak nyaman atau tidak senang. Umumnya bayi akan menangis ketika popoknya basah, lapar, atau mengantuk.
Waktu lain yang tepat untuk mengganti popok bayi adalah sebelum atau selama menyusui. Bila sedang menyusui, saat akan beralih dari satu payudara ke payudara lainnya, coba periksa popoknya, dan ganti bila perlu.
Bila bayi minum susu formula, periksa popoknya tepat sebelum diberikan susu. Setelah selesai minum dan bayi belum tidur, periksa lagi popoknya. Bila sudah tertidur, tidak perlu membangunkan bayi untuk mengganti popok kecuali Mama merasa itu sudah penuh atau kotor.
Bagaimana pada malam hari? Perlukah bayi yang sedang tidur nyenyak berganti popok? Bila popoknya tidak terlalu penuh, biarkan bayi tetap tidur. Namun, bila bayi BAB, segeralah mengganti popoknya.
Bagaimana Cara Mengganti Popok yang Benar?
Mulailah dengan mengumpulkan semua perlengkapan yang diperlukan, yakni:
- Popok bersih yang ukurannya sesuai dengan berat bayi.
- Tisu basah, sebaiknya yang tidak mengandung pewangi maupun alkohol. Alternatifnya, gunakan waslap yang sudah dibasahi air hangat.
- Perlak bayi, bila tidak menggunakan meja khusus untuk mengganti popok.
- Kain katun bersih.
- Losion bayi atau krim antiruam popok (diaper rash) untuk mencegah iritasi kulit.
Sebaiknya, simpan semua kebutuhan popok di satu tempat agar mudah diakses. Mama tentu akan sering mengganti popok bayi.
Semua sudah siap? Sekarang saatnya menggantikan popok si Kecil. Berikut cara mengganti popok si Kecil secara berurutan:
1. Baringkan bayi menghadap Mama.
2. Buka pakaian bayi.
3. Buka perekat popok yang sudah kotor, tetapi popok jangan dilepas terlebih dulu.
4. Tempatkan kain di atas perut bayi hingga ke kelamin. Ini diperlukan khususnya ketika menggantikan popok bayi laki-laki agar Mama atau bayi tidak terkena cipratan urine bayi.
5. Bersihkan area bayi yang tertutup popok dengan waslap atau tisu basah. Lap dari arah depan ke belakang untuk mencegah penyebaran bakteri yang dapat menyebabkan infeksi, khususnya pada bayi perempuan. Juga, pastikan Mama membersihkan sela-sela lipatan kulit secara menyeluruh.
6. Buka popok bersih.
7. Angkat kaki bayi dengan hati-hati dan keluarkan popok kotor. Ganti dengan popok bersih. Sisi yang ada pita perekat harus berada di bagian bawah.
8. Oleskan losion bayi atau krim antiruam popok.
9. Tarik bagian depan popok melewati kaki bayi dan gunakan satu tangan untuk memegangnya dengan lembut di atas perut bayi.
10. Dengan tangan lainnya, lepas perekat di satu sisi dan kencangkan ke bagian depan popok. Ulangi pada sisi lainnya.
11. Untuk mencegah popok terlalu kencang atau terlalu kendur, pastikan Mama dapat menyelipkan dua jari di bagian atas depan popok.
12. Pakaikan kembali bayi dan proses mengganti popok sudah selesai.
Mengganti popok tak mungkin Mama hindari selama masih ada bayi. Namun, bila Mama tahu kapan harus menggantinya dan bagaimana caranya, ini akan menjadi momen yang menyenangkan untuk Mama dan si Kecil.
Artikel yang menarik
Hai Mama, semoga informasinya bermanfaat dan jangan lupa di share ya Ma 😊 ^ak