Kebutuhan Susu Anak setelah MPASI
:strip_icc():format(webp)/hb-article/BQ6gJzORGfgvUUTIEkoV5/original/424kebutuhan-susu-anak-setelah-mpasi-by-africa-studio-shutterstock-1.jpg)
dr. Imelda Goretti, M. Gizi, SpGK
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi Si Kecil dalam enam bulan pertama kehidupannya. Setelah mencapai usia 6 bulan, tentunya ASI sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan Si Kecil. Karena itu, dibutuhkan makanan pendamping ASI untuk menunjang tumbuh kembang Si Kecil. Pemberian MPASI dilakukan secara bertahap, baik tekstur maupun jumlahnya. Sejalan dengan berkembangnya kemampuan makan dan bertambahnya kebutuhan Si Kecil, jumlah makanan padat yang dikonsumsi harus semakin meningkat. Peningkatan asupan makanan padat ini biasanya diiringi dengan berkurangnya asupan ASI atau susu Si Kecil.
Bunda tentunya sering bingung, berapa jumlah ASI atau susu yang masih diperbolehkan dikonsumsi oleh Si Kecil setelah Si Kecil memasuki masa MPASI. Nah, berikut penjelasan kebutuhan nutrisi anak dari MPASI dan ASI/susu selama periode MPASI Si Kecil.
Pada usia 6-8 bulan, MPASI harus memenuhi kebutuhan energi Si Kecil sekitar 130-200 kkal/hari. Pada periode ini, ASI atau susu yang dikonsumsi Si Kecil masih memegang peranan utama dalam pemenuhan kebutuhan Si Kecil, yaitu sekitar 460 kkal atau setara dengan 690 ml.
Saat usia anak makin bertambah, yaitu 9-11 bulan, kebutuhan MPASI sekitar 300-310 kkal/hari. Saat ini pemenuhan kebutuhan dari ASI atau susu semakin menurun, yaitu sebesar 400 kkal, atau setara 600 ml ASI atau susu perhari.
Setelah anak berusia 1 tahun, MPASI harus memenuhi 2/3 kebutuhan energi harian anak, yaitu sekitar 580 kkal/hari. Pada saat ini pemenuhan energi harian dari ASI atau susu semakin berkurang, yaitu sekitar 326 kkal atau setara dengan 480 ml/hari. Jadi setelah anak berusia di atas 1 tahun, bunda sebaiknya tidak memberikan ASI atau susu lebih dari 500 ml/hari.
Peningkatan jumlah MPASI yang diberikan pada Si Kecil tetap dilakukan secara bertahap dan disesuaikan kemampuan makan anak. Perlu diingat untuk tidak memberikan susu atau ASI yang berlebihan pada Si Kecil karena hal ini dapat membuat Si Kecil merasa kenyang, yang akhirnya dapat asupan MPASI Si Kecil berkurang.