Artikel/Kehamilan/Proses Persalinan Terlalu Lama Apa Penyebab Dan Risikonya

Proses Persalinan Terlalu Lama, Apa Penyebab dan Risikonya?

Diterbitkan pada 16 Desember 2020
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Lamanya persalinan dapat berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita lainnya. Jika persalinan berlangsung terlalu lama, apa penyebabnya? Lalu, apa saja risikonya?
proses-persalinan-terlalu-lama-apa-penyebab-dan-risikonya

dr. Venny Beauty

Proses persalinan ditandai dengan kontraksi terus-menerus dari otot rahim untuk membantu Si Kecil lahir ke dunia. Kontraksi ini akan menyebabkan rasa nyeri pada punggung dan perut bagian bawah Mama.

Lamanya persalinan dapat berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita lainnya. Jika Mama baru pertama kali melahirkan, proses persalinan ini umumnya berlangsung lebih lama, sekitar 12 sampai 18 jam.

Sedangkan pada Mama yang sudah pernah melahirkan sebelumnya, waktu yang dibutuhkan lebih cepat, biasanya setengah dari mereka yang melahirkan pertama kali.

Persalinan akan disebut terlalu lama, atau persalinan tidak maju, jika:

  • Berlangsung lebih dari 20 jam setelah kontraksi reguler pada Mama yang pertama kali melahirkan.
  • Berlangsung lebih dari 16 jam pada Mama yang sudah pernah melahirkan sebelumnya.

Apa Penyebab Persalinan yang Terlalu Lama?
Persalinan yang terlalu lama dapat disebabkan oleh faktor Mama maupun bayi, seperti:

  • Kontraksi rahim Mama tidak cukup kuat dan teratur.
  • Jalan lahir terlalu kecil untuk dilewati oleh bayi.
  • Mulut rahim menipis dan membuka terlalu lambat.
  • Faktor psikologis yang dialami oleh Mama, misalnya rasa takut, kelelahan, nyeri, hingga rasa khawatir berlebih.
  • Bayi terlalu besar untuk melewati jalan lahir.
  • Bayi kembar.
  • Posisi bayi tidak normal, misal pada posisi sungsang atau lintang.

Pastinya Mama menginginkan proses persalinan yang lancar dan cepat, sehingga Si Kecil dapat lahir dengan keadaan baik dan Mama pun tidak merasakan nyeri yang terlalu lama.

Namun, apabila proses persalinan berlangsung terlalu lama, petugas medis akan memperhatikan Mama dan Si Kecil dengan saksama. Sehingga, jika terjadi masalah selama proses persalinan dapat dilakukan tindakan dengan segera.

Selama proses persalinan yang masih berlangsung, petugas medis akan memeriksa beberapa hal, di antaranya:

  • Frekuensi kontraksi Mama.
  • Kekuatan kontraksi Mama. Jika kontraksi dinilai tidak cukup kuat, dokter akan memberikan obat untuk merangsang kontraksi.
  • Detak jantung bayi akan dimonitor secara berkala, baik secara manual maupun dengan alat. Hal ini dilakukan untuk menilai apakah terjadi kegawatdaruratan bayi, sehingga dapat dilakukan penanganan yang sesegera mungkin.

Risiko Apa yang Bisa Terjadi Jika Persalinan Terlalu Lama?
Persalinan yang berlangsung terlalu lama dapat berbahaya bagi Mama dan Si Kecil di dalam kandungan. Beberapa risiko yang bisa terjadi adalah:

  • Kadar Oksigen Si Kecil yang Rendah
    Proses persalinan yang terlalu lama bisa membuat Si Kecil kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen yang terlalu lama dapat menyebabkan gangguan pada fungsi organ Si Kecil dan berpotensi membahayakan keselamatannya.
  • Zat di Cairan Ketuban yang Tidak Normal
    Proses persalinan yang lama dapat membuat Si Kecil stres dan mengeluarkan tinja pertamanya yang disebut mekonium. Mekonium jika bercampur dengan cairan ketuban dan terhirup oleh Si Kecil akan masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan gangguan napas.
  • Detak Jantung Si Kecil Tidak Normal
    Detak jantung normal Si Kecil dalam rahim atau yang baru lahir berkisar antara 120-160 kali per menit. Jika detak jantung kurang dari 120 atau lebih dari 160 per menit, kondisi ini dianggap sebagai kegawatdaruratan janin dan harus segera ditangani.
  • Infeksi pada Rahim
    Proses persalinan lama akan meningkatkan risiko infeksi di dalam rahim atau ketuban. Ini merupakan kondisi serius yang dapat membahayakan Mama dan janin.

Bagaimana Cara Menangani Persalinan Lama?
Petugas medis akan menyarankan Mama untuk beristirahat sejenak dan jangan mengejan untuk mencegah kelelahan. Beberapa obat yang berfungsi untuk meringankan nyeri dan membantu untuk rileks juga dapat diberikan. Mama juga bisa mengubah posisi tubuh dengan posisi yang paling nyaman.

Beberapa penanganan tambahan akan diberikan sesuai dengan penyebabnya. Apabila kontraksi Mama dinilai tidak cukup kuat, dokter akan memberikan obat untuk merangsang kontraksi. Jika Si Kecil telah di jalan lahir, dokter dapat menggunakan alat khusus yang disebut forceps atau vakum untuk membantu menarik Si Kecil keluar.
Persalinan yang terlalu lama tidak hanya dapat menguras tenaga, tetapi juga berbahaya bagi Mama dan Si Kecil dalam kandungan.

Jika berbagai cara telah dilakukan, dan kemajuan persalinan tidak seperti yang diharapkan atau Si Kecil mengalami keadaan gawat janin, dokter dapat menyarankan untuk melahirkan Si Kecil melalui operasi Caesar.

 

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image