Artikel/Kehamilan/Popok Kain Vs Popok Sekali Pakai Pilih Mana

Popok Kain vs Popok Sekali Pakai, Pilih Mana?

Diterbitkan pada 16 Desember 2020
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Sering kali para orang tua bingung harus memilih popok kain atau popok sekali pakai untuk bayi mereka. Keduanya memang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ini tipsnya, Ma!
popok-kain-vs-popok-sekali-pakai-pilih-mana

dr. Indira Dewi Iriani

Popok merupakan salah satu kebutuhan yang penting untuk Si Kecil. Bahkan, seorang bayi bisa menghabiskan 6-10 popok setiap harinya.

Pertimbangan mengenai popok mungkin sudah Mama pikirkan saat masih hamil, supaya bisa mempersiapkan diri saat Si Kecil lahir.

Pada dasarnya, ada dua macam popok untuk Si Kecil, yaitu popok kain (cloth diaper) dan popok sekali pakai (disposable diaper). Masing-masing memiliki beberapa tipe berdasarkan bahan, model, kelebihan, dan kekurangannya.

Popok Kain
Popok kain tersedia dalam bahan katun, terry, atau flanel. Bentuknya juga beragam, mulai dari lembaran kain sederhana, kain yang dilipat, atau sebagai kain di lapisan dalam pada popok yang bentuknya mirip popok sekali pakai. Kemampuan menyerap cairannya pun berbeda-beda tergantung jenis bahan.

Kelebihan Popok Kain

  • Investasi dalam popok kain mungkin terasa lebih mahal pada pembelian pertama, namun sebetulnya Mama bisa berhemat dalam penggunaan jangka panjang. Popok kain dapat dipakai berulang-ulang.
  • Popok kain terbuat dari bahan yang lebih lembut dan alami, dan mengizinkan kulit Si Kecil untuk “bernapas” lebih lega.
  • Mama dan Si Kecil akan lebih cepat tanggap terhadap kondisi popok yang basah, dan risikonya untuk mengalami ruam popok (diaper rash) menjadi lebih sedikit.
  • Anak-anak yang menggunakan popok kain biasanya lebih siap dalam memulai keterampilan toilet (toilet training), karena mereka bisa merasakan ketidaknyamanan saat kondisi popoknya basah bila buang air.

Kekurangan Popok Kain

  • Popok kain kurang bisa menyerap cairan dibanding popok sekali pakai. Jika tidak segera diganti, maka kondisi basah pada popok akan membuat Si Kecil merasa tidak nyaman, tidur pun terganggu. Kulit yang terkena urine juga bisa mengalami ruam.
  • Penggunaan popok kain biasanya lebih berantakan. Kotornya tidak hanya di popok saja, namun bisa sampai ke selimut dan kain alas. Hal ini bisa menambah kerepotan Mama, baik saat mengganti popok maupun mencuci.
  • Mama perlu usaha yang lebih ekstra dalam hal waktu dan tenaga untuk membersihkan dan mencuci popok kain. Satu popok yang kotor karena urine mungkin masih bisa dikumpulkan dengan popok kotor lainnya dalam satu hari sebelum dicuci, namun popok kotor karena tinja harus segera dibasuh agar noda dan kuman tidak menempel lama.
  • Untuk mencuci popok kain, perlu pemakaian air yang cukup banyak dan detergen khusus bayi yang formulanya ringan untuk mengurangi risiko ruam.

Popok Sekali Pakai
Popok sekali pakai tersedia dalam berbagai ukuran sesuai berat dan bentuk tubuh Si Kecil. Lapisan penyerap yang dipakai bermacam-macam: ada yang dalam bentuk gel, dioksin, polimer, dan mengandung pewarna serta parfum.

Penyerap ini merupakan bahan kimia yang dibuat dalam takaran yang aman digunakan untuk Si Kecil, kecuali jika Si Kecil mempunyai alergi.

Sebagian besar popok sekali pakai yang beredar di pasaran mempunyai lapisan pelindung untuk membatasi cairan yang sudah terserap kembali membasahi kulit bayi.

Kelebihan Popok Sekali Pakai

  • Popok sekali pakai mempunyai lapisan penyerap sehingga popok tidak cepat basah. Dengan ini, Mama tidak perlu segera mengganti popok setiap kali Si Kecil buang air kecil. Risiko untuk terkena ruam popok pun bisa menjadi lebih kecil karena ada lapisan penyerap dan lapisan pelindung.
  • Kemampuan menyerap basah pada popok sekali pakai akan membuat Si Kecil lebih nyaman dalam tidurnya. Mama jadi tidak perlu terlalu sering mengganti popoknya terutama pada waktu tidur malam. Mama dan Si Kecil bisa beristirahat lebih nyenyak.
  • Popok sekali pakai lebih praktis dalam penggunaannya, baik waktu memasang maupun waktu membuang popok kotor. Kepraktisan ini bisa berguna saat Si Kecil bepergian.

Kekurangan Popok Sekali Pakai

  • Dalam jangka panjang, pembelian popok sekali pakai menjadi lebih mahal dibanding popok kain.
  • Risiko Si Kecil terkena ruam popok bisa meningkat jika Mama kelamaan tidak mengganti popok yang sudah terlalu basah.
  • Popok sekali pakai yang sudah kotor tidak bisa dipakai atau didaur ulang, sehingga akan menjadi sampah yang menumpuk pada lingkungan.
  • Anak-anak yang menggunakan popok sekali pakai biasanya lebih lambat dalam kesiapan toilet training. Mereka tidak merasakan ketidaknyamanan dalam hal popok basah, sehingga kurang mencetuskan kesiapan toilet training.

Jika Si Kecil mengalami ruam popok, Mama perlu menilai kembali cara penggunaan popoknya. Apakah Si Kecil alergi terhadap detergen dari popok kain, atau malah alergi terhadap bahan kimia dari popok sekali pakai? Seberapa tanggap Mama dalam mengganti popok yang basah?

Karena semakin lama Si Kecil berada dalam kondisi popok basah, semakin besar risikonya mengalami ruam popok.

Nah, tidak ada yang benar atau salah dalam memilih jenis popok yang baik untuk Si Kecil. Keputusannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, ya, Ma!

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
2
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Nikmati Perjalanan Kehamilan Bersama Bumil Lainnya

Gabung dan temui teman, tips, dan cerita inspiratif di komunitas Hallobumil untuk lewati masa hamil dengan penuh dukungan
image