Penyebab Mimpi Buruk Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/De_SSv9jsaT6J7B7PhpDJ/original/543week-145-mimpi-buruk-saat-hamil-penyebab-dan-cara-mengatasinya.jpg)
Anindita Budhi, S.Psi
Bermimpi adalah fenomena normal yang bisa dialami siapa saja. Meski tidak selalu mimpi indah, sebagian orang kadang mengalami mimpi buruk dan terbangun dengan perasaan cemas atau takut. Meski mimpi buruk umum terjadi, tetapi jika Mama mengalaminya ketika masa kehamilan, bisa jadi persoalan berbeda.
Mengapa demikian? Mari simak penjelasan tentang mimpi buruk saat hamil berikut ini.
Penyebab Mimpi Buruk Saat Hamil
Tentu Mama menyadari betapa pikiran manusia sangat kompleks. Sudah banyak penelitian yang dilakukan para ahli untuk memahami dan mengartikan mimpi. Namun, belum ada bukti ilmiah yang mampu menjelaskan secara detail mengapa kita bisa memiliki mimpi tertentu, termasuk mimpi buruk.
Meski demikian, para ahli sepakat bahwa imajinasi yang muncul saat tidur adalah hasil pemikiran, ingatan, kecemasan, dan semua isi kepala manusia. Itulah mengapa Mama bisa bermimpi indah atau mimpi buruk.
Dalam perbendaharaan kosakata bahasa Inggris, istilah “dream” mengacu pada pengalaman mimpi yang positif atau bahagia. Sementara, “nightmare” disematkan pada pengalaman mimpi buruk, seram, membuat takut, atau sedih.
Ketika Mama tengah mengandung, perubahan fisik dan emosi selama kehamilan berpengaruh pula pada perubahan perilaku tidur. Malah tak jarang membuat jadwal dan pola tidur terganggu, yang akhirnya menyebabkan mimpi buruk. Beberapa alasan yang menyebabkan ibu hamil mengalami mimpi buruk adalah:
1. Perubahan Hormon
Perubahan kadar hormon secara drastis pada tubuh ibu hamil ternyata bisa jadi salah satu penyebab mimpi buruk kerap mampir. Salah satunya hormon kortisol yang meningkat sejak Mama positif hamil dan mencapai puncak saat persalinan.
Hormon ini boleh jadi bertanggung jawab memicu bagian otak tertentu sehingga tercipta bayangan aneh atau menakutkan saat Mama tidur.
2. Kecemasan
Penyebab mimpi buruk saat hamil lainnya adalah kecemasan. Sebenarnya, ibu hamil mengalami kecemasan itu normal. Ada banyak sekali alasan yang memperkuat mengapa Mama merasa cemas selagi mengandung. Mulai dari kesehatan Si Kecil, proses persalinan, hingga kesehatan diri sendiri.
Namun, saat Mama kewalahan mengelola kecemasan, hal ini bisa berdampak pada kualitas tidur. Akhirnya, muncul banyak pikiran dan emosi negatif yang dapat memuncak menjadi mimpi buruk.
3. Masalah Tidur
Ketika Mama punya masalah tidur, Mama cenderung bermimpi buruk. Memang kesulitan tidur tak lepas dari perubahan hormon, fisik tubuh, atau tekanan pada bagian perut. Kemungkinan besar Mama pun kerap bangun saat tengah malam sehingga sulit tidur nyenyak. Hal ini kerap terjadi pada trimester kedua.
Apa yang Bisa Mama Lakukan?
Perubahan hormon maupun fisik tubuh selama hamil jelas tidak bisa dihindari. Mau tak mau Mama harus menghadapi mimpi buruk yang sesekali muncul. Jika Mama tipe orang yang mudah melupakan mimpi buruk saat terjaga dari tidur, tentu isu ini bukan masalah besar.
Namun, jika mimpi buruk itu terus terbayang-bayang, maka bisa memicu kecemasan dan stres. Padahal, dua hal tersebut tidak bagus bagi kesehatan diri Mama sekaligus Si Kecil dalam kandungan. Coba lakukan beberapa tips berikut supaya bisa mengurangi frekuensi mimpi buruk pada malam-malam berikutnya.
1. Coba Telusuri Penyebabnya
Cari tahu mengapa mimpi buruk terus berulang. Jangan-jangan karena Mama terlalu mencemaskan banyak hal. Bicara pada pasangan soal kecemasan dan ketakutan akan membantu Mama lebih lega sekaligus bisa tidur lebih nyenyak tanpa terbebani pikiran ini itu.
2. Fokus Juga pada Kesehatan Diri
Makan makanan bergizi, cukup minum air, dan olahraga rutin di sela aktivitas harian akan membantu tubuh Mama lebih bugar. Saat itu terjadi, Mama pun bisa tidur lebih cepat dan pulas sehingga peluang mengalami mimpi buruk pun menipis.
Imbasnya, tumbuh kembang Si Kecil pun berlangsung optimal jika kesehatan Mama dalam kondisi prima.
3. Relaksasikan Pikiran dan Tubuh
Stres dan cemas bukanlah kombinasi bagus untuk kesehatan Mama dan Si Kecil. Maka, merelaksasikan pikiran dan tubuh selama kehamilan jelas perlu.
Jadwalkan olahraga rutin, yoga, meditasi, maupun sekadar mendengarkan musik atau membaca buku. Tubuh relaks, pikiran tenang, tidur Mama pun lebih berkualitas.
Coba bersikap realistis dengan semua pengalaman kehamilan yang Mama alami, termasuk mimpi buruk. Pada akhirnya, mimpi buruk hanyalah mimpi saat Mama tidak memaknainya berlebihan. Semua belum tentu terjadi, maka jangan bebani pikiran dan tubuh dengan memikirkan hal yang tidak perlu.
Lebih baik, berusahalah bersikap santai, berpikir positif, dan nikmati setiap momen kehamilan ini. Ingat bahwa Mama yang bahagia akan membuat Si Kecil dalam kandungan merasakan hal serupa.
14 week, kalo diraba saat berbaring posisi telentang sudah t tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, terima kasih atas sharingnya ya Ma. Semoga Mama sehat selalu ya Ma. :) ^sr
- 0
Hai Ma, bersin dapat menjadi pertanda akan mengalami flu setelahnya, sebaiknya perbanyak istirahat, jaga asupan nutrisi Mama agar tetap baik agar terhindar dari sakit. :) ^sr
- 0
perut kencang keluar bercak darah setiap BAK dan mulai mulas tampilkan selengkapnya