Penyebab Keguguran
:strip_icc():format(webp)/hb-article/Bz1fLWn-pHqGn0w8sw1ux/original/0torch-penyebab-keguguran-berulang.jpg)
dr. Theresia Rina Yunita
Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus” adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia 20 minggu kehamilan atau berat bayi kurang dari 500 g (ketika Si Kecil belum dapat hidup di luar kandungan). Angka kejadian aborsi meningkat dengan bertambahnya usia dan terdapatnya riwayat aborsi sebelumnya. Proses abortus dapat berlangsung secara:
1. Spontan/alamiah (terjadi secara alami, tanpa tindakan apapun)
2. Buatan/sengaja (aborsi yang dilakukan secara sengaja),
3. Terapeutik/medis (aborsi yang dilakukan atas indikasi medik karena terdapatnya suatu permasalahan atau komplikasi).
Penyebab abortus spontan bervariasi meliputi infeksi, faktor hormonal, kelainan bentuk rahim, faktor imunologi (kekebalan tubuh), dan penyakit dari Mama. Penyebab abortus pada umumnya terbagi atas faktor Si Kecil dan faktor Mama.
Faktor Si Kecil. Pada umumnya abortus spontan yang terjadi karena faktor Si Kecil disebabkan karena terdapatnya kelainan pada perkembangan Si Kecil [seperti kelainan kromosom (genetik)], gangguan pada ari-ari, maupun kecelakaan pada Si Kecil. Frekuensi terjadinya kelainan kromosom (genetik) pada triwulan pertama berkisar sebesar 60%.
Faktor Mama. Beberapa hal yang berkaitan dengan faktor Mama yang dapat menyebabkan abortus spontan adalah faktor genetik orangtua yang berperan sebagai carrier (pembawa) di dalam kelainan genetik; infeksi pada kehamilan seperti herpes simpleks virus, cytomegalovirus, sifilis, gonorrhea; kelainan hormonal seperti hipertiroid, kencing manis yang tidak terkontrol; kelainan jantung; kelainan bawaan dari rahim, seperti rahim bikornu (rahim yang bertanduk), rahim yang bersepta (memiliki selaput pembatas di dalamnya) maupun parut rahim akibat riwayat kuret atau operasi rahim sebelumnya. Mioma pada rahim juga berkaitan dengan angka kejadian aborsi spontan.
Faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya abortus adalah:
1. Usia Mama yang lanjut
2. Riwayat kehamilan sebelumnya yang kurang baik
3. Riwayat infertilitas (tidak memiliki anak)
4. Adanya kelainan atau penyakit yang menyertai kehamilan
5. Infeksi (cacar, toxoplasma, dll)
6. Paparan dengan berbagai macam zat kimia (rokok, obat-obatan, alkohol, radiasi)
7. Trauma pada perut atau panggul pada 3 bulan pertama kehamilan
8. Kelainan kromosom (genetik)
Faktor Papa. Faktor Papa yang mempengaruhi terjadinya abortus ialah kelainan sperma.
Tanda dan Gejala
1. Nyeri perut bagian bawah
2. Keram pada rahim
3. Nyeri pada punggung
4. Perdarahan dari kemaluan
5. Pembukaan leher rahim
6. Pengeluaran Si Kecil dari dalam rahim
Pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan USG, pemeriksaan darah, dan pemeriksaan hormonal kadar B-hCG. Pemeriksaan untuk mencari penyebab abortus spontan dengan menggunakan USG atau kadar B-hCG selama 1-2 bulan berikutnya. Sesudah mengalami abortus, Mama dianjurkan jangan hamil dulu selama 3 bulan kemudian (jika perlu gunakan kontrasepsi kondom atau pil).
hallo, beberapa hari tulang ekor suka sakit sekali itu knpa tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, terima kasih atas responnya ya dan jangan lupa untuk share juga ya. :) ^sm
- 0
8 Minggu udh ngerasa ada yng gerak2 d perut itu hal yng waja tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Ma, sebenarnya janin sudah dapat bergerak dari usia 8 minggu. Hal ini dapat berbeda pada setiap orangnya tergantung dari kepekaan ibu hamil. Sehingga Mama tidak perlu khawatir ya. :) ^sr
- 0
ternyta stelah baca koment, saya gk sendiri ya, masih sering tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, flek yang terjadi selama hamil normal ya. Selama darah yang keluar sedikit, tidak berlangsung lama, dan tidak disertai dengan kram perut. Hal itu karena kelelahan atau stress. Jika berlangsung lama bisa segera konsultasi dokter ya. :) ^sm
- 0
hamil 4 bulan keluar keputihan yg banyak bahaya?
Hai Mama, keputihan saat hamil itu hal yang normal ya karena dipengaruh oleh faktor hormonal saat hamil. Keputihan yang dikhawatirkan biasanya diiringi dengan rasa gatal, berbau dan berwarna pekat atau Mama dapat berkonsultasi dengan dokter ya. :) ^sm