Manfaat Mendengarkan Musik bagi Bayi dalam Kandungan
:strip_icc():format(webp)/hb-article/4dQq5bjl6P8dFuJzmNNMy/original/570week-253-manfaat-mendengarkan-musik-saat-hamil-bagi-bayi.jpg)
Anindita Budhi, S.Psi
Musik kerap menjadi ‘terapi’ untuk mengobati berbagai kondisi fisik dan kesehatan mental selama kehamilan. Bagi ibu hamil, musik dapat meningkatkan kualitas tidur, membantu mengelola stres dan kecemasan selama kehamilan maupun saat persalinan, hingga menurunkan tekanan darah sehingga lebih relaks.
Di sisi lain, muncul beberapa penelitian yang fokus mempelajari bagaimana manfaat mendengarkan musik saat hamil bagi tumbuh kembang Si Kecil. Bahkan, lahir istilah Mozart effect, yakni Si Kecil yang diperdengarkan pada sonata K448 milik Mozart selama 10 menit akan memiliki kecerdasan tinggi.
Itulah mengapa Mama dapat menemukan dengan mudah rekaman audio atau playlist lagu berisi musik klasik yang diklaim bisa membuat bayi lebih cerdas. Sayangnya, belum ada data ilmiah terbaru yang dapat mendukung pernyataan itu. Namun, fakta itu tak memupus manfaat memperdengarkan musik bagi Si Kecil.
Serba-serbi mendengarkan musik bagi Si Kecil dalam kandungan
Mama mungkin bingung, benarkah Si Kecil bisa mendengarkan dan merespons suara musik selagi ia berada dalam rahim? Padahal, ada banyak penghalang yang membuat suara lagu hanya sayup-sayup terdengar, seperti cairan ketuban, plasenta, otot rahim, hingga jaringan tubuh sekitar rahim Mama.
Faktanya, Si Kecil mulai dapat merespons musik pada usia kehamilan 30 minggu. Organ pendengaran Si Kecil sudah berfungsi baik sehingga mampu merespons stimulasi musik yang diperdengarkan dengan suara pelan.
Di sisi lain, detak jantung Si Kecil dapat meningkat saat Mama mendengarkan musik berirama cepat, dan melambat ketika Mama mendengarkan musik bertempo lambat dan menenangkan.
Penelitian juga mengungkapkan bahwa Si Kecil punya kemampuan mengingat suara dan musik yang ia dengar dalam rahim Mamanya. Ia dapat mengingat suara tersebut sejak lahir di dunia hingga berusia 4 minggu.
Menariknya, Si Kecil yang baru lahir dapat mengenali suara Mamanya alih-alih suara orang asing. Ini tentu menjelaskan mengapa Si Kecil bisa segera tenang dalam dekapan Mama ketimbang orang lain.
Perhatikan ini saat memperdengarkan musik pada Si Kecil
Lalu, apakah ada hal penting yang perlu Mama perhatikan saat hendak memperdengarkan musik pada Si Kecil? Mari simak poin-poin berikut.
1. Tidak perlu peralatan canggih
Penelitian mengungkapkan, penggunaan alat canggih seperti pregnancy music belts tidak membawa manfaat lebih bagi tumbuh kembang janin.
Para ahli juga sepakat bahwa ibu hamil sebaiknya tidak mengarahkan langsung earphone atau headphone di perut. Cara ini rupanya berisiko bagi pendengaran janin, terlebih jika volume suara cukup tinggi.
2. Berbicara, bernyanyi, dan membaca pilihan terbaik
Janin merespons bunyi-bunyian lebih baik jika frekuensi suara itu kurang dari 500 Hz. Adapun frekuensi suara wanita sekitar 225 Hz. Suara Mama adalah stimulasi terbaik untuk mematangkan organ pendengaran Si Kecil selama masa kehamilan.
Berbicara, bernyanyi, atau membacakan buku pada janin bukan hanya merangsang pendengarannya, tetapi juga membantu Mama membangun kelekatan dengan Si Kecil sedini mungkin.
3. Tidak harus musik klasik
Para ahli sepakat bahwa musik bernada sederhana ideal untuk Si Kecil. Namun, sepanjang Mama menyukai dan menikmati musik tertentu, boleh-boleh saja diperdengarkan pada Si Kecil.
Hanya saja, mendengarkan musik dengan irama menghentak dan cepat dalam durasi panjang dapat memunculkan stres pada Si Kecil. Musik dengan alunan nada menenangkan dan membuat Mama relaks bisa jadi pilihan terbaik.
4. Libatkan Papa
Minta Papa juga sering-sering mendampingi Mama saat memperdengarkan musik pada Si Kecil. Sembari ngobrol dan mengusap perut Mama, ini jadi momen tepat untuk meningkatkan bonding antara Papa dan Si Kecil sejak dalam kandungan.
Kehamilan adalah waktu terbaik untuk membangun keterikatan dan keintiman dengan Si Kecil secara eksklusif. Kuncinya adalah keseimbangan, bagaimana Mama mendengarkan musik yang disukai pada periode waktu tertentu untuk membangun mood positif. Saat Mama happy, pasti Si Kecil juga merasakan hal sama.
apakah suntik saat catin dan sekarang suntik tetanus saat ha tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, pada dasarnya, vaksin tetanus yang diberikan saat sebelum menikah dan saat hamil sama saja, namun mungkin saja berbeda merk atau kandungan zat tambahannya. Sehingga hal tersebut perlu dikonsultasikan dengan dokter ya Ma. :) ^sr
- 0
Hai Ma, untuk janin yang cegukan tersebut biasanya disebabkan oleh janin yang sedang melatih pernapasannya. Untuk menenangkan janin yang cegukan, Mama dapat usap lembut bagian perut Mama yang terasa berkedut/bergetar ya. Sehat selalu Ma :) ^sr
- 0
kalo usia 25 minggu janin kdg aktif kdng tidak pdhl djj norm tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, gerakan janin yang berkurang bisa karena usia kehamilan saat ini ukuran janin udah semakin besar jadi gak leluasa untuk bergerak atau ruang geraknya terbatas. Selama tidak ada keluhan lain, tidak perlu dikhawatir ya Ma. :) ^lm
- 0
apakah momentar ini bisa sperti keluhan yg saya rasakan dlm tampilkan selengkapnya
Hai Mama, mohon maaf Mima tidak mengerti pertanyaan yang Mama maksudkan. Mohon untuk diinformasikan kembali pertanyaan yang Mama maksudkan yaa. :) ^sr