Kram Otot Saat Hamil, Penyebab dan Cara Mengatasinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/wm-gvmtx_i-eZyn9WmCky/original/0kram-kaki-saat-hamil-ini-solusinya.jpg)
dr. Indira Dewi Iriani
Apakah Mama pernah mengalami kram pada tungkai bawah atau kaki saat hamil? Tenang saja, Mama tidak sendiri. Setengah dari populasi ibu hamil pernah merasakan hal tersebut.
Menurut American Pregnancy Association, kram otot adalah kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba, disertai dengan nyeri tajam.
Pada ibu hamil, kram otot umumnya menyerang tungkai bawah terutama betis serta kaki. Kram dapat terjadi kapan saja, tetapi sebagian besar ibu hamil lebih sering mengeluhkan kram pada malam hari.
Ibu hamil biasanya mulai mengalami kram pada awal trimester kedua, dan bisa bertambah berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan menuju trimester ketiga. Kram yang datang menyerang tentu saja membuat Mama merasa tidak nyaman, mengganggu aktivitas, dan mengurangi kualitas tidur.
Penyebab Kram Otot Saat Hamil
Penyebab pasti dari kram otot saat hamil belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan kram, di antaranya:
- Kelelahan otot, terutama tungkai bawah.
- Berkurangnya suplai darah ke bagian otot yang kram.
- Penekanan pada saraf tungkai.
- Kurang pemanasan dan peregangan sebelum berolahraga.
- Kekurangan mineral dan vitamin (kalsium, magnesium, kalium, atau vitamin B).
- Dehidrasi.
- Kondisi medis lainnya.
Cara Mengatasi Kram Otot yang Datang Menyerang
Saat kram otot terjadi, Mama tidak perlu panik. Tariklah napas dalam-dalam dan tenangkan diri. Menurut National Childbirth Trust (NCT), Mama harus segera menerapkan hal-hal ini jika terkena kram otot:
1. Peregangan
Regangkan otot yang kram dengan cara meluruskan tungkai. Mungkin awalnya akan terasa bertambah nyeri, tetapi nyeri tersebut akan menghilang perlahan ketika Mama meregangkan otot tersebut.
2. Pijat
Pijatlah otot yang kram tersebut dengan perlahan. Jika perlu, Mama bisa mengompres bagian yang kram dengan air hangat.
3. Berjalan Perlahan-lahan
Jika kram terjadi saat tidur malam, setelah melakukan peregangan dan pemijatan pada otot yang kram, Mama dapat mencoba berjalan perlahan untuk membantu tungkai kembali normal. Saat berbaring, sebaiknya Mama meninggikan sedikit posisi tungkai dengan ganjalan bantal.
Tips Mencegah Kram Otot Saat Hamil
Kram dapat terjadi berulang dan berpotensi mengganggu aktivitas Mama. Berikut beberapa tips untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kram:
- Menghindari posisi duduk dengan kaki menyilang atau berdiri terlalu lama. Jika Mama terpaksa harus duduk dalam jangka waktu yang lama, lakukan peregangan dengan cara memutar pergelangan kaki dan menggerak-gerakkan jari kaki setiap setengah jam.
- Melakukan olahraga ringan, seperti yoga, senam, berjalan kaki, atau jogging. Konsultasi dulu dengan dokter untuk mencari tahu olahraga apa saja yang sesuai dengan kondisi kesehatan Mama. Ingatlah untuk melakukan peregangan terlebih dahulu sebelum berolahraga.
- Melakukan peregangan tungkai sebelum tidur juga dapat membantu mencegah kram.
- Mandi air hangat sebelum tidur dapat membantu melemaskan otot agar tidak mudah kram.
- Menggunakan alas kaki yang nyaman dan dapat menyokong beban tubuh. Sebaiknya tidak memakai sepatu atau sandal yang memiliki hak, apalagi hak tinggi dan tipis.
- Minum air putih yang cukup, minimal delapan gelas per hari.
- Mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium (seperti susu, yoghurt, keju), magnesium (seperti pisang), dan vitamin B. Jika sulit memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral hanya dari makanan, Mama bisa mengonsumsi susu kehamilan atau suplemen. Berkonsultasilah terlebih dulu dengan dokter.
Kapan Perlu ke Dokter?
Apabila kram tidak membaik setelah melakukan tips di atas, atau malah bertambah sering, sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memeriksa lebih lanjut kondisi kesehatan Mama untuk kemudian memberikan saran terbaik.
Selain itu, jika kram disertai dengan adanya pembengkakan, kemerahan, atau perubahan struktur kulit, jangan segan-segan untuk segera mencari pertolongan ke tenaga medis.
dok bagaimana mengetahui ketebalan perut kita? aku udah 17 M tampilkan selengkapnya
- 0
dok aku sring tangan ya kebas dan kesemutan,leher suka sakit tampilkan selengkapnya
- 0
aku juga 17 minggu sering merasakan gerakan tapi hanya sekal tampilkan selengkapnya
- 1
Hai Mama, gerakan janin ya, Mama sudah mulai bisa merasakan gerakan janin setelah usia 16-22 minggu, tapi ada juga yang baru ngerasain waktu usia hamil 25 minggu. Hal ini disebabkan oleh ketebalan kulit perut dan sensitivitas Mama sendiri.:) ^lm
- 2
maaf saya mau tanya nih kenapa di trimester kedua belum ada tampilkan selengkapnya
Hai Mama, biasanya Mama mulai bisa merasakan gerakan janin setelah usia 16-22 minggu, tapi ada juga yang baru ngerasain waktu usia hamil 25 minggu. Hal ini disebabkan oleh ketebalan kulit perut dan sensitivitas Mama sendiri ya :) ^ak