Jantung Berdebar Kencang Saat Hamil, Bahayakah?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/DoYEUyZAYZ15Fy_OLsx4R/original/722week-94-jantung-berdebar-kencang-saat-hamil-bahayakah.jpg)
dr. Junita Tarigan
Kehamilan akan menimbulkan banyak perubahan pada diri Mama. Selain perut yang terlihat semakin membesar, beberapa perubahan yang tidak disadari juga terjadi. Salah satunya adalah peningkatan jumlah darah dalam tubuh.
Peningkatan jumlah darah dalam tubuh akan turut meningkatkan denyut nadi sampai maksimal 25 persen dari keadaan normal (pada saat sebelum kehamilan).
Ketahui juga bahwa peningkatan denyut nadi ini timbul akibat detak jantung yang semakin meningkat. Mama pun akan merasakan debar jantung yang cepat dan kencang.
Kehamilan Akan Memengaruhi Jantung
Keberadaan janin dalam kandungan akan membuat jantung harus bekerja lebih cepat. Selain itu, untuk memenuhi kecukupan asupan makanan bagi janin dalam kandungan, jantung juga mesti bekerja ekstra.
Sebagai contoh, pada trimester ketiga denyut jantung Mama akan bertambah 10-20 kali pada setiap menitnya.
Keadaan tersebut kerap kali mengakibatkan abnormalitas tertentu yang sering berkomplikasi menjadi gangguan irama jantung (aritmia).
Penyebab Peningkatan Denyut Jantung
Beberapa penyebab dari peningkatan denyut jantung ini adalah:
- Kecemasan dan stres
- Efek dari peningkatan aliran darah
- Efek makanan atau minuman yang dikonsumsi, misalnya kopi
- Obat-obatan untuk keluhan alergi dengan kandungan pseudoephedrine
- Gangguan jantung yang telah ada sebelum kehamilan, seperti hipertensi pulmonal atau gangguan arteri koroner
- Gangguan jantung pada kehamilan sebelumnya
- Penyakit lainnya seperti penyakit kelenjar tiroid
Pada keadaan tertentu, gangguan jantung saat kehamilan sangat susah dipastikan karena gejalanya dapat menyerupai gejala selama kehamilan seperti kelelahan, bengkak seluruh tubuh, dan sesak napas.
Kapan Mama Harus Menghubungi Dokter?
Selama kehamilan Mama akan menjalani kontrol rutin, terutama menjelang hari taksiran persalinan. Namun, jika Mama mengalami detak jantung yang semakin cepat dan terasa semakin sering dan lama, segeralah menghubungi Dokter.
Beberapa gejala lainnya yang menyertai peningkatan detak jantung yang perlu segera dikonsultasikan ke Dokter adalah:
- Sulit bernapas
- Nyeri dada
- Batuk darah
- Denyut nadi yang tidak teratur
- Sesak napas tanpa adanya aktivitas berat
Untuk memastikan penyebab utama peningkatan detak jantung pada Mama, Dokter akan melakukan wawancara untuk mengetahui keluhan lainnya.
Lalu setelah melakukan pemeriksaan fisik, Dokter akan menyarankan Mama untuk menjalani beberapa pemeriksaan penunjang seperti elektrokardiografi untuk memastikan aktivitas listrik jantung atau monitor Holter untuk memastikan irama jantung selama 24-48 jam, serta beberapa pemeriksaan darah.
Efek Peningkatan Detak Jantung pada Si Kecil
Jika Mama mengalami peningkatan detak jantung selama kehamilan tanpa adanya gejala pemberat lainnya, ini merupakan proses yang normal. Pada umumnya, keadaan seperti ini juga tidak menimbulkan masalah khusus pada Si Kecil.
Namun, apabila peningkatan detak jantung disertai dengan keluhan pemberat lainnya, hal ini dapat menimbulkan risiko terjadinya kematian secara tiba-tiba.
Peningkatan detak jantung selama kehamilan bisa merupakan hal yang normal dan terjadi akibat perubahan pada kehamilan. Akan tetapi, kondisi ini juga dapat menunjukkan adanya kelainan pada tubuh Mama. Sebaiknya Mama segera berkonsultasi ke Dokter jika peningkatan detak jantung ini disertai dengan keluhan lainnya yang mengganggu.