Hal-Hal yang Tidak Disukai Janin dalam Kandungan
:strip_icc():format(webp)/hb-article/t2-aQ4DvFrZq3mBD-AkL5/original/746week-17-hal-hal-yang-tidak-disukai-janin-dalam-kandungan-1.jpg)
dr. Indria Sari
World Health Organization (WHO) berpendapat bahwa kesehatan Mama, baik fisik maupun emosional, sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan optimal janin dalam kandungan.
Hal-hal yang dapat menunjang pertumbuhannya akan disukai oleh si Kecil. Begitu pula sebaliknya, hal-hal yang dapat mengganggu pertumbuhannya, tidak disukai oleh si Kecil.
Apa saja hal-hal yang tidak disukai oleh janin dalam kandungan? Yuk, kita bahas, Ma!
1. Kurang Memperhatikan Asupan Nutrisi
Apabila Mama kurang memperhatikan porsi, jenis, dan kebersihan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, hal ini dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin dalam kandungan.
Porsi makanan yang berlebih dapat menyebabkan berat badan naik tidak terkendali. Begitupun, porsi makanan yang kurang memadai membuat Mama dan si Kecil tidak tercukupi kebutuhan energi dan nutrisinya.
Selanjutnya, jenis makanan yang kurang beragam dapat membuat Mama kekurangan nutrisi tertentu yang penting selama hamil. Sedangkan makanan yang kurang terjaga kebersihannya bisa membuat Mama jatuh sakit seperti diare dan muntah, yang dapat mengakibatkan dehidrasi dan tentunya berbahaya bagi si Kecil.
Oleh karena itu, pastikan Mama mengonsumsi makanan sesuai pedoman gizi seimbang, tidak berlebihan namun juga tidak kurang, serta selalu terjaga kebersihannya.
2. Asap Rokok dan Alkohol
Asap rokok dan alkohol adalah dua zat yang dapat mengganggu pertumbuhan janin dalam kandungan. Si Kecil yang terpapar kedua zat ini sejak dalam kandungan berisiko lahir dengan berat badan rendah, dan kelak juga rentan mengalami gangguan tumbuh kembang dan belajar.
Karena itulah, paparan asap rokok (baik aktif maupun pasif) dan konsumsi alkohol harus dihindari sama sekali selama hamil. Jika Mama atau Papa terbiasa mengonsumsi kedua zat ini, berkonsultasilah dengan dokter agar dapat dibantu untuk berhenti. Semakin cepat berhenti maka semakin baik.
3. Kegiatan yang Berisiko
Salah satu hal yang tidak disukai janin dalam kandungan adalah kegiatan yang berisiko.
Ya, pada saat hamil, Mama perlu menyesuaikan kegiatan agar tetap aman dan nyaman untuk Mama serta si Kecil. Ada beberapa kegiatan yang sebaiknya tidak dilakukan oleh ibu hamil, seperti membersihkan pasir kucing dan menggunakan bahan pembersih yang terlalu kuat atau pestisida (misalnya, semprotan nyamuk).
Hindari melakukan kegiatan tersebut atau mintalah orang lain untuk menggantikan Mama melakukannya. Begitupun, jika Mama bekerja dan ada kemungkinan terpapar dengan kuman penyakit atau radiasi (misalnya, pada tenaga kesehatan atau peneliti).
Mama perlu membicarakan hal ini dengan kolega atau atasan, supaya Mama dapat menyusun strategi bekerja yang tetap aman bagi kehamilan.
4. Tidak Kontrol Teratur
Melakukan kontrol kehamilan sangat penting bagi setiap ibu hamil. Sebisa mungkin Mama segera melakukan kontrol setelah mengetahui bahwa diri Mama hamil, kemudian diulang sesuai dengan anjuran dokter.
Dengan melakukan kontrol hamil, dokter dapat memantau kesehatan Mama dan si Kecil dari waktu ke waktu. Hal ini termasuk status gizi, penyakit akut dan kronis, serta berbagai komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan.
Dengan data-data ini, dokter dapat menentukan tindak lanjut apa yang diperlukan agar Mama dan si Kecil tetap sehat selama masa kehamilan. Jadi, pastikan Mama tidak melewatkan sesi kontrol kehamilan, ya.
5. Stres Berlebihan
Stres yang berlebih dan berlarut-larut juga merupakan hal yang tidak disukai janin dalam kandungan.
Ada banyak hal yang dapat menimbulkan kekhawatiran atau ketidaknyamanan selama hamil, misalnya mual muntah, nyeri pinggang, cepat lelah, dsb. Kondisi ini terkadang juga ditambah dengan kekhawatiran tentang biaya persalinan, cuti pekerjaan, perawatan dan pengasuhan anak, dst.
Cobalah mengindentifikasi hal-hal yang mengganggu Mama satu per satu, untuk kemudian dicari solusinya. Bicarakan juga dengan Papa agar Papa dapat lebih memahami kondisi Mama dan lebih termotivasi untuk memberikan bantuan serta dukungan.
Yang terpenting, selalu berpikir positif dan usahakan tidak terlalu larut dengan hal-hal yang dapat membuat Mama stres. Semangat ya, Ma!