Hal-Hal yang Perlu Diketahui Seputar Operasi Caesar
:strip_icc():format(webp)/hb-article/RktmKQnbKbXFFIq3MvVBe/original/616week-385-hal-hal-yang-perlu-diketahui-seputar-operasi-caesar.jpg)
dr. Venny Beauty
Saat menjelang masa akhir kehamilan, Mama akan diinformasikan mengenai proses persalinan dan apa saja yang perlu dipersiapkan. Jika dokter menilai persalinan secara normal memiliki risiko besar, dokter akan menyarankan untuk melahirkan secara operasi Caesar.
Operasi Caesar adalah prosedur persalinan yang dilakukan dengan cara operasi, yaitu dengan menyayat dinding perut dan dinding rahim untuk mengeluarkan Si Kecil dari dalam rahim.
Dahulu, prosedur operasi ini dilakukan untuk menolong bayi-bayi yang ibunya sedang kritis sehingga tidak dapat melahirkan normal. Kemudian berkembang dan dilakukan untuk menolong ibu hamil atau bayi di dalam kandungan yang mengalami komplikasi saat persalinan.
Kapan Disarankan untuk Operasi Caesar?
Operasi Caesar dilakukan jika dokter menilai bahwa proses persalinan normal akan atau telah mengalami penyulit, sehingga bayi harus dilahirkan dengan proses operasi.
Operasi Caesar dapat mulai direncanakan sejak awal, pertengahan, atau saat muncul komplikasi menjelang waktu melahirkan. Dokter akan mempertimbangkan operasi Caesar apabila Mama memiliki kondisi berikut:
- Kelainan Panggul pada Mama
Pada Mama dengan panggul sempit, kepala Si Kecil sulit masuk ke dalam rongga panggul sehingga persalinan akan lama dan membahayakan Si Kecil. Oleh karena itu, biasanya mereka dianjurkan untuk menjalani operasi Caesar. - Kelainan Posisi Bayi
Jika Si Kecil dalam posisi sungsang atau melintang dan tidak berhasil diubah posisinya, maka operasi Caesar dapat menjadi pilihan untuk persalinan. - Kelainan Letak Plasenta
Apabila plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir, dokter akan menganjurkan persalinan Caesar. Sebab jika persalinan dilakukan secara normal, akan berisiko perdarahan. - Gawat Janin
Jika pemeriksaan janin menunjukkan bahwa janin dalam kondisi mengkhawatirkan, dokter akan menganjurkan untuk segera dilakukan operasi. - Hambatan Jalan Lahir
Pada ibu hamil dengan mioma rahim yang besar, tumor, atau infeksi pada kemaluan yang dapat menghambat proses persalinan, maka operasi perlu untuk dilakukan. - Riwayat Operasi Caesar Sebelumnya
Mama memang bisa melahirkan normal setelah sebelumnya melahirkan secara Caesar, tergantung kondisi Mama dan janin. Namun, dalam beberapa kasus dokter akan lebih merekomendasikan operasi Caesar. - Kondisi Kesehatan Mama
Pada Mama dengan kondisi kesehatan tertentu yang dapat membuat persalinan normal menjadi berbahaya, misalnya tekanan darah tinggi, dokter mungkin akan menyarankan operasi Caesar.
Seperti Apakah Proses Operasi Caesar?
Proses operasi Caesar dimulai dari pembiusan, membuat sayatan sekitar 10-15 cm di garis perut bawah, mengeluarkan bayi, kemudian menutup kembali rahim dengan jahitan.
Sebelum operasi, Mama akan dibius lokal sehingga tubuh bagian bawah akan mati rasa, namun Mama tetap akan terjaga selama operasi dan dapat berinteraksi dengan sekitar. Pembiusan ini dilakukan dengan cara epidural atau spinal dengan menyuntikkan obat ke sumsum tulang belakang.
Dokter akan membuat sayatan horizontal di bagian bawah perut, hingga ke rongga perut dan rahim. Dalam rahim akan tampak bayi yang masih terbungkus selaput ketuban.
Kemudian bayi dikeluarkan dari rahim, dipotong tali pusatnya dan dirangsang untuk menangis. Dokter lalu akan mengeluarkan plasenta di dalam rahim. Setelah itu, sayatan di rahim dan perut akan ditutup kembali dengan jahitan.
Apa Risiko dari Operasi Caesar?
Walaupun cukup aman untuk Mama dan Si Kecil, operasi Caesar pun memiliki risiko seperti operasi lainnya. Pada Mama yang pernah menjalani operasi sebelumnya atau memiliki kondisi medis tertentu, dapat berisiko mengalami perdarahan, infeksi, bekuan di pembuluh darah, bahkan kematian.
Masa pemulihan pasca operasi Caesar cenderung lebih lama dibandingkan persalinan normal. Biasanya Mama yang melahirkan dengan operasi Caesar akan berada di rumah sakit selama 3-5 hari sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.
Meskipun Mama tidak merasakan nyeri saat persalinan Caesar, rasa nyeri dapat terasa setelah operasi dan bisa berlangsung lebih lama dibandingkan yang melahirkan secara normal. Mama akan diberikan obat pereda nyeri untuk mengurangi nyeri akibat luka operasi ini.
Sebagian orang berpikir bahwa melahirkan secara operasi Caesar terasa kurang merasakan sebagai ibu. Hal ini tidaklah benar. Normal ataupun Caesar, keduanya merupakan proses melahirkan yang berisiko. Jadi, melahirkan secara Caesar tidak membuat Mama berbeda dengan yang melahirkan secara normal.
besok sudah waktunya operasi Caesar yg ke 3kali + steril di tampilkan selengkapnya
- 0
anak pertama lahir normal tapi H-2 HPL.Nah sekarang anak ke tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, Aamin dan semoga sehat ya untuk Mama dan Si Kecil. Tetap semangat ya Ma :) ^aw
- 0

pengen bngt lahiran normal tp palah daya q yg harus d SC k 2 tampilkan selengkapnya
- 1
Hai Mama, Aamiin ya Ma. Semoga Mama dan janin tetap sehat dan diberikan kelancaran sampai proses persalinan ya Ma. :) ^sr
- 0
hari ini masuk 38 minggu bismillah semoga persalinan lancar tampilkan selengkapnya
- 3
Hai Mama, Aamiin ya Ma. Semoga Mama dan janin tetap sehat dan diberikan kelancaran sampai proses persalinan ya Ma. :) ^sr
- 0
mohon do'anya ya, 3 hari lagi. saya akan melahirkan seca tampilkan selengkapnya