Mual Muntah Saat Hamil Muda? Ini Penyebab dan Solusinya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/9VBrLwUW-_XGybUVCD5R3/original/d2vc733ox1t9110ztyd8alojaxjug00r.png)
Masa hamil muda seringkali menjadi pengalaman penuh warna, penuh kebahagiaan, harapan, kadang juga tantangan fisik. Salah satu tantangan yang paling umum adalah mual muntah saat hamil muda. Bagi sebagian calon ibu, morning sickness terasa ringan, tetapi bagi yang lain, bisa jadi cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.
Mari kita cari tahu kenapa mual muntah itu terjadi, cara mengatasi mual hamil, bagaimana membedakan antara mual biasa dan kondisi yang lebih parah seperti hiperemesis gravidarum, serta kapan sebaiknya mencari bantuan medis lewat ulasan di bawah ini.
Artikel Lainnya: Mengapa Beberapa Ibu Hamil Tidak Mengalami Morning Sickness?
Penyebab Mual Muntah Saat Hamil
Mual dan muntah pada usia kehamilan dini dipicu oleh berbagai faktor, dan seringkali disebabkan oleh gabungan dari beberapa faktor, seperti:
- Perubahan hormon: Kadar hormon seperti human chorionic gonadotropin (hCG) meningkat pesat pada masa awal kehamilan. Saat kadar estrogen naik, ini bisa berkontribusi terhadap mual.
- Sensitivitas terhadap bau dan indera penciuman yang meningkat: Bau makanan, bau lingkungan, atau aroma yang sebelumnya tidak masalah juga bisa memicu rasa mual lebih tinggi.
- Kehamilan pertama: Kehamilan kembar, atau jika pernah mengalami mual muntah hebat sebelumnya bisa memicu terjadinya mual muntah. Faktor genetis juga bisa terlibat.
- Faktor psikologis dan fisik: stres, kelelahan, kurang tidur, atau kecemasan juga bisa memperberat mual.
- Faktor pencernaan: Misalnya perut kosong terlalu lama, sistem pencernaan yang lebih lambat karena hormon progesteron, atau adanya gangguan lambung dapat memicu timbulnya rasa mual dan muntah saat hamil muda.
Kapan Biasanya Terjadi dan Berapa Lama?
Mual muntah saat hamil muda umumnya mulai terasa pada minggu ke-5 hingga ke-6 kehamilan, meskipun sebagian Mama sudah merasakannya sejak minggu ke-4. Kondisi ini berkaitan erat dengan peningkatan kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang melonjak tajam di awal kehamilan.
Gejala biasanya mencapai puncaknya sekitar minggu ke-9 hingga ke-11, di mana tubuh sedang beradaptasi dengan perubahan hormon yang signifikan. Inilah sebabnya banyak ibu hamil merasa morning sickness parah justru di trimester pertama.
Pada sebagian besar Mama, keluhan mual muntah akan mulai mereda setelah memasuki trimester kedua, sekitar minggu ke-12 hingga ke-14. Namun, ada juga yang masih mengalaminya lebih lama, bahkan hingga trimester ketiga, terutama bila mengalami kondisi seperti hiperemesis gravidarum.
Durasi gejala ini sangat bervariasi antar individu. Jadi, meskipun normal bila hanya berlangsung di awal kehamilan, apabila muntah terus saat hamil muda hingga mengganggu asupan makan dan cairan, sebaiknya segera konsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Tips Praktis Mengatasi Mual Muntah Saat Hamil Muda
Berikut beberapa cara yang bisa Mama coba di rumah untuk meredakan mual muntah saat kehamilan muda:
1. Makan porsi kecil tapi sering
Daripada makan besar tiga kali sehari, ada baiknya untuk makan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering, misalnya 5-6 kali sehari. Ini membantu menjaga perut tidak kosong terlalu lama, sehingga mual berkurang.
Artikel Lainnya: 6 Menu Sarapan untuk Atasi Morning Sickness
2. Pilih makanan yang tidak beraroma kuat
Makanan ataupun minuman dengan bau yang tajam, misalnya rempah kuat, masakan pedas atau berlemak bisa memicu mual. Pilihan makanan untuk mual hamil yang dianjurkan adalah makanan ringan, hambar, dan mudah dicerna, seperti roti tawar, biskuit kering, pisang, atau nasi putih.
3. Konsumsi jahe atau lemon
Jahe (ginger) adalah salah satu bahan alami yang banyak direkomendasikan karena membantu menenangkan rasa mual. Mama bisa konsumsi jahe dalam bentuk teh, permen jahe, atau suplemen jahe bisa dicoba, asalkan aman dan sudah dikonsultasikan dengan dokter. Lemon atau air perasan lemon juga bisa membantu karena baunya segar dan memiliki rasa agak asam yang bisa membantu meredakan mual.
4. Pastikan tubuh tetap terhidrasi
Minum air putih secara cukup sangat penting untuk mencegah dehidrasi. Muntah dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit, jadi harus diimbangi dengan cairan. Bila terasa susah minum banyak sekaligus, minumlah sedikit-sedikit tetapi sering, atau bisa juga dengan minuman elektrolit yang aman untuk ibu hamil setelah konsultasi.
5. Hindari pemicu mual
Kenali apa yang memicu Mama mual, baik itu bau tertentu, makanan yang digoreng lama, asap, suhu udara panas, atau stres emosional. Setelah tahu pemicunya, sebisa mungkin dihindari. Untuk mengatasinya, Mama bisa memasak dengan ventilasi, memakai pakaian longgar, dan hindari rokok atau asap.
Artikel Lainnya: Perubahan Emosi di Awal Kehamilan Bisa Diatasi, Ini Caranya
6. Cukupi istirahat
Kelelahan dapat memperburuk mual muntah. Pastikan tidur cukup, tidak bekerja sampai lelah, dan luangkan waktu untuk relaksasi.
7. Bangun tidur secara perlahan
Saat bangun dari tidur, bangunlah secara perlahan. Mama bisa mulai dengan duduk terlebih dahulu, lalu makan sesuatu ringan seperti biskuit sebelum turun dari tempat tidur agar perut terisi secara perlahan.
8. Hirup udara segar
Udara segar dapat membantu meredakan mual, terutama jika di dalam ruangan yang bau pengap atau asap. Buka jendela, berjalan sebentar di luar, atau gunakan kipas untuk meningkatkan sirkulasi udara.
9. Gunakan aromaterapi
Aroma seperti lemon, mint, jeruk, bisa membantu meredakan mual. Beberapa Mama merasa terbantu dengan menghirup aroma-aroma tersebut lewat handuk basah yang dihirup atau diffuser. Namun, harus hati-hati karena tidak semua orang cocok dengan aromaterapi.
Artikel Lainnya: 5 Gerakan Olahraga Ini Bisa Atasi Mual di Awal Kehamilan
Perbedaan Morning Sickness Biasa dan Hiperemesis Gravidarum
Morning sickness adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan mual muntah saat hamil muda yang sifatnya umum dan biasanya masih dapat ditoleransi. Ibu hamil dengan morning sickness masih bisa makan dan minum meski kadang terganggu, serta tidak mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
Kondisi ini biasanya muncul di trimester pertama dan berangsur membaik setelah memasuki trimester kedua. Morning sickness bisa dikendalikan dengan perubahan gaya hidup, seperti makan porsi kecil tapi sering, memilih makanan untuk mual hamil yang lebih ringan, serta menghindari pemicu bau yang kuat.
Sebaliknya, hiperemesis gravidarum adalah bentuk morning sickness parah yang lebih serius. Pada kondisi ini, muntah terjadi sangat sering hingga Mama tidak bisa mempertahankan asupan makanan maupun cairan.
Akibatnya, terjadi penurunan berat badan lebih dari 5 persen dari sebelum hamil, dehidrasi, bahkan ketidakseimbangan elektrolit. Gejala bisa berlangsung lebih lama, tidak hanya di trimester pertama, dan memerlukan perawatan medis.
Dokter biasanya memberikan terapi cairan, suplemen, hingga obat mual hamil tertentu untuk meringankan kondisi ini. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil mengenali perbedaan antara morning sickness biasa dan hiperemesis gravidarum agar tidak terlambat mencari bantuan medis.
Artikel Lainnya: Kenapa Bumil Susah Tidur? Pahami Penyebab & Solusinya
Kapan Harus Segera Mencari Bantuan Medis?
Meskipun mual muntah adalah hal yang umum dan wajar, namun ada tanda-tanda bahwa kondisi ini bisa menjadi serius, dan Mama perlu segera berkonsultasi ke tenaga medis. Beberapa hal yang perlu diwaspadai:
- Apabila muntah terus saat hamil muda, sampai tidak bisa makan atau minum sama sekali.
- Jika Mama kehilangan berat badan secara signifikan, >5 persen dari berat badan sebelum hamil.
- Bila urine sangat sedikit atau warnanya sangat gelap yang menjadi tanda dehidrasi.
- Jika Mama merasa pusing, lemah, jantung berdebar, atau ada gejala seperti sesak atau bingung.
- Apabila muntah disertai darah, demam, atau sakit perut yang berat.
- Jika mual dan muntah terus-menerus hingga mengganggu kualitas hidup, seperti tidak bisa kerja, tidur, minum obat atau suplemen kehamilan.
- Bila mencurigai adanya kondisi hiperemesis gravidarum. Pada kondisi ini, dokter mungkin akan memberikan obat mual hamil resep seperti ondansetron, promethazine, atau vitamin B6, serta perawatan cairan via infus.
Agar perjalanan kehamilan terasa lebih ringan, jangan lewatkan kesempatan untuk ikut serta dalam webinar HalloBumil yang menghadirkan para ahli kandungan, gizi, dan psikolog.
Dari sini, Mama bisa belajar bagaimana menghadapi mual muntah saat hamil muda, memilih makanan untuk mual hamil, hingga mengenali tanda bahaya seperti hiperemesis gravidarum.
Selain itu, manfaatkan juga health tools di aplikasi HalloBumil, salah satunya untuk menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir) agar Mama bisa merencanakan persiapan kehamilan dengan lebih tenang.
Selain itu, bisa juga bergabung dengan komunitas HalloBumil untuk saling berbagi cerita dan dukungan dengan sesama calon ibu yang mengalami hal serupa, termasuk yang sedang berjuang menghadapi morning sickness parah.
aku loyo enek mual muntah pusing trs sama magh sakit trs knp tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, hal tersebut terjadi kerana perubahan hormon. Tips dari Mima, Mama dapat makan makanan yang mengandung tinggi serat seperti sayur dan buah, rutin olahraga, minum air putih yang cukup, hindari makanan yang bergas dan istirahat yang cukup.:) ^lm
- 0
ibu cuman pusing ajah nih, Alhamdulillah tidak ada rasa mual tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, syukurlah kalau begitu, pusing saat hamil wajar ya Ma karena diakibatkan oleh perubahan hormonal. :) ^lm
- 0
udah telat 2 Minggu tpi belum bisa di tespek.. apa itu hamil tampilkan selengkapnya
- 0
Hai Mama, hal tersebut tidak dapat Mima pastikan, sebaiknya Mama lakukan pemeriksaan kehamilan dengan dokter atau bidan ya:) ^lm
- 0
dok saya kalau mau tidur susah cari posisi tidur
Hai Mama, posisi tidur yang Mima sarankan miring ke kiri agar oksigen dapat dialirkan ke janin dapat secara maksimal dan tidak menekan organ hati Mama. Semoga membantu :) ^lm