Bisakah Merasakan Tendangan Bayi Saat Trimester Pertama?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/-zOY-lBZ0YDJjTPqRr1VA/original/667week-70-bisakah-merasakan-tendangan-bayi-saat-trimester-pertama.jpg)
dr. Indria Sari
Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu dan masa ini sering dikelompokkan menjadi tiga, yaitu trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga. Masing-masing trimester memiliki keunikan tersendiri, yaitu sebagai berikut:
- Trimester pertama kehamilan dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga usia kehamilan 13 minggu dan 6 hari. Pada trimester ini terjadi proses pembuahan dan perkembangan organ besar.
- Trimester kedua dimulai pada saat kehamilan berusia 14 minggu hingga 27 minggu dan 6 hari. Pada trimester ini terjadi perkembangan dan pertumbuhan janin yang cepat.
- Trimester ketiga dimulai pada usia kehamilan 28 minggu hingga 40 minggu dan 6 hari. Pada trimester ini terjadi peningkatan berat dan pematangan organ janin sehingga organ akan matang dan siap berfungsi pada saat lahir.
Karena organ-organ tubuh telah terbentuk sejak trimester pertama, sebenarnya janin sudah mulai bergerak sejak usia kehamilan 7-8 minggu. Gerakan Si Kecil ini terkadang dapat terlihat ketika Mama melakukan pemeriksaan USG.
Akan tetapi, karena ukuran dan kekuatan gerakan ini belum terlalu kuat, kecil kemungkinan Mama akan dapat merasakannya.
Dapatkah Merasakan Tendangan Bayi pada Trimester Pertama?
Sebagian besar ibu hamil biasanya akan mulai merasakan tendangan bayi mereka saat usia kehamilan telah memasuki trimester kedua, yaitu pada usia kehamilan 16-25 minggu (terutama apabila kehamilannya merupakan kehamilan pertama).
Namun, bagi ibu yang hamil kedua, ketiga, dan seterusnya, tendangan bayi dilaporkan dapat dirasakan lebih awal pada akhir trimester pertama, yaitu pada usia kehamilan 13 minggu. Para ahli berpendapat bahwa hal ini dapat saja terjadi karena berhubungan dengan ‘pengalaman’ kehamilan yang sudah pernah dilalui.
Tendangan pertama Si Kecil dapat terasa seperti gerakan kupu-kupu yang terbang di dalam perut, atau berupa kedutan saja. Ibu hamil yang belum berpengalaman, mungkin tidak dapat mengenali gerakan ini sebagai tendangan bayi.
Namun, pada ibu hamil yang sudah berpengalaman akan lebih mudah mengenali gerakan ini sehingga dapat segera mengonfirmasi bahwa Si Kecil telah mulai menendang.
Seberapa Sering Seharusnya Bayi Menendang?
Seiring dengan pertambahan usia kehamilan, tendangan bayi akan dirasakan semakin kuat sehingga Mama akan semakin mudah untuk mengenali gerakannya.
Pada awalnya, tendangan yang dapat Mama rasakan tidak akan terlalu sering, tetapi lama kelamaan frekuensinya akan semakin sering sehingga bisa mencapai 30 kali per jam pada trimester ketiga.
Selain itu, Mama juga akan dapat mengetahui bahwa Si Kecil berusaha berkomunikasi melalui tendangannya. Biasanya Si Kecil akan lebih aktif menendang saat dia sedang ‘terjaga’, lapar, mendengar suara orang yang dikenalinya (misalnya, Papa atau Kakak), saat perut disentuh, dan lain-lain.
Apakah Tendangan Bayi Penting?
Ya, merasakan tendangan bayi di dalam kandungan merupakan hal yang sangat penting.
Dengan merasakan tendangan Si Kecil, Mama tidak hanya dapat mengetahui siklus bangun-tidur dan membangun ‘bonding’ dengannya. Namun lebih jauh lagi, tendangan ini bisa membantu Mama mengenali hal-hal penting tentang kesehatan Si Kecil dalam kandungan.
Jadi, dengan meluangkan waktu untuk memastikan bahwa Si Kecil tetap aktif menendang, Mama akan dapat segera mengetahui apabila Si Kecil menjadi kurang aktif atau bahkan tidak bergerak sama sekali. Hal ini akan memberi petunjuk bagi Mama untuk segera waspada dan mencari pertolongan medis.
membantu mengetahui tendangan bayi di usia TM 1.. lebih seri tampilkan selengkapnya
Hai Mama, terima kasih atas sharingnya. Gerakan janin mulai bisa dirasakan setelah usia 16-22 minggu, tapi ada juga yang baru ngerasain waktu usia hamil 25 minggu. Hal ini disebabkan oleh ketebalan kulit perut dan sensitivitas mama sendiri. :) ^sr