Artikel/Pasca Kehamilan/Temper Tantrum Pada Anak

Temper Tantrum pada Anak

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 29 Maret 2021
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Saat kita berada di tempat umum, seringkali kita melihat orangtua tampak kewalahan menghadapi anak yang merengek, menangis, bahkan berguling di lantai. Perilaku temper tantrum memang merupakan masalah perilaku yang paling umum muncul pada anak.
temper-tantrum-pada-anak

Paskalia M Lumban Batu, S.Psi, M.Psi., Psikolog Anak

Saat kita berada di tempat umum, seringkali kita melihat orang tua tampak kewalahan menghadapi anak yang merengek, menangis, bahkan berguling di lantai. Perilaku temper tantrum memang merupakan masalah perilaku yang paling umum muncul pada anak. Mulai dari merengek, menangis, menjatuhkan diri ke lantai, mendorong, memukul, menggigit, melempar barang, hingga menahan napas yang mengakibatkan anak kehilangan kesadaran beberapa saat. Meskipun hampir semua anak usia dini pernah menampilkan temper tantrum, kita perlu waspada apakah perilaku tersebut masih tergolong wajar ataukah sudah perlu penanganan khusus. 

Wajar atau tidaknya suatu perilaku tergantung pada usia kemunculan, intensitas, durasi, frekuensi, dan kondisi suasana hati anak (mood) setelah temper tantrum terjadi. Orang tua sebaiknya mulai waspada dan melakukan konsultasi pada profesional, seperti psikiater atau psikolog apabila perilaku temper tantrum yang ditampilkan sampai melukai diri Si Kecil ataupun orang disekitarnya atau menghancurkan benda di sekitarnya; terjadi lebih dari 5 kali sehari  dan membutuhkan waktu lebih dari 15 menit untuk ditenangkan kembali; serta suasana hati bertahan negatif meskipun perilaku telah berlalu. Orang tua sebaiknya segera melakukan konsultasi apabila perilaku-perilaku tersebut muncul pada anak usia lebih 5 tahun, terlebih apabila disertai perilaku agresif, kecemasan, ataupun masalah tidur dan makan.

Dalam menghadapi perilaku tantrum, Mama perlu menelaah alasan Si Kecil melakukan temper tantrum. Si Kecil dapat saja melakukannya karena alasan fisik (lapar, mengantuk, sakit ataupun lelah), frustrasi akibat minimnya kemampuan mengungkapkan ide ataupun pemecahan masalahnya, mencari perhatian Mama dan Papa, meminta sesuatu, ataupun menghindari sesuatu. Berikut beberapa tips dalam mengatasi perilaku tantrum pada Si Kecil:

1. Upaya pencegahan:

  • Ciptakan rutinitas harian (kegiatan yang terprediksi membantu Si Kecil lebih terkontrol, serta mencegah Si Kecil terlalu lapar/mengantuk)
  • Sediakan ruangan aman eksplorasi sehingga Mama tidak banyak melarang Si Kecil. Usahakan hanya melarang Si Kecil hanya apabila perilaku tersebut membahayakan dirinya atau orang lain. Contoh: jauhkan alat-alat tajam, kunci semua lemari yang berisi benda yang tidak sesuai bagi Si Kecil, dan tutup saluran listrik yang mudah dijangkau Si Kecil.
  • Beri anak pilihan-pilihan yang sebenarnya dapat kita terima (anak akan merasa punya kontrol memutuskan)
  • Memberi notifikasi sebelum peralihan kegiatan (terutama yang biasa sulit bagi anak). Contoh “Mama hitung sampai 10, mandi selesai ya”
  • Memberi waktu khusus bagi Si Kecil untuk menghabiskan waktu sendiri dengan orangtua
  • Berikan media stimulasi yang sesuai usia dan kemampuan Si Kecil

 

2. Upaya penanganan: 

  • Di tempat umum: apabila memungkinkan orang tua dapat memindahkan Si Kecil ke mobil atau tempat lain yang nyaman untuk mendampingi anak menenangkan diri
  • Mama sebaiknya mendampingi Si Kecil (tidak hanya mengabaikan sampai Si Kecil diam sendiri), duduk di sekitar Si Kecil (dapat agak jauh apabila Si Kecil menolak berdekatan), tunggu luapan emosi mereda, kemudian Mama dapat membantu Si Kecil menyadari emosi yang dirasakan. Contoh “kamu marah sekali ya karena Mama minta berhenti menonton, pasti kesal sekali, tapi sudah waktunya kita bersiap-siap tidur”. Dalam hal ini Mama menerima perasaan Si Kecil, namun tidak berarti memenuhi keinginan Si Kecil. Mama diharapkan lembut namun tetap konsisten terhadap aturan yang telah disepakati.

Dengan modal ketenangan, stabilitas secara emosi, serta konsistensi, Mama dapat mendampingi Si Kecil belajar mengelola emosi dengan lebih baik. Seiring kemampuan mengelola emosi dan mengungkapkan perasaannya meningkat, perilaku temper tantrum pada Si Kecil akan menurun pula. Sulit tapi sangat penting dilakukan. (PM)

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Tumbuh Bersama di 1000 Hari Pertama Si Kecil

Komunitas hangat untuk dapatkan tips, cerita inspiratif, dan teman baru pada 1000 hari pertama si kecil bersama Hallobumil
image