Memulai MPASI pada Bayi

dr. Indria Sari

Pasti sudah mengenal apa itu MPASI, ‘kan, Ma? Yup, MPASI atau Menu Pendamping ASI mulai diberikan kepada Si Kecil mulai dari usia 6 bulan hingga 24 bulan. MPASI diperlukan untuk mencukupi kebutuhan energi dan nutrisi Si Kecil yang kian tumbuh. Periode MPASI juga merupakan periode yang sangat penting karena pada masa ini Si Kecil rentan mengalami malnutrisi.

World Health Organizations (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) punya panduan untuk orang tua bagaimana kita memberikan MPASI.

Pertama, MPASI harus diberikan tepat waktu yaitu ketika Si Kecil sudah berusia 6 bulan.

Kedua, MPASI yang diberikan harus adekuat, yaitu memenuhi kebutuhan energi, protein dan mikronutrien Si Kecil.

Ketiga, proses persiapan dan pembuatan MPASI menggunakan cara, bahan, dan alat yang aman dan higienis.

Keempat, MPASI diberikan dengan cara yang benar, yaitu dengan tekstur yang sesuai dengan usia Si Kecil dan responsif, yaitu diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar dan kenyang dari Si Kecil.

Lantas, bagaimana porsi pemberian ASI di masa MPASI?

ASI masih dapat memenuhi setengah atau lebih kebutuhan ‘makan’ Si Kecil pada usia 6-12 bulan, dan sekitar sepertiganya pada usia 12-24 bulan. ASI juga ‘obat’ saat Si Kecil sakit, serta dapat menurunkan mortalitas (angka kematian) pada anak dengan malnutrisi. Bahkan, ASI dapat menurunkan risiko penyakit akut dan kronis (diare, obesitas, dll) pada masa yang akan datang. Jadi, di masa MPASI, ASI tetap dilanjutkan sampai usia 2 tahun, ya, Ma.

Kebutuhan kalori tambahan untuk Si Kecil usia 6-8 bulan ialah 200 kilokalori/hari. Ini dapat dipenuhi dengan 2-3 kali makan utama dan 1-2 kali selingan (snack) setiap harinya. MPASI dapat berupa makanan bertekstur bubur kental (puree) atau makanan yang dilumatkan hingga halus (mashed) sesuai kebutuhan. Jumlah MPASI ini dapat ditingkatkan secara perlahan hingga setengah mangkuk berukuran 250 ml.

Berikan Si Kecil makanan yang bervariasi agar kebutuhan nutrisi mereka terpenuhi dan juga tidak bosan. Makanan seperti daging, ayam, ikan atau telur harus dikonsumsi setiap hari. Buah-buahan dan sayuran yang mengandung banyak vitamin A juga harus rutin dimakan setiap hari.

Namun konsumsi jus harus dibatasi, karena selain mengandung cukup banyak gula, jus juga membuat Si Kecil jadi kenyang dan tidak berselera saat jam makan tiba. Bagaimana dengan teh, kopi, dan minuman manis seperti soda? Sudah pasti, itu semua minuman rendah nutrisi. Jadi sebaiknya dihindari.

Bagaimana jika Si Kecil menolak MPASI?

Jangan paksa, hal itu wajar terjadi. Hal itu juga dapat mengganggu kemampuan alaminya untuk mengetahui tanda-tanda lapar dan kenyang. Namun tetap tawarkan makanan yang sehat baik untuk makanan utama maupun untuk selingan. Penambahan sedikit gula dan garam dapat dilakukan untuk membantu pengenalan rasa dan membuat makanan lebih mudah diterima. Hindari asumsi bahwa Si Kecil tidak suka dengan makanan tertentu. Terkadang makanan baru butuh ditawarkan 10-15 kali untuk dapat diterima dan dimakan dengan baik oleh Si Kecil. Periode pemberian MPASI bukan hanya tentang makanan, tetapi bagaimana orang tua berkomunikasi dan mendukung perkembangan Si Kecil. Berinteraksilah dengan Si Kecil dan matikan tv, komputer serta gawai saat jam makan berlangsung.

Selamat memulai MPASI ya Ma! (IS)